Sukses

Parkir di Zona Merah, Berikut Kinerja Kripto VRA Coin 4 September 2024

Verasity mempunyai token kripto utilitasnya yang disebut VRA Coin. VRA menggabungkan semua produk Verasity menjadi satu platform yang dimiliki dan dikendalikan oleh Verasity.

Liputan6.com, Jakarta - Didirikan pada 18 Mei 2018, Verasity (VRA) adalah generasi berikutnya dari platform berbagi video yang bertujuan menciptakan sistem yang adil.  VRA Coin memberikan keuntungan bagi pembuat konten untuk mendapatkan penghasilan dan bagi pengiklan untuk mendapatkan nilai dari pembelanjaan iklan mereka.

Dilansir dari Coinmarketcap, Verasity mencapai ini melalui protokol proof-of-value (PoV), lapisan produknya, dan platform-nya esportfightclub yang platform streaming pro-game yang menampilkan turnamen esports seperti PUBG Mobile yang merupakan kasus penggunaan terpenting Verasity. 

Verasity juga memiliki token kripto utilitasnya sendiri yang disebut VRA Coin. Dalam situs webnya VRA menggabungkan semua produk Verasity menjadi satu platform yang dimiliki dan dikendalikan oleh Verasity. Dengan semakin banyak pengguna, platform menawarkan hadiah dalam VRA untuk menonton, berlangganan, dan menang.

Verasity.tv jadi salah satu produk lain dari Verasity senbagai agregat untuk platform seperti YouTube, Twitch, dan penerbit di platform lain berjuang untuk mendapatkan pendapatan untuk pekerjaan mereka.

Berdasarkan data Coinmarketcap, Rabu (4/9/2024), harga VRA Coin adalah Rp  38,46 dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp 72,5 miliar.

VRA melemah 5,49 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 688, turun dari sebelumnya peringkat 450. VRA memiliki kapitalisasi pasar Rp 382 miliar. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 10,3 miliar VRA dari maksimal suplai 110,3 miliar  VRA.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Popularitas Kripto Meme Coin Turun pada Awal Semester II 2024

Sebelumnya, selama paruh pertama 2024, koin meme menjadi sorotan, memikat dunia kripto dengan pesonanya yang unik. Namun, kehebohannya tampaknya mulai mereda memasuki paruh akhir tahun.  

Dilansir dari Bitcoin.com, Selasa (20/8/2024), menurut Google Trends, penelusuran untuk "koin meme" telah menurun secara signifikan, dan sejak 21 Mei, pasar token meme telah mengalami penurunan tajam dengan nilai lebih dari USD 20 miliar atau setara Ro 303,8 triliun (asumsi kurs Rp 15.690 per dolar AS).

Google Trends memberikan skor puncak 100 untuk istilah pencarian meme coin selama 10-15 Maret 2024. Saat ini, skor tersebut anjlok menjadi hanya 22. Minggu ini, basis minat yang tersisa terhadap token meme adalah Nigeria, Somalia, Kosovo, St. Helena, dan Siprus. 

Selain penurunan minat pencarian dari 100 menjadi 22 sejak Maret, ekonomi token meme juga telah kehilangan sejumlah besar nilai sejak Mei. Data historis menunjukkan pada 21 Mei 2024, pasar koin meme bernilai USD 59,62 miliar atau setara Rp 935,4 triliun. 

Maju cepat ke hari ini, dan angka itu telah turun menjadi USD 39,59 miliar atau setara Rp 621,1 triliun, kerugian yang mengejutkan sebesar USD 20,02 miliar hanya dalam 89 hari. 

Meskipun koin meme memiliki awal yang kuat pada 2024, paruh kedua tahun ini kurang bersahabat bagi token ini, baik yang bertema humor, selebritas, atau kandidat presiden. 

Kehilangan USD 20 miliar dalam waktu kurang dari 90 hari bukanlah hal yang mudah, dan masa depan pasar koin meme masih belum pasti. 

Seperti yang ditunjukkan Google Trends, minat yang dulu kuat pada sektor ini kini memudar, dengan investor tampaknya mengalihkan fokus mereka ke area lain di pasar kripto.

3 dari 4 halaman

RTR Coin Jadi Proyek Resmi Kripto Donald Trump, Apa Benar?

Sebelumnya, mata uang kripto bernama Restore the Republic (RTR) mengalami kenaikan dan penurunan yang dramatis, meskipun diperdagangkan kurang dari sehari. Gelombang ini karena kebingungan atas asal usul kripto tersebut. 

Dilansir dari Yahoo Finance, Senin (12/8/2024), ketika token tersebut muncul di blockchain Solana pada Jumat, token RTR Coin tersebut dengan cepat dikaitkan dengan putra mantan presiden Donald Trump, Eric Trump, yang telah memposting di X awal pekan lalu terkait pengumuman aset kripto yang ingin diluncurkan.

Ternyata RTR Coin yang dianggap adalah proyek milik Eric Trump hanyalah rumor yang digemborkan-gemborkan dan bukan proyek asli milik Eric Trump.

Ketika rumor menyebar, penggemar kripto dan MAGA sama-sama menggelontorkan lebih dari USD 155 juta atau setara Rp 2,4 triliun (asumsi kurs Rp 15.949 per dolar AS) ke dalam mata uang tersebut dalam waktu enam jam setelah perdagangan, menyebabkan nilainya melonjak lebih dari 120%, menurut data CoinGecko.

Token Palsu

Namun, setelah hanya satu jam mencapai puncaknya di harga USD 0,022, harganya dengan cepat turun lebih dari 80%. Ini memicu klarifikasi cepat dari Eric Trump, yang memperingatkan pengguna tentang "token palsu" dan menambahkan proyek resmi Trump belum diumumkan.

RTR bukanlah memecoin bertema Trump pertama yang diduga tidak berafiliasi dengan mantan presiden tersebut. Super Trump (STRUMP) memiliki kapitalisasi pasar lebih dari USD 14 juta, dan melonjak 20% saat RTR mulai naik. 

Demikian pula, token MAGA (TRUMP) memiliki kapitalisasi pasar lebih dari USD 140 juta dan melonjak 10% pada Kamis. Secara historis, koin-koin telah dipompa selama momen-momen bullish dari ramalan elektoral Trump.

 

4 dari 4 halaman

Lebih Dekat dengan Kripto CELO Coin, Apa Keunikannya?

Sebelumnya, Celo adalah ekosistem blockchain yang berfokus pada peningkatan adopsi cryptocurrency di antara pengguna ponsel cerdas.

Dengan menggunakan nomor telepon sebagai kunci publik, Celo berharap dapat memperkenalkan miliaran pemilik ponsel cerdas di dunia, termasuk mereka yang tidak memiliki akses perbankan, untuk bertransaksi dalam mata uang kripto.

Dilansir dari Coinmarketcap, jaringan Celo juga memungkinkan pembuatan smart contract dan aplikasi terdesentralisasi (DApps) sebagai bagian dari keuangan terdesentralisasi (DeFi). Mainnet-nya diluncurkan pada April 2020.

Platform ini memiliki dua token asli yaitu CELO Coin yang merupakan token proof-of-stake (PoS), digunakan untuk biaya transaksi, partisipasi tata kelola, dan aktivitas terkait. Di masa depan, platform ini bertujuan untuk menampung berbagai stablecoin, dengan salah satunya, Celo Dollar (CUSD), sudah digunakan.

Pendiri CELO

Celo awalnya didirikan oleh Rene Reinsberg pada Agustus 2017. Reinsberg sebelumnya bekerja selama beberapa tahun di perusahaan pendaftar domain internet dan hosting web GoDaddy.

Sejak itu, Celo telah berkembang untuk mengakomodasi tim besar, yang menurut perusahaan mencakup pengalaman dari berbagai bidang termasuk sektor publik dan swasta, teknologi, organisasi nirlaba, dan LSM.

Keunikan CELO

Nilai jual unik Celo yang utama terletak pada fokusnya pada pengguna ponsel cerdas. Perusahaan ini berpendapat jumlah pemilik ponsel cerdas meningkat secara eksponensial, tetapi jumlah orang yang menggunakan cryptocurrency naik dengan kecepatan yang jauh lebih lambat.

Cryptocurrency lebih banyak sangat cocok untuk wilayah di mana sebagian besar populasinya tidak memiliki akses ke sektor perbankan, tetapi masih memiliki ponsel cerdas.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.