Sukses

Harga Kripto Hari Ini 9 September 2024: Bitcoin Cs Kompak Menguat

Mayoritas harga kripto jajaran teratas bergerak di zona hijau termasuk bitcoin pada Senin, 9 September 2024. Harga bitcoin bertambah 1,5 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada Senin (9/9/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat. Bitcoin naik 1,53 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 4,22 persen sepekan.

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 54.961 per koin atau setara Rp 847 juta (asumsi kurs Rp 15.412 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) kembali menguat. ETH tumbuh 1,55 persen sehari terakhir, tetapi masih melemah 5,21 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 35,5 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB menguat 2,26 persen, tetapi masih terkoreksi 1,73 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 7,76 juta per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) masih berada di zona hijau. ADA menguat 4,43 persen dalam 24 jam terakhir dan 1,90 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 5.220 per koin.

Adapun Solana (SOL) juga menguat. SOL terbang 2,11 persen dalam sehari dan 0,98 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2 juta per koin. 

XRP terpantau masih berada di zona hijau. XRP naik 1,05 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 3,36 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 8.169 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) masih menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 1,10 persen dan 0,85 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.482 per token.

Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,94 triliun atau setara Rp 29.899 triliun, menguat sekitar 1,82 persen dalam sehari terakhir

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Polisi India Ciduk 4 Penipu Kripto, Korban Rugi Rp 1,3 Miliar

Sebelumnya, penegak hukum di India telah menangkap empat orang yang diyakini mengoperasikan platform perdagangan mata uang kripto palsu yang berhasil menipu korban hingga lebih dari USD 90.000 atau setara Rp 1,3 miliar (asumsi kurs Rp 15.468 per dolar AS).

Dilansir dari Coinmarketcap, Jumat (6/9/2024), menurut media lokal, para penipu menargetkan investor dengan mengaku sebagai perwakilan dari platform perdagangan kripto palsu yang dijuluki GBE Crypto Trading Company.

Nama itu kemungkinan dipilih untuk memalsukan koneksi dengan perusahaan pialang daring yang berbasis di Siprus, GBE Brokers, hal pertama yang muncul saat mencari perusahaan perdagangan kripto GBE.

Penipuan itu dioperasikan melalui beberapa platform media sosial, seperti WhatsApp dan Telegram, tempat para pelaku menyebarkan aplikasi perdagangan palsu. Untuk menutupi jejak mereka, para penipu dilaporkan menggunakan nomor telepon virtual dan layanan VPN.

Investigasi oleh Kantor Polisi Siber di Balangir, Odissa, juga mengungkap domain yang terdaftar untuk memfasilitasi skema tersebut dan menyamar sebagai platform perdagangan yang sah. Namun, belum dapat dipastikan apakah para penipu itu menyamar sebagai GBE Brokers.

Rishikesh Khilari, Inspektur Polisi Balangir, mencatat lebih dari 60 rekening bank yang terkait dengan penipuan tersebut telah dibekukan, dengan total USD 101.334 disita pada saat pelaporan.

Pada Januari 2024, penipuan kripto lainnya yang melibatkan mata uang kripto palsu yang dijuluki koin Dykan ditutup oleh polisi siber Balangir. Seperti perusahaan perdagangan kripto GBE, para penipu mengembangkan bursa kripto palsu yang disebut DYFINEX dan menawarkan layanan perdagangan dan staking untuk memikat investor.

India menjadi target utama para penipu mata uang kripto karena peraturan yang lemah dan kurangnya kesadaran umum tentang mata uang digital. Akibatnya, penipuan yang mempromosikan mata uang kripto palsu, platform perdagangan, dan skema investasi yang meragukan sering kali menargetkan investor ritel.

 

3 dari 4 halaman

Polisi Filipina Gerebek Kantor Penipuan Kripto, 99 Orang Diringkus

Sebelumnya, Otoritas keamanan Filipina berhasil menggerebek sebuah bisnis yang diduga digunakan untuk penipuan kripto. Alhasil, 99 orang karyawan termasuk pemilik perusahaan diringkus polisi.

Kantor Polisi Wilayah Ibu Kota Nasional (NCRPO), sebuah divisi dari Kepolisian Nasional Filipina (PNP), mengungkapkan 99 pekerja ditangkap selama penggerebekan di sebuah pusat penipuan kripto yang diduga berada di Kota Parañaque, Filipina.

Kepala NCRPO, Mayjen Jose Melencio Nartatez melaporkan polisi menggerebek kantor Perusahaan AIA di Centrium Tower 1, Barangay Baclaran, setelah adanya laporan intelijen bisnis tersebut terlibat dalam penipuan mata uang kripto dan asmara. Di antara mereka yang ditangkap terdapat tiga tokoh kunci: Nan Shan, sang manajer; Detu Su, sang pemilik; dan Wu Jian Bin, sang supervisor. 

64 orang yang ditangkap merupakan warga asing, seperti dari Tiongkok, Malaysia, dan negara lainnya. Sementara itu, 34 lainnya merupakan warga Filipina yang diduga bekerja sebagai perwakilan layanan pelanggan (CSR).

"Penyelidikan mengungkap bahwa perusahaan tersebut menggunakan CSR mereka untuk secara curang menggambarkan suatu karakter, seperti model kaya yang akan menarik calon korban untuk berinvestasi di platform perdagangan/pertukaran mata uang kripto yang dimanipulasi, dengan maksud penipuan," ujar Jose Melencio Nartatez, mengutip Bitcoin.com, Jumat (23/8/2024).

 

4 dari 4 halaman

Perusahaan Tak Terdaftar di Regulator

Penyelidikan lebih lanjut mengungkap perusahaan tersebut tidak terdaftar di Komisi Sekuritas dan Bursa Filipina. Karyawan Filipina mengklaim mereka dipaksa untuk berpartisipasi dalam penipuan dan dipaksa untuk melakukan peran yang membahayakan.

"Saat melakukan penyelidikan kepada mereka, warga negara Filipina tersebut menyatakan bahwa mereka (CSR) dipaksa bekerja sebagai penipu, sementara para model dipaksa untuk berpakaian dengan cara yang menggoda dan melakukan perilaku cabul, yang akan digambarkan oleh CSR untuk memikat calon korban mereka," ungkapnya.

Dakwaan berdasarkan Undang-Undang Pencegahan Kejahatan Dunia Maya tahun 2012 dan Kode Peraturan Sekuritas Filipina sedang dipersiapkan untuk menjerat para pelanggar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini