Sukses

Bursa Binance Bakal Buka Perdagangan Kripto di Kazakhstan

Lisensi tersebut mengikuti proses peninjauan terperinci, termasuk audit keuangan dan sertifikasi ISO.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa kripto asal Hong Kong, Binance mengumumkan pada 30 September 2024, pihaknya telah mendapatkan lisensi penuh untuk mengoperasikan fasilitas perdagangan kripto di Kazakhstan.

Perizinan operasional Binance di Kazakhstan diperolehnya dari regulator keuangan negara tersebut. "Binance Kazakhstan telah menjadi platform aset digital pertama yang mendapatkan lisensi penuh Fasilitas Perdagangan Aset Digital (DATF) dari Otoritas Jasa Keuangan Astana (AFSA)," ungkap Binance dalam keterangan resminya, dikutip dari News.bitcoin.com, Rabu (2/10/2024).

"Lisensi tersebut memberi wewenang kepada Binance Kazakhstan untuk mengoperasikan fasilitas perdagangan aset digital, bertindak sebagai pialang-pedagang, dan menyediakan layanan kustodian untuk aset digital," terangnya.

Binance tersebut mencatat bahwa Kazakhstan sekarang menjadi negara pertama di Asia Tengah di mana bursa kripto itu menerima persetujuan regulasi penuh, yang mencerminkan pendekatan inovatif negara tersebut terhadap teknologi finansial.

Lisensi tersebut mengikuti proses peninjauan terperinci, termasuk audit keuangan dan sertifikasi ISO.

Pencapaian regulasi ini pun dipandang sebagai tonggak sejarah bagi Binance dan kawasan Asia Tengah. Peninjauan ketat tersebut menegaskan kepatuhan Binance terhadap standar seperti Undang-Undang Aktivitas Aset Digital AIFC dan AML.

Menurut Vishal Sacheendran, Kepala Pasar Regional Binance, kerangka regulasi yang berwawasan ke depan Kazakhstan menjadikan negara tersebut sebagai pusat utama pertumbuhan.

Vishal Sacheendran mengungkapkan antusiasnya dengan mencatat lisensi DATF akan membantu mendorong inovasi dan adopsi aset digital di Asia Tengah.

"Binance Kazakhstan tidak hanya memperkuat dedikasinya terhadap kepatuhan regulasi, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ekosistem kripto yang lebih luas di Asia Tengah," tuturnya.

"Bagi Binance Kazakhstan, memperoleh lisensi DATF penuh berarti menjalani tinjauan yang ketat dan komprehensif, termasuk Audit Keuangan Eksternal, sertifikasi ISO, dan beberapa audit internal dan eksternal untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap semua persyaratan regulasi yang berlaku," pungkasnya.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Nasabah Korporat Binance Naik 40%, Industri Kripto Makin Cerah?

Bursa kripto Binance mengalami peningkatan sebesar 40% dalam jumlah investor institusional dan korporat yang bergabung dengan platformnya tahun ini. Hal ini diungkap oleh CEO Binance Richard Teng dalam wawancara dengan Lin Lin dari CNBC. 

Teng, yang menjabat sebagai CEO sejak November 2023, menyatakan bahwa alokasi investasi ke kripto oleh institusi masih berada di tahap awal, dengan banyak dari mereka yang masih melakukan penilaian dan tinjauan menyeluruh.

"Alokasi investasi ke kripto oleh institusi baru berada di permukaan. Ini baru permulaan karena banyak dari mereka masih melakukan due diligence," kata Teng di sela-sela konferensi Token2049 di Singapura, dikutip dari CNBC, Jumat (20/9/2024).

"Kami sendiri telah melihat peningkatan besar dalam jumlah investor institusional dan korporat. Kami mencatat peningkatan 40% dalam proses onboarding kategori tersebut sepanjang tahun ini," tambahnya.

Namun, Teng tidak menyebutkan nama perusahaan spesifik atau seberapa besar ukuran perusahaan yang terlibat.

 

 

3 dari 4 halaman

Changpeng Zhao Mengundurkan Diri

Pertumbuhan ini mencerminkan bagaimana modal besar mulai tertarik pada Bitcoin dan mata uang kripto lainnya, meskipun Binance sempat terkena penyelidikan di Amerika Serikat (AS) dan menyetujui penyelesaian sebesar USD 4,3 miliar atau sekitar Rp 66 triliun.

Changpeng Zhao, miliarder sekaligus salah satu pendiri dan mantan CEO Binance, mengundurkan diri tahun lalu sebagai bagian dari penyelesaian tersebut, meskipun ia tetap menjadi pemegang saham besar di perusahaan ini, menurut Teng.

Teng juga mengungkapkan bahwa Binance telah beralih dari perusahaan yang dipimpin oleh pendirinya menjadi perusahaan yang dipimpin oleh dewan direksi yang terdiri dari tujuh orang, sebuah struktur yang menurutnya lebih familiar bagi regulator.

Teng sendiri bergabung dengan Binance pada 2021 sebagai CEO operasi perusahaan di Singapura, setelah sebelumnya menjabat sebagai CEO Otoritas Regulasi Layanan Keuangan di Abu Dhabi Global Market dan kepala pejabat regulasi di Singapore Exchange.

 

 

4 dari 4 halaman

Kejelasan Regulasi

Bitcoin diluncurkan pada 2009, membuka jalan bagi banyak mata uang kripto lainnya yang berbasis pada teknologi blockchain serupa. Teknologi ini menghilangkan kebutuhan akan perantara pihak ketiga dengan menciptakan catatan transaksi yang permanen dan aman antara dua pihak secara cepat.

Setelah bertahun-tahun ketidakpastian regulasi, Amerika Serikat akhirnya menyetujui dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) untuk harga spot bitcoin pada Januari tahun ini. Pada Juli, AS juga mengizinkan perdagangan ETF serupa untuk ether, salah satu mata uang kripto lainnya.

Teng mengatakan, kejelasan regulasi semacam ini "akan memberikan kepastian bagi pengguna arus utama." Teng juga menghubungkan rekor harga bitcoin yang mencapai lebih dari USD 70.000 atau sekitar Rp 1 miliar pada Maret dengan "efek dari institusi yang mulai masuk ke pasar."

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Video Terkini