Sukses

Janji Kampanye, Kamala Harris Bakal Ramah ke Industri Kripto

Industri kripto secara umum tidak senang dengan apa yang mereka lihat sebagai pendekatan regulasi yang sangat tidak bersahabat dari pemerintahan Biden. Oleh karena itu, industri kripto meminta Kamala Harris lebih ramah dengan mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pejabat kampanye calon Presiden AS Kamala Harris, Brian Nelson mengungkapkan akan mendukung upaya kebijakan untuk mendorong pertumbuhan industri mata uang kripto.

Pernyataannya terjadi di tengah meningkatnya pengaruh politik industri kripto menjadi salah satu cerita dalam pemilihan presiden 2024. Kandidat Partai Republik Donald Trump menjanjikan pendekatan yang sangat bersahabat terhadap regulasi jika mereka memangku jabatan pada 2025.

"Dia (Kamala Harris) akan mendukung kebijakan yang memastikan bahwa teknologi baru dan industri semacam itu dapat terus tumbuh," kata Nelson saat berbicara pada Rabu selama diskusi panel Bloomberg di Konvensi Nasional Demokrat di Chicago, dikutip dari Yahoo Finance, Sabtu (24/8/2024).

Industri kripto secara umum tidak senang dengan apa yang mereka lihat sebagai pendekatan regulasi yang sangat tidak bersahabat dari pemerintahan Biden. Nelson mengatakan, mereka telah menyatakan salah satu hal yang mereka butuhkan adalah aturan yang stabil, aturan yang berlaku.

Ini menunjukkan pemerintahan Harris akan tetap tertarik untuk menerapkan perlindungan bagi industri yang telah mengalami sejumlah keruntuhan besar dalam beberapa tahun terakhir.

Kamala Harris juga berencana akan mencalonkan Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Gary Gensler untuk menjadi Menteri Keuangan jika ia memenangkan pemilihan pada November.

Meskipun Gensler belum secara terbuka menyatakan ia ingin meninggalkan jabatannya saat ini, beberapa staf senior Senat telah menyampaikan kemungkinan tersebut.

Spekulasi tersebut juga menggemakan komentar dari sejumlah petinggi Partai Republik yang telah menyatakan Gensler dapat menjadi orang berikutnya yang akan menduduki jabatan Menteri Keuangan.

Nominasi tersebut akan menandai perubahan signifikan bagi Gensler, yang telah menjadi tokoh terkemuka dalam mengatur industri kripto. Kemungkinan Gensler pindah ke Departemen Keuangan menimbulkan pertanyaan tentang keterlibatannya yang berkelanjutan dalam regulasi kripto dan dampaknya terhadap kariernya.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

2 dari 3 halaman

Kampanye Pilpres AS Kamala Harris Panen Dana Bernilai Fantastis, Sentuh Rp 7,7 Triliun

Sebelumnya, Wakil Presiden Amerika Serikat (AS)  Kamala Harris telah mengumpulkan dana bernilai fantasis untuk kegiatan kampanye Pilpres AS 2024.

Pendanaan itu kini mencapai hampir USD 500 juta atau Rp 7,7 triliun. Pencalonan Kamala Harris sebagai calon presiden Partai Demokrat di Pilpres AS diumumkan menyusul kemunduran Joe Biden.

Melansir CNBC International, Rabu (21/8/2024) dua sumber melaporkan, pendanaan yang sangat besar ini mencakup kampanye Harris dan beberapa lembaga penggalangan dana yang lebih berafiliasi dengan upaya pemilunya.

Partai Demokrat memperkirakan pendanaan itu akan membengkak menjadi sekitar USD 600 juta (Rp 9,3 triliun) pada akhir Agustus 2024, menurut salah satu sumber.

Jumlah tersebut mencerminkan ledakan antusiasme yang menyertai kenaikan Harris ke kursi puncak Partai Demokrat setelah Biden mengakhiri kampanyenya menyaingi mantan Presiden Partai Republik Donald Trump pada 21 Juli 2024.

 

3 dari 3 halaman

Membalikkan Tren

Sebelumnya, pencalonan Joe Biden sebagai petahana sempat meningkatkan kekhawatiran menyusul perdebatannya dengan Donald Trump pada akhir Juni 2024.

Namun, peralihan ke Harris membalikkan tren itu. Operasi politik wakil presiden berhasil mengumpulkan dana hingga USD 310 juta (Rp 4,8 triliun) pada Juli 2024 saja, dengan lebih dari USD 200 juta (3,1 triliun) dari jumlah tersebut diperoleh setelah Biden mengundurkan diri.

Tim Harris memasuki Agustus 2024 dengan uang tunai sebesar USD 377 juta (Rp 5,8 triliun), melebihi USD 327 juta (Rp.5 triliun) yang diraih oleh tim kampanye Donald Trump pada saat itu.