Sukses

China Gelontorkan Paket Stimulus Jumbo, Bagaimana Imbasnya ke Pasar Kripto?

Setelah pengumuman stimulus oleh Bank Sentral China, penggemar kripto mulai berspekulasi mengenai kemungkinan pelonggaran moneter.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Rakyat Tiongkok atau Bank Sentral China baru saja mengumumkan paket stimulus besar-besaran jadi perhatian pasar global.

Menurut South China Morning Post, "policy bazooka" tersebut menyusul pemangkasan suku bunga oleh the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS). Langkah-langkah yang diambil oleh bank sentral Tiongkok juga mencakup pemangkasan signifikan pada persyaratan cadangan bank, serta pemotongan suku bunga hipotek yang berlaku sebesar 50 basis poin.

Motifnya adalah untuk menyuntikkan lebih banyak likuiditas ke dalam perekonomian dan memperkuat sektor-sektor yang kinerjanya lemah, terutama di sektor perumahan dan belanja konsumen. Tak lama setelah laporan itu keluar, penggemar mata uang kripto mulai berspekulasi tentang kemungkinan implikasi pelonggaran moneter di Tiongkok terhadap aset digital.

Su Zhu, pendiri Three Arrows Capital yang kini sudah tutup, menyatakan bahwa "siklus stimulus Tiongkok sedang berlangsung," menyiratkan harga kripto dapat diuntungkan dari langkah tersebut. Melansir Yahoo Finance, Sabtu (28/9/2024), Ekonom Lyn Alden berpendapat harga Bitcoin secara historis terkait erat dengan likuiditas global, yang mengindikasikan stimulus China dapat mendukung penilaian mata uang kripto pada masa mendatang.

Di luar masalah mata uang kripto, pemerintah Cina telah berupaya untuk menopang ekonominya dengan berbagai cara lain, termasuk suntikan dana sebesar 800 miliar yuan untuk menopang saham-saham Cina dan rencana untuk membuat dana stabilisasi pasar saham.

Langkah-langkah ini telah berhasil mendorong nilai indeks CSI 300 naik 7% dalam seminggu terakhir. Waktu pelaksanaan paket stimulus Tiongkok ini, yang datang sangat dekat dengan pemangkasan suku bunga pertama Federal Reserve dalam empat tahun, telah menciptakan lingkungan ekonomi global yang luar biasa.

Secara klasik, kondisi peningkatan likuiditas dan penurunan suku bunga ini biasanya menandakan masa yang baik untuk aset berisiko seperti saham dan mata uang kripto.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Tangkal Pencucian Uang, China Perketat Pengawasan Perdagangan Kripto

Sebelumnya, China memantau dengan cermat penggunaan aset virtual seperti kripto dan lainnya dalam aktivitas pencucian uang. Hal ini diungkap oleh pengadilan tertinggi negara tersebut. Menurut para ahli hukum, langkah yang dilakukan pemerintah China ini dapat meningkatkan risiko penuntutan atas perdagangan mata uang kripto.

Dalam interpretasi hukum yang diterbitkan pada Senin lalu oleh Mahkamah Rakyat Agung yang merupakan pengadilan tertinggi China, menggunakan aset virtual untuk mentransfer atau mengonversi hasil kejahatan termasuk dalam serangkaian metode pencucian uang yang melanggar hukum pidana.

“Interpretasi hukum pengadilan tinggi tersebut meningkatkan risiko hukum yang dihadapi oleh investor mata uang kripto China daratan saat melakukan perdagangan, tulis Shao Shiwei, seorang pengacara di Firma Hukum Mankun yang berbasis di Shanghai,” dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (23/8/2024).

Shiwei menambahkan, akibat hal ini mulai sekarang, akan lebih sulit bagi pedagang USDT untuk beroperasi dan bagi orang biasa untuk sesekali memperdagangkan mata uang kripto karena potensi risiko hukum yang tinggi.

Menurut Shao, jika investor biasa menerima hasil dari kegiatan kriminal selama pembelian atau penjualan aset virtual, mereka dapat ditahan sebagai tersangka dalam kasus pencucian uang. 

"Investor kripto di daratan China harus lebih berhati-hati untuk menghindari keterlibatan secara tidak sengaja dalam pencucian uang dan kegiatan ilegal lainnya," tambahnya.

 

 

3 dari 4 halaman

Donald Trump Siap Bersaing dengan China Jadikan AS Pusat Kripto

Sebelumnya, calon presiden dari Partai Republik Donald Trump mengatakan dalam konferensi bitcoin pada Sabtu AS harus mendominasi sektor kripto atau China akan melakukannya. 

Ini merupakan langkah terbarunya untuk menarik para pendukung mata uang kripto, yang telah dibatasi oleh Beijing dan yang pernah ia sebut sebagai penipuan.

Berbicara di konvensi Bitcoin 2024 di Nashville, Trump memposisikan dirinya sebagai kandidat pro-mata uang kripto menjelang pemilihan presiden 5 November, dengan mengatakan ia akan menjadikan Amerika Serikat sebagai pemimpin mata uang kripto dunia dan menerima peraturan yang lebih bersahabat.

Partai Republik telah menjanjikan peraturan yang lebih ringan untuk mata uang kripto, dan Trump telah mengecam upaya Demokrat untuk mengatur sektor tersebut.

"Jika kita tidak menerima teknologi kripto dan bitcoin, China akan melakukannya, negara lain akan melakukannya. Mereka akan mendominasi, dan kita tidak bisa membiarkan China mendominasi. Mereka telah membuat terlalu banyak kemajuan," kata Trump dalam konferensi tersebut, dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (31/7/2024).

China telah menindak mata uang kripto dan ada kontrol ketat terhadap pergerakan modal melintasi perbatasannya.

Namun, orang-orang di sana masih dapat memperdagangkan token seperti bitcoin di bursa kripto, dan investor Tiongkok juga dapat membuka rekening bank di luar negeri untuk membeli aset kripto.

 

4 dari 4 halaman

Bentuk Dewan Penasihat Kripto

Trump mengatakan akan membentuk dewan penasihat presiden kripto dan membuat cadangan bitcoin nasional menggunakan mata uang kripto yang saat ini dimiliki pemerintah AS yang sebagian besar disita dalam tindakan penegakan hukum.

"Jangan pernah menjual bitcoin Anda. Jika saya terpilih, kebijakan pemerintahan saya, Amerika Serikat, adalah menyimpan 100% dari semua bitcoin yang saat ini dimiliki atau diperoleh pemerintah AS di masa mendatang," katanya.

Trump menambahkan ingin melihat perluasan penambangan bitcoin oleh perusahaan-perusahaan AS, meskipun ia menyebut mata uang kripto sebagai penipuan pada 2021