Liputan6.com, Jakarta Platform pertukaran kripto Kraken harus menghadapi gugatan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) yang menuduhnya mengoperasikan bursa sekuritas yang tidak terdaftar.
Kraken telah meminta hakim untuk membatalkan kasus yang diajukan oleh SEC pada November. Putusan tersebut muncul setelah Bloomberg News melaporkan pada awal Juni Kraken, salah satu bursa kripto tertua, sedang mempertimbangkan untuk mengumpulkan dana putaran terakhir menjelang kemungkinan penawaran umum perdana.
Baca Juga
“SEC secara masuk akal menuduh bahwa setidaknya beberapa transaksi mata uang kripto yang difasilitasi Kraken di jaringannya merupakan kontrak investasi, dan karenanya merupakan sekuritas, dan karenanya tunduk pada undang-undang sekuritas,” tulis Hakim Distrik AS William H. Orrick, dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (27/8/2024).
Advertisement
Hakim mengatakan pelabelan token Kraken oleh SEC sebagai sekuritas aset kripto tidak jelas dan membingungkan. Orrick melanjutkan dengan mengatakan ia membaca klaim lembaga tersebut yang berfokus pada aset yang ditawarkan sebagai bagian dari kontrak investasi, dan bukan sebagai tuduhan token mata uang kripto individu itu sendiri merupakan sekuritas.
Kepala bagian hukum Kraken memuji putusan tersebut sebagai temuan bahwa tidak ada token yang diperdagangkan di Kraken yang merupakan sekuritas.
Kerangka Kerja
Seorang juru bicara SEC mengatakan putusan tersebut menegaskan kerangka kerja yang digunakan untuk mengidentifikasi sekuritas selama hampir 80 tahun masih berlaku, terlepas dari label yang digunakan.
"Investor dalam aset kripto yang ditawarkan atau dijual sebagai sekuritas harus mendapatkan perlindungan yang sama seperti investor dalam sekuritas lain, bahkan ketika diperdagangkan menggunakan perantara," kata juru bicara tersebut dalam sebuah pernyataan.
SEC di Ketua Gary Gensler berpendapat sebagian besar token digital adalah sekuritas yang tidak terdaftar yang harus tunduk pada pengawasannya. Gensler sangat kritis terhadap bursa kripto dan industri aset digital karena dugaan ketidakpatuhan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Bank Sentral Rusia Bakal Legalkan Kripto untuk Investor Ini
Bank sentral Rusia, Bank of Rusia sedang mempertimbangkan mengubah undang-undang untuk memperkenalkan kategori baru investor yang sangat memenuhi syarat.
Hal ini akan memungkinkan investor ini untuk memperdagangkan kripto saat negara eksplorasi pemakaian kripto untuk transaksi lintas batas. Mengutip crypto.news, Senin (26/8/2024), dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Senin, 26 Agustus 2024, di surat kabar Rusia Izvestia, Wakil Gubernur Bank of Rusia, Alexey Guznov mengindikasikan kemungkinan perubahan dalam sikap negara itu terhadap kripto.
Guznov mengungkapkan bank sentral sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk mengizinkan sekelompok kecil investor yang sangat memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam pembelian dan penjualan kripto.
"Saat ini ada diskusi tentang mengizinkan sekelompok kecil investor yang sangat memenuhi syarat untuk memperdagangkan uang digital yang memungkinkan untuk membeli dan menjual aset itu,” kata dia.
Ia menuturkan, ini adalah topik untuk tahap berikutnya. Sementara itu, semua risiko potensial perlu dianalisis secara menyeluruh.
Saat ini, belum ada kerangka hukum yang definisikan investor ini, tetapi bank sentral dilaporkan sedang mempertimbangkan perubahan legislatif untuk menetapkan kategori ini.
Bank sentral juga menunjukkan keterbukaan terhadap pemakaian stablecoin untuk perdagangan internasional, asalkan memenuhi kriteria tertentu. Guznov menuturkan, jika stablecoin didukung oleh pihak yang berkewajiban dan menyerupai aset keuangan digital-aset terpusat dan tertokenisasi yang diterbitkan di Rusia, stablecoin itu sudah dapat digunakan untuk penyelesaian lintas batas berdasarkan undang-undang saat ini.
Namun, stablecoin yang dikelola secara algoritmik tanpa entitas pendukung akan diperlakukan sebagai kripto dan akan memerlukan rezin eksperimental untuk pemakaian lintas batas.
Pernyataan Guznov muncul tak lama setelah muncul laporan yang mengatakan Rusia sedang mempertimbangkan pembentukan setidaknya dua bursa kripto domestik, yang berpotensi memanfaatkan infrastruktur bursa saham tradisional di Moskow dan Saint Petersburg. Namun, tujuan utama bursa ini bukanlah untuk memfasilitasi perdagangan kripto, tetapi untuk mengembangkan stablecoin, termasuk yang dipatok dengan yuan Tiongkok dan sekeranjang mata uang BRICS.
Advertisement
Situs Pencarian Terbesar di Rusia Perbaharui Ketentuan Layanan Kripto, Ini Alasannya
Sebelumnya, situs web pencarian terbesar di Rusia, Yandex telah perbarui kebijakan periklanannya terkait layanan kripto di Rusia. Salah satunya melarang iklan untuk bursa kripto, smart contract, aktivitas penambangan hingga ICO.
Mengutip crypto.news, ditulis Selasa (20/8/2024), kebijakan baru itu akan berlaku segera dan bagian dari upaya yang lebih luas untuk menyelaraskan operasi platform dengan peraturan negara itu tentang kripto. Hal ini setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang mempertahankan larangan ketat terhadap larangan iklan kripto dan layanan yang terkait hal itu.
Berdasarkan pernyataan dari Yandex, larangan itu secara khusus melarang iklan untuk bursa kripto,layanan blockchain, smart contracts, penambangan kripto dan initial coin offerings (ICO) serta iklan apapun yang mempromosikan penghasilan dari aktivitas ini.