Sukses

Mastercard Luncurkan Kartu Kripto yang Dikelola Sendiri, Ini Kegunaannya

Mastercard gandeng Mercuryo untuk meluncurkan kartu debit kripto berdenominasi euro.

Liputan6.com, Jakarta - Mastercard telah meluncurkan kartu kripto yang dikelola sendiri, memungkinkan pengguna untuk membelanjakan Bitcoin secara langsung di lebih dari 100 juta lokasi tanpa harus mengubahnya menjadi mata uang fiat.

Mastercard bermitra dengan Mercuryo untuk meluncurkan kartu debit kripto berdenominasi euro, yang memungkinkan pengguna membelanjakan kripto dari dompet kustodian mandiri di lebih dari 100 juta trader.

Setelah menguji coba kartu debit kripto dengan dompet kustodian mandiri utama MetaMask pada Agustus, kemitraan baru Mastercard dengan penyedia infrastruktur pembayaran kripto Eropa Mercuryo akan semakin menghubungkan keuangan tradisional dan kripto.

Dalam kolaborasi tersebut, Mastercard telah mengaktifkan kartu debit berdenominasi euro baru yang memungkinkan pengguna membelanjakan mata uang kripto seperti Bitcoin yang disimpan di dompet kustodian mandiri di lebih dari 100 juta pedagang di jaringan Mastercard.

Melansir Cointelegraph, self-custodial wallets atau kustodian mandiri adalah salah satu konsep inti mata uang kripto, yang menyediakan metode penyimpanan aset tanpa bergantung pada platform terpusat apa pun, seperti bank atau bursa.

Tidak seperti dompet kustodian, dompet kustodian mandiri mengharuskan pengguna untuk bertanggung jawab penuh dalam mengamankan dana mereka dengan menjadi satu-satunya kustodian kunci pribadi yang memungkinkan seseorang mengakses dompet tersebut.

Menurut Christian Rau, wakil presiden senior pemberdayaan kripto dan fintech Mastercard, kolaborasi perusahaan dengan Mercuryo dibangun di atas komitmennya yang terus tumbuh untuk mendukung dompet kustodian mandiri.

“Di Mastercard, kami bekerja sama erat dengan para mitra untuk berinovasi dan meningkatkan pengalaman dompet kustodian mandiri. Melalui kolaborasi kami dengan Mercuryo, kami menghilangkan hambatan tradisional antara blockchain dan pembayaran konvensional, menyediakan cara yang mudah, andal, dan aman bagi konsumen yang ingin membelanjakan aset digital mereka, di mana pun Mastercard diterima," kata Rau.

 

 

 

2 dari 4 halaman

Dukungan untuk Kripto

Didirikan pada 1966, Mastercard mengoperasikan perusahaan layanan kartu pembayaran internasional yang berkantor pusat di Amerika Serikat.

Perusahaan ini menyediakan berbagai layanan keuangan di lebih dari 210 negara dan wilayah. Karena pembayaran dianggap sebagai salah satu kasus penggunaan utama untuk kripto, masuknya Mastercard ke pasar kripto terbilang wajar.

Raksasa pembayaran tersebut secara resmi mengumumkan dukungan untuk kripto di jaringannya pada bulan Februari 2021, dengan mengutip peran mata uang kripto dan stablecoin yang semakin meningkat di dunia pembayaran.

Mastercard telah memanfaatkan banyak mitra industri sejak memasuki dunia kripto lebih dari tiga tahun lalu, termasuk penyedia USD Coin (USDC) Circle, bursa kripto utama yang berbasis di AS Coinbase, dan banyak lainnya.

Menurut pemimpin blockchain dan aset digital Mastercard Raj Dhamodharan, komitmen perusahaan yang baru-baru ini diumumkan untuk mendukung kustodian mandiri bertujuan untuk mengatasi kompleksitas yang terkait dengan pembelian dan penjualan kripto menggunakan bursa terpusat. Ia yakin bahwa banyak pemegang kripto "berusaha menghindari" bursa sejak awal.

"Kompleksitas proses ini telah menjadi kendala bagi pembeli dan penjual karena membatasi pilihan dan daya beli kripto yang disimpan," kata Dhamodharan.

Layanan Mastercard yang terus berkembang dalam kripto dan penyimpanan mandiri tidaklah gratis. Misalnya, kartu Spend bermerek Mastercard baru dari Mercuryo dikenakan biaya penerbitan sebesar 1,60 euro (USD 1,80) dan biaya pemeliharaan bulanan sebesar 1 euro (USD 1,10), selain biaya off-ramp sebesar 0,95% yang dikenakan oleh Mercuryo.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 4 halaman

Pemegang Mastercard Sudah Bisa Lagi Beli Kripto di Binance

Sebelumnya, pertukaran mata uang kripto Binance, kembali membuka layanan pembelian mata uang kripto bagi pengguna Mastercard di platformnya, setelah raksasa perbankan asal Amerika Serikat itu memberhentikan layanan tersebut pada Agustus 2023.

Keputusan Mastercard tahun 2023 lalu untuk berpisah dengan Binance terjadi saat bursa tersebut sedang dihadapi dengan tuntutan hukum di Amerika Serikat, termasuk berbagai tuntutan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC).

"Setelah peninjauan ekstensif terhadap kendali dan proses ketat yang diterapkan Binance, Mastercard membuat keputusan untuk mengizinkan pembelian terkait Binance di jaringannya," kata juru bicara Binance dalam sebuah pesan email, dikutipn dari Coindesk, Sabtu (8/6/2024).

"Kami berharap dapat menambahkan dukungan untuk produk lebih lanjut, seperti penarikan, di kemudian hari," jelas Binane.

Sementara itu, Mastercard mengonfirmasi pemulihan layanannya di Binance, namun menambahkan peringatan.

"Selama beberapa bulan terakhir, kami telah meninjau peningkatan kendali dan proses yang telah diterapkan Binance. Berdasarkan upaya itulah kami memutuskan untuk mengizinkan pembelian terkait Binance di jaringan kami," demikian keterangan juru bicara Mastercard kepada CoinDesk.

Status ini bergantung pada tinjauan yang sedang berlangsung.

Dilaporkan, dua raksasa perbankan Visa dan Mastercard sangat antusias dengan kripto akhir-akhir ini, salah satunya dengan menghadirkan Web3 dan ruang dompet mandiri.

Mastercard sendiri telah memulai penerapan sistem Kredensial Kripto pertama di dunia nyata, yang memungkinkan pengguna untuk mentransfer mata uang kripto menggunakan alias sederhana.

 

4 dari 4 halaman

Pertama di Dunia, Mastercard Tawarkan Layanan Kredensial Transaksi Kripto Lintas Batas

Raksasa lembaga finansial Mastercard memulai penerapan sistem Kredensial Kripto pertama di dunia nyata, yang bertujuan untuk memfasilitasi transaksi mata uang kripto peer-to-peer (P2P) yang lebih mudah dan aman.

Layanan yang memungkinkan pengguna untuk mentransfer mata uang kripto menggunakan alias sederhana, telah diluncurkan di beberapa bursa di kawasan Eropa dan Amerika Selatan.

Dikutip dari News.bitcoin.com, Kamis (30/5/2024) Mastercard mengungkapkan bahwa sistem Kredensial Kriptonya saat ini beroperasi di bursa Bitcoin Bit2me, Lirium, dan Mercado, memungkinkan pengguna dari negara-negara termasuk Argentina, Brasil, Chili, dan Prancis, antara lain, untuk melakukan transfer lintas batas dan domestik.

Dengan menggunakan alias daripada alamat blockchain yang kompleks, Mastercard menjelaskan, sistem ini menyederhanakan proses transaksi sambil mematuhi standar verifikasi yang diperlukan untuk meningkatkan keamanan, dan kepatuhan terhadap peraturan global seperti Aturan Perjalanan Satuan Tugas Aksi Keuangan (FATF).

"Seiring dengan meningkatnya minat terhadap blockchain dan aset digital di Amerika Latin dan seluruh dunia, penting untuk terus menghadirkan interaksi yang tepercaya dan dapat diverifikasi di seluruh jaringan blockchain publik," kata Walter Pimenta, wakil presiden eksekutif produk dan teknik untuk Amerika Latin dan Karibia di Mastercard.

"Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan mitra dinamis ini untuk membawa Mastercard Crypto Credential lebih dekat untuk mewujudkan potensi penuhnya," tambah Pimenta.

Â