Sukses

FBI Tangkap 2 Penipu Kripto di AS, Curi Bitcoin Rp 3,4 Triliun

Keduanya menggunakan beberapa alias daring dan metode canggih untuk mendapatkan akses ke akun korban.

Liputan6.com, Jakarta Agen federal Amerika Serikat telah menangkap dan mendakwa dua orang individu terkait pencurian Bitcoin (BTC) senilai USD 230 juta atau sekitar Rp.3,4 triliun, dari seorang warga di Washington D.C, yang diyakini sebagai kreditor Genesis.

Melansir Cointelegraph, Minggu (22/9/2024) Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik Columbia melaporkan pada 19 September bahwa, dua pemuda, Malone Lam (20) dan Jeandiel Serrano (21), ditangkap dan didakwa atas dugaan pencurian dan mencuci lebih dari 4.100 Bitcoin senilai USD 230 juta.

Dilaporkan, keduanya menggunakan beberapa alias daring dan metode canggih untuk mendapatkan akses ke akun korban, mentransfer dana, dan mencuci hasil kejahatan tersebut setidaknya sejak Agustus 2024.

Lam dan Serrano dilaporkan menghabiskan hasil kejahatan mereka untuk gaya hidup mewah, termasuk perjalanan internasional, kelab malam, kendaraan mewah, jam tangan, perhiasan, tas desainer, dan rumah sewa di Kota Los Angeles dan Miami.

Penangkapan bermula ketika detektif blockchain yang dikenal sebagai "ZachXBT" membantu penegak hukum dalam apa yang ia gambarkan sebagai "serangan rekayasa sosial yang sangat canggih" dalam sebuah posting di X pada 19 September 2024. Ia juga mengidentifikasi tersangka ketiga, yang dikenal dengan alias "Wiz."

Penyidik ​​onchain menjelaskan bahwa para penipu menargetkan satu kreditor Genesis pada 19 Agustus lalu.

Sebelumnya, Genesis sendiri telah mengajukan kebangkrutan pada Januari 2023 dan memperoleh persetujuan pengadilan untuk mengembalikan USD 3 miliar dalam bentuk tunai dan kripto kepada kreditornya pada Mei 2024.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Modus Peretasan

Dilaporkan, kedua individu tersebut menelepon, menyamar sebagai Dukungan Google melalui nomor palsu untuk membahayakan akun pribadi korban. Mereka kemudian menelepon, mengklaim akun tersebut telah diretas, dan meyakinkan korban untuk mengatur ulang autentikasi dua faktor (2FA) sebelum mengirim dana Gemini ke dompet yang disusupi.

Mereka juga meminta korban untuk menjalankan perangkat lunak berbagi layar untuk memperoleh kunci pribadi Bitcoin mereka.

Penelusuran awal menunjukkan sebanyak USD 243 juta dalam bentuk kripto dibagi ke berbagai pihak sebelum dana dengan cepat mengalir ke lebih dari 15 bursa yang langsung bertukar antara Bitcoin, Litecoin, Ethereum, dan Monero.

 

3 dari 3 halaman

Hasil Investigasi Lanjutan

Investigasi lanjutan juga menemukan bahwa sekumpulan alamat Ethereum yang terkait dengan Serrano dan 'Wiz' menerima dana lebih dari USD 41 juta dari dua bursa dalam beberapa pekan terakhir.

ZachXBT mengatakan bahwa dengan bantuan penyelidik forensik kripto, firma keamanan Web3 zeroShadow, dan Tim Keamanan Binance, "lebih dari USD 9 juta telah dibekukan, dan USD 500.000 telah dikembalikan setelah bekerja sama dengan korban untuk menyelidiki insiden tersebut.

Kantor Kejaksaan Columbia mengatakan bahwa investigasi masih berlangsung dengan bantuan dari Kantor Lapangan FBI di Washington dan Kantor Lapangan Investigasi Kriminal IRS di Washington.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini