Sukses

Harga Kripto 9 Agustus 2024: Bitcoin, Ethereum hingga Solana Pulih ke Zona Hijau

Harga Bitcoin hari ini berada di level Rp.975,053,885.59, dan ETH Rp.42,391,099.22 per koin.

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya mengalami pergerakan beragam pada Jumat, 9 Agustus 2024. Beberapa koin pulih di zona hijau.

Mengutip data dari Coinmarketcap, Jumat (9/8/2024), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat 9,99% dalam 24 jam dari pelemahan 7,56% dalam sepekan. Harga Bitcoin hari ini berada di level Rp.975,053,885.59.

Kripto Ethereum (ETH) dalam 24 jam juga pulih 12,28% dengan pelemahan 18,29% dalam sepekan. Harga ETH sekarang berada di level Rp.42,391,099.22 per koin.

Sementara itu, harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) menurun 0,33% dalam 24 jam dan 1,74% dalam sepekan. Hal itu membuat USDT diperdagangkan seharga Rp.15,979.92.

Solana (SOL) berhasil mencapai zona hijau. SOL naik 10,94% dalam sehari dari penurunan 5,33% dalam sepekan. Saat ini, harga SOL diperdagangkan di level Rp.2,564,653.97 per koin.

Binance coin (BNB) ikut menguat 7,57% dalam 24 jam dan melemah 12,17% dalam sepekan. Harga kripto BNB kini dipatok Rp. per koin.

Adapun USD Coin (USDC) menurun 0,33% dalam 24 jam dan 1,83% dalam sepekan. USDC hari ini berada di kisaran Rp.15,976.37.

XRP juga masuk zona hijau hari ini, 3,41% dalam 24 jam dan 1,92% dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp.9,752.16 per koin.

Toncoin (TON) juga naik harga 12,30% persen dalam 24 jam dari penurunan 10,51% sepekan. Harga Toncoin kini diperdagangkan Rp.97,855.96.

Sedangkan coin Meme Dogecoin (DOGE) menguat 10,79% dalam sehari dari pelemahan 11,49% sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp.1,701.38 per token.

Kemudian Cardano (ADA) menguat 7,35% dalam 24 jam terakhir dari penurunan 12,10% sepekan. Dengan begitu, harga ADA berada pada level Rp.5,587.17 per koin.

Adapun keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level Rp.34,347.04 triliun, meningkat 10,59% dibanding hari terakhir.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Bos MicroStrategy Prediksi Harga Bitcoin Sentuh Rp 796 Miliar pada 2045

Prediksi terbaru pendiri dan chairman perusahaan, MicroStrategy, Michael Saylor untuk masa depan bitcoin telah menarik perhatian komunitas kripto. Saylor memprediksi harga Bitcoin dapat mencapai USD 49 juta atau setara Rp 796,1 miliar (asumsi kurs Rp 16.261 per dolar AS).

"Pada tahun 2045, harga bitcoin bisa mencapai USD 3 juta hingga USD 49 juta, dengan kisaran tengah sekitar USD 13 juta,” kata Saylor, dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (9/8/2024). 

Saylor adalah tokoh yang sangat berpengetahuan dalam teknologi dan kripto. Dirinya menjadi pencetus investasi Bitcoin sebagai strategi MicroStrategy. MicroStrategy memiliki 226.331 bitcoin per 24 Juni 2024. MicroStrategy menyatakan harga pembelian rata-rata sebesar USD 35.158 per bitcoin dengan total biaya USD 7,5 triliun.

MicroStrategy sebelumnya juga mengumumkan niatnya untuk menjual obligasi konversi senilai USD 500 juta, untuk pembelian lebih banyak Bitcoin. Obligasi tersebut, yang akan jatuh tempo pada 2032, ditargetkan kepada pembeli institusional yang memenuhi syarat.

Langkah menjual obligasi untuk investasi Bitcoin menyoroti penekanan strategis MicroStrategy pada mata uang digital sebagai aset utama, dengan kepemilikannya sudah melebihi kepemilikan entitas korporasi lainnya.

Surat utang tersebut akan memperoleh bunga setiap semester dan dapat dikonversi menjadi saham MicroStrategy atau uang tunai dalam kondisi tertentu. Inisiatif ini adalah bagian dari tren yang lebih luas dari upaya blockchain MicroStrategy, termasuk memanfaatkan blockchain Bitcoin untuk meningkatkan keamanan identitas digital.

3 dari 5 halaman

Analis Prediksi Bitcoin Sentuh Harga Tertinggi Baru

Sebelumnya, pendukung Bitcoin memprediksi harga Bitcoin akan kembali menyentuh level tertinggi baru setelah terjadi koreksi lebih dari 20 persen dalam beberapa hari terakhir. 

Harga Bitcoin sempat anjlok hingga kisaran USD 49.000 atau setara Rp 792,5 juta (asumsi kurs Rp 16.175 per dolar AS). Namun, Bitcoin berhasil bangkit pada Rabu, 7 Agustus 2024 ke level USD 56.809 per atau setara Rp 918,8 juta.

Direktur penelitian aset digital di MarketVector, Martin Leinweber mengatakan Bitcoin untuk mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa pada 2024 masih sangat mungkin terjadi.

"Jika kita dapat kembali ke titik tertinggi lama di sekitar USD 72.000, saya pikir tidak mustahil untuk melihat bitcoin berada di antara USD 80.000 dan USD 100.000,” kata Leinweber dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (8/8/2024). 

Di sisi lain, Kepala strategi makro Onramp Bitcoin Mark Connors mengatakan pada Selasa prediksi yang dibuatnya pada Maret bitcoin akan mencapai USD 110.000 pada tahun 2024 tetap tidak berubah.

Adapun Kepala investasi Bitwise Asset Management Matt Hougan juga memperkirakan titik tertinggi baru sepanjang masa akhir tahun ini setelah penurunan awal minggu ini.

"Kami melihat investor bitcoin adalah investor jangka panjang. Mereka bukan orang-orang yang menyerah begitu saja,” ujar Hougan.

Penurunan harga Bitcoin selama seminggu terakhir tampaknya terkait dengan pembatalan perdagangan lintas pasar yang terkait dengan kekuatan relatif dolar AS terhadap yen Jepang.

Dengan hilangnya taruhan dengan leverage tersebut, beberapa perusahaan mengatakan mereka akan lebih memperhatikan arus masuk dan keluar dari serangkaian dana yang diperdagangkan di bursa bitcoin baru yang diawasi oleh manajer keuangan Wall Street yang besar.

4 dari 5 halaman

Sempat Anjlok 20 Persen, Bagaimana Potensi Harga Bitcoin ke Depan?

Sebelumnya, pasar kripto dalam satu pekan terakhir mengalami penurunan harga yang cukup signifikan. Penurunan harga kripto yang terjadi disinyalir merupakan akibat dari beberapa faktor.

Beberapa di antaranya seperti kekhawatiran resesi di AS pasca rilis data sektor ketenagakerjaan pekan lalu, potensi tekanan jual 17 ribu lebih kreditur Mt. Gox yang telah menerima pengembalian aset kriptonya.

Kemudian, kebijakan bank sentral Jepang untuk menaikkan suku bunga dan mengurangi pembelian surat utang, serta masih relatif minimnya pertumbuhan adopsi kripto turut jadi penyebab penurunan pasar.

Lantas bagaimana potensi pasar kripto ke depan setelah terjadinya koreksi yang cukup dalam? 

Merespon kondisi tersebut, Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan optimisme para penambang Bitcoin (miner) masih terbilang relatif tinggi di mana hanya terjadi sedikit penurunan hash rate yang merupakan fluktuasi normal dan tidak mensinyalir adanya aksi pemberhentian operasi penambangan oleh para miner. 

Fahmi menjelaskan hal ini berbeda dengan penurunan hash rate yang cukup signifikan pada 23 Juni lalu yang kemudian diikuti penurunan harga lanjutan Bitcoin dari level USD 64.000 ke USD 59.000 pada 25 Juni dan USD 54.000 pada 5 Juli. 

“Dengan optimisme tersebut, membaiknya performa Bitcoin masih terbuka,” kata Fahmi dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (8/8/2024). 

Dengan tren bullish yang terlihat mampu bertahan terlepas dari tekanan jual yang ada di pasar, periode Agustus-September mungkin akan menjadi periode akumulasi oleh sebagian investor untuk bersiap menghadapi reli utama pada fase bullish kripto yang berpotensi terjadi pasca perubahan arah kebijakan suku bunga The Fed. 

“Namun perlu dicatat apabila suku bunga diturunkan disaat inflasi AS masih belum cukup berhasil ditekan, terdapat kemungkinan kembali ditahannya suku bunga khususnya apabila inflasi kembali naik. Terjadinya hal itu mungkin akan menghambat reli yang akan berlangsung,” ujar Fahmi.

 

5 dari 5 halaman

Investor Perlu Ambil Keputusan Cermat

Di tengah kondisi pasar saat ini, Reku menghimbau investor untuk mengambil keputusan yang cermat dan tidak tergesa-gesa. Menurut Fahmi, investor bisa memantau pergerakan pasar dengan mencari sumber informasi yang mudah dimengerti dan sudah mencakup analisa pasarnya. 

Sebab, banyaknya faktor seringkali menghambat investor menyimpulkan situasi yang terjadi. Sehingga dengan mencari sumber informasi yang mudah dimengerti, juga dapat memudahkan investor mengambil keputusan. 

“Selain itu, investor juga bisa melakukan menabung rutin dan memantau kondisi pasar secara reguler,” pungkas Fahmi. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.