Liputan6.com, Jakarta - Sovereign Wealth Fund (SWF) atau dana kekayaan negara Norwegia tercatat USD 1,7 triliun dan mengawali 2024 dengan tumbuh dua digit. Hal ini seiring SWF Norwegia kurangi eksposur ke saham raksasa teknologi dan mendalami kripto.
Mengutip Yahoo Finance, ditulis Senin (19/8/2024), Norges Bank Investment Management Fund yang investasikan kembali penghasilan dari cadangan minyak Norwegia, tampaknya telah meningkatkan eksposur tidak langsung ke bitcoin secara signifikan pada 2024.
Baca Juga
Analis Senior K33Research, Vetle Lunde menghitung angka-angka untuk menguraikan eksposur kripto Norges Bank Investment Management yang berubah-ubah pada paruh pertama 2024.
Advertisement
Dengan meningkatkan kepemilikan di bursa kripto antara lain Coinbase, MarathonStrategy, Block Inc, dan Marathon Digital, bank investasi itu telah meningkatkan kepemilikan tidak langsungnya di bitcoin sebesar 62 persen pada semester I 2024.
Lunde menuturkan, peningkatan kepemilikan tersebut kemungkinan mencerminkan “pembobotan sektor dan manajemen risiko berbasis algoritma”.
Bank investasi Norwegia itu kini memiliki 2.446 BTC senilai USD 142,9 juta. Berdasarkan per kapita, Lunde menuturkan, nilai itu setara USD 27 untuk 5,5 juta penduduk Norwegia.
“Tidak mungkin hal ini berasal dari pilihan yang disengaja untuk mengumpulkan eksposur, jika peningkatan eksposur BTC menjadi target. Kita akan melihat lebih banyak bukti inisiatif eksposur langsung (dan eksposur yang jauh lebih besar,” tulis Lunde.
“Apapun itu, hal ini menggambarkan dengan sempurna bagaimana bitcoin semakin matang sebagai aset dan terjalin dalam portofolio yang terdiversifikasi dengan baik,” ia menambahkan.
Adapun nilai bitcoin telah melonjak lebih dari 30 persen pada 2024 didorong oleh lonjakan saham teknologi dan peraturan baru yang memungkinkan kripto ditambahkan ke dana yang diperdagangkan di bursa atau exchange traded fund (ETF).
Investasi SWF Norwegia
SWF Norwegia didirikan pada 1990-an untuk menginvestasikan kembali kekayaan minyak negara yang sangat besar di seluruh dunia atas nama penduduknya, yang mencakup beberapa kelas aset dan geografi dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang.
Dana tersebut tumbuh sebesar 8,6% pada paruh pertama 2024, dengan investasi ekuitas menikmati peningkatan sebesar 12%.
Grup tersebut berkinerja lebih buruk dari indeks acuannya FTSE Global All Cap Index sebesar 0,04% pada paruh pertama tahun ini.
"Investasi ekuitas memberikan pengembalian yang sangat kuat pada paruh pertama tahun ini. Hasil tersebut terutama didorong oleh saham teknologi, karena meningkatnya permintaan untuk solusi baru dalam kecerdasan buatan,” ujar CEO Norges Bank Investment Management, Nicolai Tangen.
Dana investasi tersebut mengatakan telah mengurangi eksposurnya ke Meta, Novo Nordisk, dan ASML pada paruh pertama 2024.
Advertisement
Norwegia Berlakukan UU Baru Untuk Menindak Penambangan Kripto Ilegal
Sebelumnya, Pemerintah Norwegia akan memberlakukan undang-undang pusat data yang menargetkan operasi penambangan mata uang kripto, yang ilegal di negara tersebut.
Menteri Digitalisasi Norwegia, Karianne Tung menjelaskan pemerintah akan mengajukan undang-undang yang mewajibkan registrasi dan data lainnya dari pengguna pusat data di Tanah Air.
Undang-undang tersebut akan memaksa operator untuk mengungkapkan siapa yang mengelola dan layanan apa yang ditawarkan di setiap pusat data di Norwegia.
Menteri Energi Norwegia, Terje Aasland menjelaskan tujuan sebenarnya dari proyek hukum baru ini adalah untuk mempertahankan aktivitas tertentu di luar negeri, termasuk penambangan mata uang kripto.
“Hal ini terkait dengan emisi gas rumah kaca yang besar, dan merupakan contoh jenis bisnis yang tidak kita inginkan di Norwegia,” kata Tung, dikutip dari Bitcoin.com, Minggu (21/4/2024).
Tak Tertarik
Aasland menjelaskan beberapa operator penambangan mata uang kripto telah menetap di bagian utara negara itu karena biaya energi yang murah. Namun, ia merinci bahwa Norwegia tidak tertarik menjadi tuan rumah bagi para aktor pencari energi murah tersebut.
“Mereka tidak diterima di Norwegia. Kami ingin aktor-aktor serius yang penting bagi masyarakat, dan industri komputer yang melayani masyarakat juga penting bagi kami,” tegasnya.
Meskipun demikian, Norwegia masih membutuhkan industri pusat data, namun industri yang lebih terkendali. Hal ini diutarakan Tung yang menilai pemerintah harus melakukan kontrol intensif terhadap industri data center.
Bank Sentral Norwegia Atur Strategi untuk Regulasi Kripto
Sebelumnya, Norwegia sedang mempertimbangkan strategi nasional untuk meregulasi kripto. Negara-negara di seluruh dunia telah melihat regulasi kripto milik Eropa yaitu Pasar Uni Eropa dalam Aset Kripto (MiCA), yang sebentar lagi mulai berlaku.
MiCA mungkin berlaku dalam Wilayah Ekonomi Eropa yang lebih luas, tetapi bank sentral Norwegia tidak ingin berhenti di situ. Mereka percaya ada kebutuhan khusus untuk mengembangkan lebih lanjut peraturan kripto.
Runtuhnya penerbit stablecoin Terra dan crypto exchange FTX juga mendorong regulator untuk mempercepat upaya mengatur sektor ini.
"Otoritas Norwegia harus menilai apakah akan melanjutkan lebih cepat daripada menunggu solusi peraturan internasional," kata Deputi Gubernur Bank Sentral Norwegia, Pall Longva dalam pernyataan publik, dikutip dari CoinDesk, Kamis (28/12/2023).
MiCA berlaku untuk berbagai penyedia layanan di pasar kripto dan mencakup penyalahgunaan pasar, perlindungan konsumen, integritas pasar, dan stabilitas keuangan tetapi yang tidak tercakup adalah perkembangan dalam keuangan terdesentralisasi karena fokus utama regulasi adalah pada peserta pasar terpusat.
Norges Bank mengatakan anggota parlemen harus memanfaatkan peraturan yang ada yang melayani risiko sistemik dan tindakan penegakan misalnya. Laporan tersebut menekankan perlunya undang-undang khusus kripto.
Namun, bank sentral yakin ada juga kebutuhan akan lebih banyak pengetahuan seputar paparan, sikap, dan penerapan kripto di Norwegia. Norges Bank ingin membantu meningkatkan pengetahuan di bidang ini.
Advertisement