Sukses

AS Hukum Platform Kripto Rusia yang Terlibat Pencucian Uang

Platform Kripto Cryptex terdaftar di St. Vincent dan Grenadines tetapi beriklan dalam bahasa Rusia. Cryptex dikaitkan dengan lebih dari USD 720 juta transaksi ke layanan yang sering digunakan oleh pelaku ransomware dan penjahat dunia maya yang berbasis di Rusia.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengambil tindakan terhadap dua warga negara Rusia dan dua bursa mata uang kripto yang terkait dengan dugaan keuangan gelap Rusia. Departemen Keuangan, Kehakiman, dan Luar Negeri terlibat, bersama dengan berbagai lembaga penegak hukum luar negeri.

Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan (FinCEN) Departemen Keuangan mengidentifikasi PM2BTC, bursa mata uang kripto Rusia, dan Sergey Ivanov, yang terkait dengan bursa tersebut, sebagai yang menjadi perhatian utama dalam pencucian uang.

Pada saat yang sama, Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC) Departemen Keuangan telah menjatuhkan sanksi kepada Ivanov dan bursa kripto lainnya, Cryptex.

Dikutip dari laman Cointelegraph.com, Sabtu (28/9/2024), PM2BTC diduga memproses hasil serangan ransomware dan aktivitas gelap lainnya. Setengah dari aktivitasnya terkait dengan operasi ilegal. Menurut Chainalysis, PM2BTC berbagi infrastruktur dompet dengan UAPS (Universal Anonymous Payment System), sebuah sistem pemrosesan pembayaran bawah tanah.

Cryptex terdaftar di St. Vincent dan Grenadines tetapi beriklan dalam bahasa Rusia. Cryptex juga dikaitkan dengan lebih dari USD720 juta dalam transaksi ke layanan yang sering digunakan oleh pelaku ransomware dan penjahat dunia maya yang berbasis di Rusia, termasuk toko penipuan, layanan pencampuran, bursa yang tidak memiliki program KYC, dan bursa mata uang virtual yang ditunjuk oleh OFAC Garantex.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tuduhan Konspirasi

Departemen Keuangan mengakui Bagian Investigasi Siber Dinas Rahasia AS, Kepolisian Belanda, dan Dinas Intelijen dan Investigasi Fiskal Belanda karena menyita domain web dan infrastruktur yang terkait dengan PM2BTC, Cryptex, dan Ivanov. Chainalysis mengatakan bahwa pihaknya dan Tether juga berkontribusi terhadap upaya tersebut.

Adapun dalam dokumen yang dibuka di Pengadilan Distrik Virginia Timur, Ivanov didakwa dengan satu tuduhan konspirasi untuk melakukan dan membantu serta bersekongkol dalam penipuan bank sehubungan dengan situs web yang terlibat dalam "carding," atau perdagangan informasi kartu kredit curian.

Timur Shakhmametov didakwa dengan satu tuduhan konspirasi untuk melakukan dan membantu serta bersekongkol dalam penipuan bank, satu tuduhan konspirasi untuk melakukan penipuan perangkat akses, dan satu tuduhan konspirasi untuk melakukan pencucian uang sehubungan dengan operasi yang sama.

Departemen Luar Negeri menawarkan hadiah hingga USD10 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan dan/atau hukuman Ivanov atau Shakhmametov.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini