Sukses

Harga Kripto 16 September 2024: Bitcoin Kembali Turun di Bawah USD 60.000

Kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih melemah. Bitcoin turun 1,29 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 7,88 persen sepekan.

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada Senin (16/9/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih melemah. Bitcoin turun 1,29 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 7,88 persen sepekan.

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 59.209 per koin atau setara Rp 912,5 juta (asumsi kurs Rp 15.411 per dolar AS).

Ethereum (ETH) turut melemah. ETH terkoreksi 3,67 persen sehari terakhir, tetapi masih menguat 1,03 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 35,8 juta per koin.

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 0,83 persen dan 10,61 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 8,59 juta per koin.

Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA merosot 4,38 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 0,11 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 5.219 per koin.

Koin Lainnya

Adapun Solana (SOL) juga melemah. SOL merosot 3,57 persen dalam sehari, tetapi masih menguat 1,57 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,03 juta per koin.

XRP terpantau masih berada di zona merah. XRP merosot 4,35 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 8,03 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 8.816 per koin.

Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE terkoreksi 2,11 persen, tetapi masih menguat 7,38 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.589 per token.

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat, masing-masing menguat 0,01 persen. Harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,05 triliun atau setara Rp 31.570 triliun, melemah sekitar 2,34 persen dalam sehari terakhir.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 3 halaman

Meneropong Prospek Harga Bitcoin Usai Pemilu AS

Standard Chartered memprediksi harga Bitcoin akan mencapai titik tertinggi baru pada akhir 2024. Terlepas dari siapa yang menang dalam pemilu Amerika Serikat (AS) mendatang. 

Kepala Global Penelitian Aset Digital di Standard Chartered, Geoff Kendrick memaparkan dua skenario. Pertama, jika Donald Trump kembali menjadi Presiden Amerika Serikat, harga Bitcoin diperkirakan akan melonjak hingga USD 125.000.

Sebaliknya, jika Kamala Harris terpilih, harga Bitcoin mungkin hanya mencapai USD 75.000. dengan kemungkinan penurunan sementara di awal kepemimpinannya.

Meskipun hasil pemilu AS kerap dianggap sebagai faktor penting yang memengaruhi pasar kripto, Kendrick menegaskan dampaknya tidak akan sebesar yang diperkirakan sebelumnya. 

Menurut dia, meskipun ada perbedaan kebijakan antara Donald Trump dan Harris, momentum pertumbuhan Bitcoin akan tetap kuat.

"Pemerintahan Harris akan lebih positif terhadap aset digital dibandingkan pemerintahan Biden saat ini," ujar Kendrick dilansir dari laman resmi Tokocrypto. 

Namun, ia memperingatkan di bawah kepemimpinan Harris, pasar mungkin akan mengalami koreksi harga awal. Meski begitu, ia meyakini pasar akan pulih seiring dengan perbaikan di sisi regulasi serta faktor-faktor positif lainnya yang mulai mendorong harga kembali naik.

 

3 dari 3 halaman

Kekhawatiran Terbesar

Selain memproyeksikan harga Bitcoin di akhir 2024, Standard Chartered tetap optimistis harga Bitcoin akan mencapai USD 200.000 pada 2025. Bitcoin, yang sebelumnya mencapai puncak USD 73.000 pada Maret 2024, kini berfluktuasi di kisaran USD 55.000-70.000.

Salah satu kekhawatiran terbesar terkait kepemimpinan Kamala Harris yakni kemungkinan adanya hambatan regulasi yang berkelanjutan dari kebijakan Biden. 

Namun, Kendrick optimistis pemerintahan Harris masih akan lebih tidak negatif terhadap aset digital dibandingkan jika Biden melanjutkan kepresidenannya.

Di sisi lain, Kendrick melihat faktor eksternal, seperti kurva Departemen Keuangan AS yang semakin curam, sebagai salah satu pendorong positif yang bisa membantu pertumbuhan Bitcoin di masa mendatang.