Sukses

Pemenang Pemilu AS Tentukan Masa Depan Industri Kripto

Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC), Gary Gensler, mengatakan bahwa"masyarakat investor di seluruh dunia telah kehilangan terlalu banyak uang" Hal ini disebabkan karena perusahaan crypto tidak mematuhi hukum yang coba ditegakkan oleh lembaganya.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu regulator keuangan terkemuka Amerika Serikat (AS) menyebutkan bahwa Industri kripto penuh dengan penipu dan penipu ulung. 

Dikutip dari BBC pada Selasa (24/9/2024) Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), Gary Gensler, mengatakan bahwa investor di seluruh dunia telah kehilangan terlalu banyak uang karena penipuan kripto.  Kerugian para investor ini karena perusahaan kripto tidak mematuhi hukum yang coba ditegakkan oleh otoritas.

Kejadian ini terjadi ketika industri tersebut menghabiskan jutaan dolar AS untuk sumbangan politik dengan tujuan mencoba memengaruhi hasil pemilu AS pada November dengan harapan undang-undang yang lebih menguntungkan di masa mendatang.

Masa depan mata uang crypto, salah satu teknologi yang paling banyak diperdebatkan di dunia, adalah isu yang tampaknya memiliki garis pemisah yang jelas antara Donald Trump dan pemerintahan Biden yang akan berakhir.

Trump telah merayu para penggemar kripto dengan berjanji menjadikan Amerika sebagai "ibu kota kripto di planet ini", dan menciptakan "cadangan bitcoin nasional yang strategis" yang mirip dengan cadangan emas pemerintah AS.

Minggu lalu, Trump meluncurkan bisnis kripto baru bernama World Liberty Financial, dan meskipun dia tidak memberikan banyak rincian, dia berkata, "Saya pikir kripto adalah salah satu hal yang harus kita lakukan".

Ini adalah perubahan besar dari tiga tahun lalu, ketika ia menolak Bitcoin sebagai sesuatu yang "tampak seperti penipuan" dan ancaman bagi dolar AS.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Trump Antusias dengan Crypto

Antusiasme Trump yang baru ditemukan sangat kontras dengan pemerintahan Biden, di mana Harris adalah wakil presidennya. Gedung Putih telah memimpin tindakan keras terhadap perusahaan crypto dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Maret, Sam Bankman-Fried, pendiri dan bos FTX dipenjara selama 25 tahun karena penipuan, setelah ia mencuri miliaran dolar dari pelanggan di seluruh dunia, banyak di antaranya masih berusaha mendapatkan kembali uang mereka.

Kemudian pada bulan April, pendiri bursa crypto terbesar di dunia, Changpeng Zhao dari Binance, dijatuhi hukuman empat bulan penjara, dan perusahaan membayar denda sebesar 4,3 miliar dollar atau sebesar 64,5 triliun rupiah.

Ia mengaku membiarkan penjahat, pelaku pelecehan anak, dan teroris mencuci uang di platformnya, dalam kasus yang diajukan oleh Departemen Kehakiman AS.

“crypto hanyalah sebagian kecil dari pasar modal AS dan dunia, tetapi dapat merusak kepercayaan yang dimiliki investor sehari-hari terhadap pasar modal,” tegas Gensler.

3 dari 3 halaman

Batahan Penggemar Kripto

Penggemar kripto berpendapat bahwa crypto menawarkan cara yang cepat, murah, dan aman untuk memindahkan dana. Survei bank sentral AS atau Federal Reserve, menemukan bahwa jumlah orang AS yang menggunakannya kripto telah turun dari 12% pada 2021 menjadi 7% pada tahun lalu.

"Saya tidak dapat cukup menekankan betapa pentingnya hal ini, tidak hanya bagi AS, tetapi juga bagi dunia," menurut kepala bagian hukum di perusahaan kripto Coinbase, Paul Grewal.

Grewal juga menambahkan bahwa mengingat betapa ketatnya persaingan untuk Gedung Putih, "setiap suara akan diperhitungkan, dan suara kripto tidak terkecuali".

Di AS, RUU untuk mengatur mata uang kripto kini telah disahkan oleh DPR, tetapi belum disahkan oleh Senat. Para pengkritiknya berpendapat RUU tersebut akan mengurangi perlindungan bagi konsumen.

Grewal mendukung RUU tersebut, dan berkata: "Ini bukan industri yang menghindar dari regulasi." menurutnya sektor tersebut hanya menginginkan standar yang sama diterapkan pada mata uang crypto seperti yang diterapkan pada aset lainnya, "tidak lebih ketat, tetapi tidak lebih lemah".

Dengan semakin dekatnya pemilihan umum AS pada bulan November, industri mata uang kripto menjadi salah satu peluang untuk membantu memilih anggota parlemen yang berpandangan simpatik terhadap bisnis tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.