Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Sabtu (23/11/2024). Mayoritas harga kripto hari ini jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melanjutkan penguatan. Bitcoin naik 0,32 persen dalam 24 jam dan 8,20 persen sepekan. Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 98.919 per koin atau setara Rp 1,58 miliar (asumsi kurs Rp 15.943,55 per dolar AS).
Baca Juga
Ethereum (ETH) terkoreksi tipis. ETH turun 1,35 persen sehari terakhir namun masih naik 6,86 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 52,9 juta per koin.
Advertisement
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) turut menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 1,15 persen dan naik 1,78 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 10,05 juta per koin. Kemudian Cardano (ADA) masih berada di zona hijau. ADA menguat 24,20 persen dalam 24 jam terakhir dan naik 46,82 persen sepekan.
Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 16.102 per koin. Adapun Solana (SOL) berada di zona merah. SOL turun tipis 0,23 persen dalam sehari tetapi masih naik 16,14 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 4,07 juta per koin. Kripto XRP terpantau mempertahankan posisinya di zona hijau.
XRP naik 21,45 persen dalam 24 jam dan 63,11 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 23.277 per koin. Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 6,84 persen dan 8,45 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 6.567 per token.
Harga kripto hari ini yakni stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat, masing-masing menguat 0,01 persen. Harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 3,31 triliun atau setara Rp 53.773 triliun, menguat sekitar 1,20 persen dalam sehari terakhir.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Goldman Sachs Ungkap Banyak Institusi yang Melirik Kripto
Sebelumnya, kepala aset digital Goldman Sachs, Mathew McDermott membahas tentang kripto pada konferensi Digital Asset Summit (DAS) di London, Inggris pada Maret 2024. Dalam acara tersebut McDermott menjelaskan semakin banyak institusi yang terjun ke dunia kripto, tetapi pergerakan harga Bitcoin masih sangat dipengaruhi oleh investor ritel.
"Tetapi yang mulai kami lihat adalah institusi-institusi yang ikut serta. Anda benar-benar lihat sekarang seleranya telah berubah,” kata McDermott dikutip dari Bitcoin.com, Sabtu (13/4/2024).
McDermott menambahkan, tahun lalu adalah tahun yang sulit untuk industri kripto tetapi baru memasuki tahun ini, industri kripto telah melihat perubahan besar tidak hanya dalam hal jenis klien tetapi juga dalam hal volume.
Selain itu menurut dia, bank-bank besar, termasuk Goldman Sachs, mengamati potensi teknologi blockchain di luar mata uang kripto, mereka percaya teknologi tersebut dapat merevolusi perdagangan aset, memungkinkan penerbitan versi digital dari aset tradisional seperti obligasi.
Meskipun proyek percontohan menunjukkan hasil yang menjanjikan, penerbitan rutin dan pasar sekunder yang berkembang untuk aset digital ini belum terwujud.
"Saya pikir seiring berjalannya waktu kita akan mulai melihat lebih banyak kelas aset diberi token dan benar-benar mendapatkan skala tertentu tapi mungkin itu akan terjadi dalam satu atau dua tahun ke depan," kata dia.
Baru-baru ini, Goldman Sachs, CBOE, Standard Chartered, dan sejumlah lembaga keuangan lainnya berpartisipasi dalam uji coba Canton Network, sebuah protokol yang bertujuan untuk mencapai interoperabilitas dalam aplikasi menggunakan sumber daya dari berbagai blockchain.
Advertisement
Goldman Sachs dan Barclays Investasi di Platform Perdagangan Kripto Elwood
Sebelumnya diberitakan, raksasa perbankan Goldman Sachs dan Barclays Inggris telah bergabung dengan putaran pendanaan Seri A senilai USD 70 juta atau sekitar Rp 1,02 triliun (asumsi kurs Rp 14.717 per dolar AS) untuk platform perdagangan kripto institusional, Elwood Technologies.
Platform itu didirikan oleh manajer dana lindung nilai miliarder Inggris Alan Howard. Terlepas dari penurunan pasar kripto baru-baru ini, Elwood mengatakan pihaknya bertaruh lembaga keuangan tradisional seperti dana lindung nilai dan bank masih akan tertarik untuk berinvestasi dalam mata uang kripto.
Putaran pendanaan Elwood sudah disetujui dan dijalankan sebelum penurunan harga terbaru yang telah melihat sekitar 15 persen dan menghapus total kapitalisasi pasar kripto sejak 9 Mei menurut CoinMarketCap.
CEO Elwood Technologies, James Stickland mengatakan penggalangan dana itu merupakan validasi lain dari prospek umur panjang kripto.
“Kami mendapatkan investasi dari lembaga keuangan yang tidak mengharapkan keuntungan besar dalam 15 menit. Mereka berinvestasi dalam infrastruktur, saya pikir ini adalah pesan yang meyakinkan,” kata James, dikutip dari Cointelegraph, Senin (16/4/2022).
Komitmen Berkelanjutan
Elwood Technologies menyediakan sistem manajemen portofolio kripto dengan informasi pasar kripto dan infrastruktur perdagangan untuk investor institusional yang menampilkan fitur interface yang terhubung ke bursa kripto, penyedia likuiditas, dan penjaga.
Kepala aset digital global Goldman Sachs, Mathew McDermott mengatakan investasi tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memiliki komitmen berkelanjutan terhadap cryptocurrency. ia mencatat permintaan cryptocurrency dari institusi meningkat dan perusahaan telah secara aktif memperluas kemampuan pasarnya untuk memenuhi permintaan itu.
“Ketika permintaan institusional untuk cryptocurrency meningkat, kami telah secara aktif memperluas kehadiran dan kemampuan pasar kami untuk memenuhi permintaan klien,” kata dia.
Pendanaan dari Goldman Sachs menandai ekspansi lebih lanjut bank ke dalam aset kripto. Adapun Elwood Technologies akan tetap dimiliki mayoritas oleh Alan Howard yang merupakan investor utama sebelum putaran Seri A.
Advertisement