Sukses

Bobol 120.000 Bitcoin, Pencuri AS Dibela Jaksa Dapat Hukuman Ringan Gara-Gara Ini

Jaksa Amerika Serikat ajukan permohonan kepada pengadilan agar Ilya Lichtenstein, pria yang mengaku mencuri 120.000 Bitcoin dari bursa kripto Bitfinex pada 2016, hanya dijatuhi hukuman lima tahun penjara.

Liputan6.com, Jakarta Jaksa Amerika Serikat ajukan permohonan kepada pengadilan agar Ilya Lichtenstein, pria yang mengaku mencuri 120.000 Bitcoin dari bursa kripto Bitfinex pada 2016, hanya dijatuhi hukuman lima tahun penjara. 

Dikutip dari cointelegraph pada Jumat (18/10/2024) permintaan ini disampaikan kepada pengadilan federal di Washington, DC. Lichtenstein awalnya menghadapi hukuman hingga 20 tahun setelah mengaku bersalah atas tuduhan konspirasi melakukan pencucian uang

Mengapa Jaksa Meminta Hukuman Lebih Ringan?

Jaksa berpendapat hukuman lebih ringan perlu diberikan karena lantaran tidak ada catatan kriminal sebelumnya, Lichtenstein belum pernah terlibat dalam kejahatan sebelumnya. Selain itu, dia juga Memberikan bantuan substantial bahkan turut membantu dalam sejumlah penyelidikan yang dianggap penting. 

Adanya “Kerja sama terdakwa telah menguntungkan banyak penyelidikan,” kata jaksa dalam pengajuan tersebut. 

Jaksa juga mencatat bahwa Lichtenstein hanya mencuci 25.111 Bitcoin, dari total 120.000 yang dicuri. Pada saat pencurian, Bitcoin tersebut bernilai sekitar USD 71 juta. Mereka menekankan bahwa upaya Lichtenstein menghapus jejak data "pada akhirnya tidak menghalangi penyelidikan." 

Peran Istri dan Hukuman Lebih Berat bagi Lichtenstein

Istri sekaligus kaki tangan Lichtenstein, Heather Morgan, juga terlibat dalam pencucian uang kripto hasil curian tersebut. Awal bulan ini, jaksa meminta pengadilan untuk memberi Morgan hukuman 18 bulan penjara karena kerjasamanya dalam penyelidikan. Namun, jaksa meminta agar Lichtenstein dijatuhi hukuman lebih berat daripada Morgan. “Ia menghabiskan berbulan-bulan merancang skema ini, termasuk mencoba peretasan dan penipuan lain, seperti mencuri USD 200.000 dari bursa kripto lainnya,” kata mereka. 

 

 

2 dari 2 halaman

Pesan Penting untuk Cegah Kejahatan di Masa Depan

Jaksa menekankan bahwa hukuman berat diperlukan untuk mencegah kejahatan serupa di masa mendatang dan menunjukkan betapa seriusnya pelanggaran ini.

“Meskipun para terdakwa telah bekerja sama dengan pemerintah dalam memulihkan sisa dana yang dicuri setelah penangkapan mereka, intervensi penegakan hukumlah bukan penyesalan spontan apa pun dari pihak terdakwa yang telah memfasilitasi pemulihan tersebut,” jelas mereka. 

Jaksa juga menekankan bahwa kasus ini mencerminkan tren baru munculnya pelaku kejahatan siber muda. “Menormalkan aktivitas daring semacam ini mungkin meremehkan penderitaan korban,” tambah mereka, menyoroti dampak besar dari pencurian ini terhadap para korban dan industri kripto secara keseluruhan. 

 

 

Video Terkini