Liputan6.com, Jakarta - Argentina melampaui negara-negara Amerika Latin lainnya dalam hal instruksi dan pemberian edukasi terkait kripto dan blockchain.
Melansir News.bitcoin.com, Senin (26/8/2024)Â ETH Kipu Foundation, sebuah organisasi yang berfokus pada dukungan dan pengembangan ekosistem Ethereum di Amerika Latin, telah bermitra dengan Kementerian Pendidikan Kota Buenos Aires di Argentina untuk memasukkan Ethereum dan blockchain sebagai bagian dari kurikulum sekolah menengah atas.
Baca Juga
ETH Kipu Foundation mengungkapkan pengembangan ini merupakan lompatan besar ke depan dalam mempersiapkan generasi berikutnya untuk ekonomi teknologi.
Advertisement
Dikatakan juga, sebagai bagian dari kemitraan ini, para siswa di Buenos Aires akan mendapat program magang profesional dalam proyek-proyek blockchain mulai 27 Agustus 2024.
Selain itu, kerja sama ini mencakup pengembangan kursus Solidity daring, bahasa yang digunakan untuk menulis aplikasi Ethereum, untuk melatih 500 siswa berusia 18 tahun ke atas.
Hal ini bertujuan untuk memberdayakan warga negara Argentina memasuki komunitas pengembang Ethereum dan mulai membuat kode aplikasi dengan kasus penggunaan yang terkait dengan bisnis sebagai bagian dari ekonomi lokal.
Lebih jauh, untuk memastikan keberhasilan inisiatif tersebut, yayasan juga telah berfokus pada pelatihan 30 guru tentang Ethereum dengan program "pelatihan hibrida".Â
Namun, belum ada informasi lebih lanjut tentang kemungkinan perluasan insiatif tersebut ke kota atau provinsi lain di Argentina.
Salah satu pendiri ETH Kipu Foundation, Paula D mengungkapkan pihaknya optimistis tentang dampak program edukasi Ethereum, dengan menyatakan program ini dapat membuka jalur karier baru bagi anak muda di Argentina karena relevansi keterampilan yang akan diajarkan kepada mereka.Â
"Inisiatif ini akan membuka peluang karier baru bagi kaum muda dan menempatkan Argentina di garis depan gerakan blockchain global," terangnya.
Diketahui, Buenos Aires telah menjadi daerah kantong yang ramah terhadap kripto di negara tersebut, setelah melaporkan bahwa mereka akan menjalankan node Ethereum pada tahun 2023.
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
ETF Bitcoin dan Ethereum Catatkan Arus Masuk Signifikan
ETF berbasis kripto Bitcoin dan Ethereum mengalami arus masuk signifikan sejak 12 Agustus 2024. Ini menandai pergeseran dari tren arus keluar kripto baru-baru ini.Â
Dilansir dari Bitcoin.com, Kamis (15/8/2024), menurut data, ETF ETH menghasilkan arus masuk USD 4,93 juta atau setara Rp 77,6 miliar (asumsi kurs Rp 15.756 per dolar AS) , jumlah yang kecil dibandingkan dengan arus keluar yang besar sebesar USD 401,01 juta atau setara Rp 6,3 triliun sejak 23 Juli.
Adapun untuk ETF Bitcoin mencatatkan arus masuk sebesar USD 27,87 juta atau setara Rp 439,1 miliar. ETF Bitcoin milik Ark Invest dan ARKB milik 21shares memimpin, mengumpulkan USD 35,4 juta, dengan IBIT milik Blackrock di belakangnya, mengumpulkan USD 13,45 juta.
Mini Bitcoin Trust milik Grayscale menerima arus masuk sekitar USD 7,85 juta. Namun, arus masuk tersebut diimbangi oleh arus keluar dari BITB milik Bitwise dan GBTC milik Grayscale, yang masing-masing menghasilkan USD 17,06 juta dan USD 11,77 juta.
ETF Bitcoin FBTC, HODL, BRRR, BTCO, EZBC, BTCW, dan DEFI mengalami hari perdagangan yang netral. Secara keseluruhan, ke-12 dana tersebut mengumpulkan USD 27,87 juta, sehingga meningkatkan arus masuk bersih kumulatif sejak 11 Januari 2024 menjadi USD 17,37 miliar.Â
ETF bitcoin spot Senin diperdagangkan pada volume USD 1,3 miliar, dan ke-12 dana tersebut sekarang memiliki cadangan BTC senilai USD 53,75 miliar, yang mewakili 4,63% dari total kapitalisasi pasar BTC.
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
32 Ahli Bilang Harga Ethereum Bisa Tembus Rp 381 Juta, Borong Sekarang?
Sebelumnya, survei kepada 32 pakar mata uang kripto di panel Finder memprediksi pertumbuhan harga Ethereum (ETH) yang signifikan
Rata-rata perkiraan memproyeksi harga Ether akan menembus USD 5.368 (Rp.86,8 juta) pada akhir 2024, USD 7.359 (Rp.119 juta) pada akhir tahun 2025, dan USD 23.549 (Rp.381 juta) pada tahun 2030.
Sebagian besar responden memperkirakan pertumbuhan harga yang signifikan didorong oleh faktor institusional seperti pengenalan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Ethereum.Â
"Rata-rata, panel kami menganggap ether (ETH) akan bernilai USD 5.368 pada akhir tahun 2024 sebelum naik menjadi USD 7.359 pada akhir tahun 2025 dan kemudian USD 23.549 pada tahun 2030," ungkap para pakar, dikutip dari News.bitcoin.com, Minggu (4/8/2024).
Perkiraan ini sedikit kurang optimis dibandingkan dengan perkiraan pada bulan April.
Khususnya, Josh Fraser, salah satu pendiri Origin Protocol, memprediksi harga ETH akan mencapai USD 13.500 (Rp.218,4 juta) pada akhir tahun, mengaitkan kenaikan ini dengan dampak ETF ETH yang akan datang.
Demikian pula, CEO Cake Group Julian Hosp memperkirakan harga Ethereum mencapai USD 10.000 (Rp.161,8 juta), didorong oleh peluncuran ETF.
Sementara itu, Pedro Febrero dari Realfevr memperkirakan harga Ethereum akan melonjak ke kisaran USD 20.000 (Rp.323,6 juta) karena penggunaannya yang luas dan potensi investasi institusional.
Â
Prediksi Harga Ethereum
Sebaliknya, John Hawkins dari University of Canberra memberikan perspektif yang bearish, memprediksi ETH akan turun ke USD 2.700 (Rp.43,6 juta), dengan alasan sifat spekulatif mata uang kripto tersebut.
"Panelis kami memperkirakan bahwa harga puncak rata-rata ETH pada tahun 2024 akan menjadi USD 6.050, dengan beberapa memperkirakan akan naik setinggi USD 20.000. Harga terendah rata-rata yang diprediksi panelis kami akan dicapai Ethereum pada tahun 2024 adalah USD 2.669, dengan beberapa memperkirakan harganya akan turun hingga USD 1.500," Finder merinci.
"Sebagian besar panel (64%) mengatakan sudah waktunya untuk membeli, dengan sedikit di bawah sepertiga (29%) mengatakan untuk menahan dan hanya 7% mengatakan untuk menjual," bebernya.
Â
Advertisement