Liputan6.com, Jakarta - Tindakan sensor pemerintah Venezuela telah mencapai sektor mata uang kripto. Menurut media lokal, penyedia layanan telekomunikasi dan internet (ISP) Venezuela CANTV telah memblokir akses ke Binance, bursa mata uang kripto terbesar di dunia.
Tindakan tersebut, berpotensi memengaruhi ribuan orang yang berinvestasi kripto di platform Binance. Langkah ini diambil sebagai bagian dari serangkaian pemblokiran yang diterapkan terhadap layanan lain, dengan menerapkan tindakan serupa terhadap platform media sosial seperti Reddit dan X.
Baca Juga
Situasi ini diakui oleh Binance, yang menyatakan dalam email yang dikirim kepada pelanggannya di Venezuela. Binance mengungkapkan beberapa situs web perusahaan dari berbagai segmen di Venezuela, termasuk jejaring sosial, halaman Binance telah menghadapi pembatasan akses.
Advertisement
Binance menyatakan timnya memantau situasi tersebut untuk mengatasinya dengan cepat dan efektif. Meskipun demikian, Binance tidak mengindikasikan apakah akan mengizinkan warga Venezuela menggunakan jaringan privat virtual (VPN) untuk menghindari masalah ini tanpa melaporkannya.
“Kami ingin meyakinkan Anda bahwa dana Anda aman menurut protokol keamanan kami yang kuat,” kata Binance dalam keterangannya, dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (13/8/2024).
Tindakan tersebut berpotensi membuat semua pelanggan CANTV tidak memiliki akses ke pasar peer-to-peer, mengingat bagaimana Binance menangani koneksi ini.
Meskipun tidak ada laporan resmi yang menunjukkan volume perdagangan, Binance bisa dibilang merupakan bursa peer-to-peer (P2P) berbasis kripto paling populer di Venezuela. Belum ada pengumuman dari pemerintah Venezuela yang mengakui tindakan ini, atau kapan situasi ini dapat diselesaikan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.