Sukses

Bank Digital Hong Kong Luncurkan Perdagangan ETF Kripto

Bank itu juga berencana untuk memperluas penawaran kriptonya, termasuk memungkinkan pembelian langsung dan perdagangan aset kripto di masa mendatang.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah bank virtual yang berbasis di Hong Kong, Mox Bank meluncurkan dana yang diperdagangkan di bursa kripto atau ETF bagi para nasabahnya.

Mengutip Cointelegraph, Rabu (7/8/2024) Mox, anak perusahaan bank virtual Standard Chartered, mengumumkan peluncuran layanan ETF kripto pada 7 Agustus 2024.

Peluncuran tersebut menandai sejarah bagi Mox Bank sebagai layanan pertama yang menawarkan perdagangan langsung ETF Bitcoin dan Ethereum di platformnya.

Bank itu juga berencana untuk memperluas penawaran kriptonya, termasuk memungkinkan pembelian langsung dan perdagangan aset kripto di masa mendatang melalui kemitraan dengan bursa berlisensi.

Mox Bank memposisikan dirinya sebagai opsi yang hemat biaya untuk perdagangan ETF kripto, mengenakan biaya 0,12% dari volume transaksi minimum 30 dolar Hong Kong untuk ETF spot dan derivatif yang terdaftar di Hong Kong dan 0,01% per saham dengan minimum USD 5 untuk ETF derivatif yang terdaftar di AS.

ETF kripto spot disetujui dan mulai diperdagangkan di Hong Kong pada tanggal 30 April sebagai bagian dari upaya negara tersebut untuk memposisikan dirinya sebagai pusat kripto di kawasan Asia Timur.

Selain itu, bank digital yang diluncurkan pada September 2020 ini juga melaporkan bahwa 28% nasabahnya sudah berinvestasi dalam kripto, dengan 18% di antaranya merupakan pedagang kripto aktif.

CEO Mox Bank, Barbaros Uygun, mengatakan bahwa bank digital tersebut memiliki visi untuk membangun tolok ukur global dari Hong Kong dengan tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan dengan menjadi inovatif dan responsif terhadap perubahan pasar.

"Menambahkan ETF Kripto ke platform Mox Invest memberdayakan nasabah kami untuk memperoleh akses ke kelas aset yang sedang berkembang dengan percaya diri," tuturnya.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Awal dari Inovasi-inovasi Baru Mox Bank

Sementara itu, Jayant Bhatia, kepala bagian produk Mox Bank mengatakan kepada South China Morning Post bahwa peluncuran ETF kripto "hanyalah awal dari apa yang ingin ditawarkan Mox dalam ruang investasi kripto," tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut kapan layanan perdagangan kripto akan diluncurkan.

Tiga penerbit ETF spot Hong Kong, Bosera HashKey, ChinaAMC, dan Harvest Global, telah berjuang untuk mendapatkan daya tarik bagi produk mereka sejak diluncurkan tiga bulan lalu.

Menurut data dari CoinGlass, tidak ada aliran dana untuk ketiga ETF tersebut pada bulan Agustus, dan total aset yang dikelola hanya USD 236,3 juta hingga saat ini.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 3 halaman

Morgan Stanley Jualan ETF Bitcoin ke Orang Kaya

Raksasa perbankan di Wall Street, Morgan Stanley dikabarkan akan membuka penawaran dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin (BTC) kepada klien terkaya mereka pekan ini. 

Mengutip Coindesk, Senin (5/8/2024) sejumlah sumber terkait melaporkan bahwa Morgan Stanley mengizinkan lebih dari 15.000 penasihat keuangannya untuk menjual saham IBIT milik BlackRock dan FBTC milik Fidelity.

Penawaran ETF Bitcoin itu dibuka hanya untuk klien Morgan Stanley dengan kekayaan bersih minimal USD 1,5 juta atau sekitar Rp.24,1 miliar..

Bank yang memiliki aset kelolaan senilai USD 1,5 triliun itu, mengambil langkah tersebut sebagai respons terhadap permintaan dari klien, menurut laporan CNBC.

Morgan Stanley memegang dana sebesar USD 269,9 juta dari Grayscale’s Bitcoin Trust (GBTC) per 31 Maret 2024, sebuah tanda bahwa perusahaan tersebut mungkin berencana untuk menawarkan ETF kepada klien di beberapa titik.

Persetujuan ETF bitcoin spot di AS pada bulan Januari membawa harapan bahwa roda investasi tersebut akan menarik kantong tebal lembaga keuangan ke mata uang kripto.

Namun, perusahaan besar seperti Morgan Stanley sering kali memiliki proses kepatuhan dan peninjauan yang panjang untuk dilakukan sebelum mereka menyetujui dana yang akan ditawarkan kepada klien mereka.

Sementara itu, pihak Morgan Stanley tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait kabar penawaran ETF Bitcoin pada kliennya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.