Liputan6.com, Jakarta - Pada 2022 beberapa publik figur tanah air mengembangkan token kriptonya sendiri. Hal ini membuat banyaknya bermunculan aset kripto dari para artis tanah air saat itu. Tak hanya kripto, proyek aset digital lainnya seperti Non Fungible Token (NFT) juga ramai dikeluarkan oleh para artis tanah air.
Dua tahun berselang, bagaimana nasib token para artis tersebut apakah masih bertahan atau menjadi proyek kripto mangkrak yang sudah tak terurus?
Baca Juga
Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, beberapa token kripto yang diluncurkan artis ternama tanah air sudah tidak bernilai dan beberapa data-data penting sudah tak tersedia.
Advertisement
ASIX Token Milik Anang Hermansyah
Melansir data dari Coinmarketcap Token ASIX milik pasangan artis Anang Hermansyah dan Ashanty sudah tidak ada data tersedia, baik dari harga, volume perdagangan hingga kapitalisasi pasar.
Namun data dari Indodax menunjukkan ASIX Token V2 hanya bernilai Rp 1. Sepanjang 2024, harga token ASIX hanya berada di kisaran Rp 3 hingga Rp 1. Website resmi proyek kripto tersebut juga tidak menunjukkan ada informasi terbaru terkait kelanjutan dari proyek tersebut.
LESLAR Token Milik Rizky Billar
Nasib serupa terjadi pada kripto milik artis Rizky Billar yaitu LESLAR Metaverse. Penelusuran Liputan6.com di beberapa website penampil harga kripto, tidak menunjukkan data terkait harga saat ini dari proyek kripto tersebut. Media sosial resmi LESLAR Metaverse juga tidak menunjukkan informasi terbaru dari proyek kripto tersebut.
Kurangnya Fundamental
I-COIN Milik Wirda Mansur
Nasib serupa juga terjadi pada proyek kripto milik Wirda Mansur yaitu I-COIN. Tidak ditemukan data terbaru terkait harga aset kripto tersebut di berbagai situs penampil harga kripto. Media sosial X resmi proyek I-COIN juga tidak membuat postingan terbaru sejak peluncurannya pada 2022.
Kurangnya Fundamental
Menanggapi hal ini, analis sekaligus pengamat kripto, Afid Sugiono menjelaskan kurangnya Fundamental dan Use Case yang Jelas jadi penyebab runtuhnya aset kripto para artis.
"Banyak token artis yang diciptakan hanya karena hype atau tren semata, tanpa didukung oleh tujuan atau utilitas yang jelas. Token-token ini sering kali kurang memberikan nilai lebih bagi penggunanya selain nama besar artis yang ada di belakangnya,” kata Afid kepada Liputan6.com, Jumat (29/11/2024)
Afid menambahkan, tanpa ada penggunaan nyata atau manfaat bagi ekosistem, token tersebut sulit bertahan dalam jangka panjang.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Tiru Donald Trump, Capres di Polandia Bakal Buat Cadangan Bitcoin
Sebelumnya, seorang kandidat Presiden di Polandia, Sławomir Mentzen telah berjanji untuk membuat cadangan Bitcoin setelah terinspirasi oleh Presiden Terpilih AS Donald Trump, yang mendukung Bitcoin untuk mendapatkan dukungan politik.
Calon Presiden Polandia tersebut memiliki 33,7 Bitcoin senilai lebih dari USD 3 juta atau setara Rp 47,6 miliar (asumsi kurs Rp 15.893 per dolar AS).
“Apakah saya akan membuat cadangan Bitcoin di Polandia? Tentu saja,” kata Mentzen melalui media sosial X pribadinya, dikutip dari Coinmarketcap, Senin (18/11/2024).
Setelah cuitan Mentzen, rencana tersebut mirip dengan rencana Presiden AS terpilih Donald Trump. Karena Trump baru-baru ini mendukung mata uang kripto dan Bitcoin, khususnya pada rapat umum politiknya.
Ketika Trump mengadopsi Bitcoin dan membuat peraturan, dukungannya terhadap mata uang kripto, khususnya Bitcoin, menyoroti potensinya. Mentzen, mengikuti jejak Trump, telah berjanji untuk mengadopsi cadangan Bitcoin jika terpilih.
Jika Polandia mengadopsi cadangan Bitcoin, hal itu dapat membantu mengatasi masalah ekonomi di masa mendatang. Nilai Bitcoin telah meningkat dan mempertahankannya akan menunjukkan Polandia siap untuk masa depan keuangan digital.
Rencana Mentzen juga akan menunjukkan Polandia terbuka terhadap teknologi baru. Dengan munculnya keuangan digital, memiliki Bitcoin sebagai cadangan dapat membantu Polandia tetap stabil dan menghindari inflasi.
El Salvador menjadi negara pertama yang melegalkan Bitcoin pada 2021, dan Swiss tengah mencari cara untuk menggunakan Bitcoin dalam sistem keuangannya. Seperti yang dijanjikan Trump, akan ada cadangan Bitcoin untuk melindungi dari inflasi dan fluktuasi ekonomi di AS.
Bitcoin Bakal Sentuh Rp 11,7 Miliar pada 2028
Sebelumnya, Pantera Capital prediksi Bitcoin bisa mencapai USD 740.000 atau setara Rp 11,7 miliar (asumsi kurs Rp 15.884 per dolar AS) pada 2028, didorong oleh perubahan regulasi, adopsi institusional, dan tren pertumbuhan historisnya.
Bitcoin telah melonjak sekitar 120 persen tahun ini, baru-baru ini diperdagangkan sekitar USD 95.000. CEO Pantera Capital, Dan Morehead menyoroti ketahanan dan potensi pertumbuhan Bitcoin, menekankan meskipun ada skeptisisme, Bitcoin masih jauh dari nilai puncaknya.
Diluncurkan pada 2013, Dana Bitcoin Pantera telah mencapai lebih dari 131.000 persen laba, meskipun ada keraguan awal tentang kelayakan aset tersebut. Saat itu, Bitcoin dihargai USD 74.
Merenungkan tantangan awal, Morehead mengungkapkan orang-orang benar-benar mengira pihaknya gila pada 2013, tetapi mencatat negativitas yang berkelanjutan di sekitar Bitcoin menandakan potensi yang berkelanjutan.
"Banyak orang masih bersikap negatif. Ini jauh dari sekadar gelembung," katanya dalam sebuah wawancara, dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (29/11/2024).
Morehead mengaitkan kenaikan Bitcoin yang diproyeksikan dengan beberapa faktor, termasuk meningkatnya aksesibilitas bagi investor dan meningkatnya pergeseran dalam dukungan regulasi.
Ia mencatat hanya 5 persen dari kekayaan finansial global yang terikat pada aset blockchain, yang menunjukkan ruang yang signifikan untuk ekspansi. Menurut proyeksi Pantera, tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata Bitcoin sebesar 88 persen dapat mendorong kapitalisasi pasarnya menjadi USD 15 triliun pada 2028.
Advertisement
Peranan Politik
Morehead menjelaskan perkembangan politik juga berperan dalam kenaikan harga Bitcoin. Pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump, bersama dengan Kongres yang pro-kripto, diharapkan dapat menumbuhkan lingkungan yang menguntungkan bagi aset digital.
Trump telah mengusulkan cadangan Bitcoin AS, sebuah ide yang disebut Morehead rasional, yang kontras dengan ketergantungan tradisional pada emas.
"Jika mereka menaruh sebagian uang itu dalam Bitcoin, itu adalah cara yang fantastis untuk memiliki mata uang cadangan," pungkasnya.