Sukses

RTR Coin Jadi Proyek Resmi Kripto Donald Trump, Apa Benar?

Ternyata RTR Coin yang dianggap adalah proyek milik Eric Trump hanyalah rumor yang digemborkan-gemborkan dan bukan proyek asli milik Eric Trump.

Liputan6.com, Jakarta - Mata uang kripto bernama Restore the Republic (RTR) mengalami kenaikan dan penurunan yang dramatis, meskipun diperdagangkan kurang dari sehari. Gelombang ini karena kebingungan atas asal usul kripto tersebut. 

Dilansir dari Yahoo Finance, Senin (12/8/2024), ketika token tersebut muncul di blockchain Solana pada Jumat, token RTR Coin tersebut dengan cepat dikaitkan dengan putra mantan presiden Donald Trump, Eric Trump, yang telah memposting di X awal pekan lalu terkait pengumuman aset kripto yang ingin diluncurkan.

Ternyata RTR Coin yang dianggap adalah proyek milik Eric Trump hanyalah rumor yang digemborkan-gemborkan dan bukan proyek asli milik Eric Trump.

Ketika rumor menyebar, penggemar kripto dan MAGA sama-sama menggelontorkan lebih dari USD 155 juta atau setara Rp 2,4 triliun (asumsi kurs Rp 15.949 per dolar AS) ke dalam mata uang tersebut dalam waktu enam jam setelah perdagangan, menyebabkan nilainya melonjak lebih dari 120%, menurut data CoinGecko.

Token Palsu

Namun, setelah hanya satu jam mencapai puncaknya di harga USD 0,022, harganya dengan cepat turun lebih dari 80%. Ini memicu klarifikasi cepat dari Eric Trump, yang memperingatkan pengguna tentang "token palsu" dan menambahkan proyek resmi Trump belum diumumkan.

RTR bukanlah memecoin bertema Trump pertama yang diduga tidak berafiliasi dengan mantan presiden tersebut. Super Trump (STRUMP) memiliki kapitalisasi pasar lebih dari USD 14 juta, dan melonjak 20% saat RTR mulai naik. 

Demikian pula, token MAGA (TRUMP) memiliki kapitalisasi pasar lebih dari USD 140 juta dan melonjak 10% pada Kamis. Secara historis, koin-koin telah dipompa selama momen-momen bullish dari ramalan elektoral Trump.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak ingin Kalah Saing dari Donald Trump, Demokrat Luncurkan Kripto untuk Kamala Haris

Sebelumnya, pejabat senior Gedung Putih dilaporkan telah terlibat dengan para pemimpin mata uang kripto untuk membahas kekhawatiran industri, yang difasilitasi oleh Perwakilan Ro Khanna.

Inisiatif ini melanjutkan upaya pemerintahan Joe Biden- Kamala Harris untuk terlibat dengan sektor kripto. Selain itu, Demokrat telah meluncurkan inisiatif "Kripto untuk Harris" untuk membantu Wakil Presiden Kamala Harris mendapatkan dukungan dari komunitas mata uang kripto.

Dikutip dari Bitcoin.com, pejabat senior Gedung Putih dilaporkan terlibat dalam panggilan telepon dengan para pemimpin mata uang kripto pada Kamis, 8 Agustus 2024, sebagai bagian dari upaya pemerintahan Biden untuk terhubung dengan industri keuangan kripto.

Panggilan telepon tersebut melibatkan Bruce Reed, wakil kepala staf Gedung Putih; Lael Brainard, Direktur Dewan Ekonomi Nasional; dan Kristine Lucius, penasihat senior Wakil Presiden Kamala Harris, The Hill melaporkan, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Perwakilan Demokrat yang pro-kripto Ro Khanna dari California menjadi tuan rumah pertemuan tersebut. Inisiatif ini mengikuti diskusi panel yang diselenggarakan oleh Khanna, yang menghadirkan anggota parlemen Demokrat dan eksekutif industri, termasuk Anita Dunn, yang sebelumnya merupakan penasihat senior Presiden Joe Biden, yang kini telah bergabung dengan super PAC yang mendukung kampanye Harris.

Juru bicara Gedung Putih Robyn Patterson mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Pemerintahan Biden-Harris akan terus bertemu dengan berbagai pemangku kepentingan dan bekerja sama dengan anggota Kongres untuk menyusun undang-undang guna mengembangkan perlindungan yang diperlukan guna memanfaatkan potensi manfaat dan peluang inovasi aset kripto," ujar Patterson.

3 dari 3 halaman

Tak Buat Komitmen

Kepala bagian hukum untuk bursa mata uang kripto Coinbase yang terdaftar di Nasdaq, Paul Grewal menyatakan, meskipun pejabat Gedung Putih menyadari kekhawatiran industri selama panggilan telepon, mereka tidak membuat komitmen definitif apa pun.

"Saya memuji (Khanna) karena bekerja dengan gagah berani untuk membuat orang-orang tetap berbicara satu sama lain dan terus mendesak dukungan Demokrat untuk undang-undang dan standar kripto dasar,” kata kepala bagian hukum Coinbase kepada publikasi tersebut.

"Perbincangan hari ini, dalam banyak hal, sangat kontras dengan perbincangan lain yang telah dilakukan industri dengan kampanye Harris tentang bagaimana ia dapat menandai perubahan dari kebijakan masa lalu dan benar-benar memberi sinyal tidak hanya kepada industri kripto tetapi juga kepada 52 juta warga Amerika yang memiliki kripto bahwa ia memahaminya," tambah Grewal.

Selain itu, sebuah inisiatif baru yang disebut “Crypto for Harris” dilaporkan telah diluncurkan oleh Partai Demokrat untuk membantu Wakil Presiden Kamala Harris memperoleh dukungan dari komunitas mata uang kripto. Terdiri dari sekitar 50 peserta industri dan pakar kebijakan, “Crypto for Harris” akan menyelenggarakan balai kota virtual minggu depan, yang menampilkan pembicara seperti Mark Cuban, Anthony Scaramucci, dan beberapa Perwakilan DPR dari Partai Demokrat.

Tujuan kelompok tersebut adalah untuk melawan pengaruh mantan Presiden Donald Trump yang semakin besar dalam industri tersebut dan untuk mendukung kampanye Wakil Presiden Kamala Harris serta upaya penggalangan dana menjelang pemilihan umum November.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini