Sukses

Harga Kripto Hari Ini 6 September 2024: Bitcoin Kembali Terkoreksi

Harga bitcoin melemah di tengah harga kripto jajaran teratas bergerak di zona hijau, Jumat, 6 September 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada Jumat (6/9/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah. Bitcoin anjlok 3,16 persen dalam 24 jam dan 5,38 persen sepekan.

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 56.163 per koin atau setara Rp 866,2 juta (asumsi kurs Rp 15.423 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) kembali melemah. ETH merosot 3,38 persen sehari terakhir dan 6,29 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 36,5 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB terkoreksi 1,07 persen dan 6,38 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 7,74 juta per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) masih berada di zona hijau. ADA menguat tipis 0,49 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih merosot 9,22 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 5.011 per koin.

Adapun Solana (SOL) juga melemah. SOL ambles 3,04 persen dalam sehari dan 7,48 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 1,99 juta per koin. 

XRP terpantau masih berada di zona merah. XRP merosot 2,36 persen dalam 24 jam dan 2,97 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 8.401 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) masih menguat tipis. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 0,53 persen, tetapi masih turun 1,68 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.519 per token.

Harga kripto hari ini yakni Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,98 triliun atau setara Rp 30.539 triliun, melemah sekitar 2,54 persen dalam sehari terakhir

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 5 halaman

Kamala Harris Bakal Terima Sumbangan Kripto

Sebelumnya, kepala keuangan Coinbase, Alesia Haas, mengatakan wakil presiden AS dan calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris akan menggunakan platform Commerce milik perusahaan tersebut untuk menerima donasi kripto.

Haas dapat mengonfirmasi bahwa Future Forward telah bergabung dengan Coinbase Commerce. Future Forward mengidentifikasi dirinya sebagai super komite aksi politik (PAC) resmi Kamala Harris.

Haas membuat klaim tersebut dalam percakapan dengan direktur pembayaran Citigroup, Peter Christiansen, di Konferensi TMT Global 2024 Citi di New York. Klaim tersebut mengikuti laporan oleh The Block Coinbase sedang berbicara dengan tim kampanye Harris. Tim kampanye Harris belum membalas permintaan komentar.

Di bawah Presiden Joe Biden, Partai Demokrat sebagian besar kurang mendukung kripto dibandingkan Partai Republik. Namun, upaya lobi baru-baru ini dapat mengubah hal tersebut.

“Dia menerima donasi kripto. Dia menggunakan Coinbase Commerce sekarang untuk menerima kripto untuk kampanyenya sendiri," kata Haas dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (5/9/2024).

Kelompok advokasi Crypto4Harris mengatakan mereka tidak mengetahui Harris menerima kripto, dan situs penggalangan dana resmi Harris saat ini tidak menunjukkan integrasi tersebut.

Pada Juni, sebuah PAC super, Future Forward mengumumkan telah mengumpulkan USD 50 juta untuk mendukung Harris.

 

3 dari 5 halaman

Pasar Kripto Masih Melemah, Bagaimana Prospek September Ini?

Sebelumnya, pasar kripto kompak melemah selama sepekan menjelang keputusan suku bunga acuan Amerika Serikat oleh The Fed. Berdasarkan CoinMarketCap, Rabu, 4 September 2024, harga Bitcoin turun sekitar 2 persen selama sepekan. Bitcoin diperdagangkan di level USD 57.679 per koin atau setara Rp 897,2 juta (asumsi kurs Rp 15.556 per dolar AS). 

Merespon kondisi tersebut, Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan, meskipun koreksi yang terjadi tidak sedalam yang sempat terjadi pada akhir Juli hingga pekan pertama Agustus lalu.

Menurutnya, kondisi ini menarik untuk dicermati sebab koreksi tersebut terjadi beriringan dengan rilis beberapa data ekonomi penting AS, yang mana juga memiliki potensi untuk memberikan pengaruh signifikan pada dinamika di pasar kripto di sisa tahun ini. 

Pasca koreksi tersebut, pasar terlihat kembali membentuk tren bullish pada, Selasa, 3 September 2024, yang turut didorong oleh situasi jenuh jual yang ada akibat koreksi tersebut. 

“Situasi tersebut mengindikasikan bahwa sinyal recovery ini sepertinya akan cukup kuat untuk mendukung terjadinya reli lanjutan bagi pasar kripto dalam jangka waktu menengah,” kata Fahmi dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (4/9/2024).

 

 

4 dari 5 halaman

Kinerja Bitcoin

Sedangkan untuk jangka waktu pendek, Fahmi menyebut sinyal bullish yang ada masih relatif cukup lemah, meskipun tidak menutup kemungkinan keadaan dapat berubah sewaktu-waktu akibat perkembangan tertentu.

Kinerja Bitcoin Pada September

Pertemuan para pejabat The Fed untuk menentukan suku bunga yang dijadwalkan pada 17-18 September membuat bulan September ini menjadi momentum krusial bagi pasar kripto. 

Setelah Agustus ditutup dengan performa Bitcoin yang berada pada kondisi negatif di -8,6%, atau sejalan dengan data historis yang ada, sentimen pasar pada September akan sama menantangnya seperti Agustus mulai berkembang. 

“Pasalnya dalam 11 tahun terakhir, sejak 2013, Bitcoin di bulan September hanya mencatatkan performa positif sebanyak 3 kali, bahkan lebih sedikit dari bulan Agustus yang mencatatkan performa positif sebanyak 4 kali,” jelas Fahmi.

 

5 dari 5 halaman

Investor Bisa Manfaatkan Momentum

Dalam kondisi ini, Fahmi menuturkan investor dapat memanfaatkan momentum selain dengan pengelolaan portfolio yang lebih aktif, juga menentukan posisi atau strategi yang dimiliki untuk bisa lebih adaptif di tengah potensi dinamika tinggi yang ada pada September ini. 

“Investor perlu mengikuti perkembangan yang ada dan menginterpretasikannya secara tepat. Sebab, sedikit perbedaan situasi bisa berpotensi menimbulkan perbedaan dampak atau implikasi yang cukup signifikan. Investor juga semakin dituntut untuk lebih teliti, melihat lebih dekat setiap dinamika yang berkembang untuk dapat memaksimalkan peluang yang ada di pasar,” pungkasnya.