Sukses

Tether Hentikan Perdagangan EURT Imbas Perubahan Regulasi Eropa

CEO Tether, Paolo Ardoino mengatakan dalam sebuah postingan di akun media sosial X pribadinya, bahwa pihaknya telah mempertimbangkan keputusan pencabutan EURT secara matang.

Liputan6.com, Jakarta - Tether telah memutuskan untuk menghentikan perdagangan stablecoin yang dipatok Euro, EURT.

Mengutip News.bitcoin.com, Senin (2/12/2024), Tether mengumumkan bahwa pemegang EURT akan memiliki waktu hingga 27 November 2025 untuk menebus token mereka, karena perusahaan tidak akan lagi mendukung perdagangan EURT.

Pemberhentian ini karena perubahan dalam lingkungan regulasi Eropa. Semua token EURT di semua blockchain terdampak oleh keputusan ini.

CEO Tether, Paolo Ardoino mengatakan dalam sebuah postingan di akun media sosial X pribadinya, bahwa pihaknya telah mempertimbangkan keputusan pencabutan EURT secara matang.

“Keputusan Tether untuk menghapus EURT dari daftar tidak dianggap enteng, tetapi hingga kerangka regulasi yang lebih menghindari risiko di Eropa diberlakukan, yang mendorong inovasi, menawarkan stabilitas dan perlindungan yang layak bagi pengguna kami, dan menghindari potensi risiko sistemik perbankanC kami telah memilih untuk memprioritaskan inisiatif lain,” tulis Ardoino.

Sebelum pengumuman, kapitalisasi pasar EURT mencapai USD 38,3 juta.

Ini merupakan sebagian kecil dari keseluruhan kapitalisasi pasar stablecoin Tether, yang lebih dari 133 miliar, menurut Defillama.

Adopsi koin tersebut secara signifikan lebih rendah daripada USDT Tether.

Tether akan Genjot Promosi Stablecoin Euro Baru di Eropa

Fokus Tether di kawasan UE ke depannya akan tertuju pada inisiatif baru, seperti pengenalan EURQ dan USDQ, dua stablecoin baru dari Quantoz Payments yang mematuhi regulasi aset kripto (MiCAR) dan akan didorong oleh solusi teknologi Tether, Hadron by Tether.

Perangkat lunak Hadron Tether menyederhanakan proses penerbitan dan menyediakan antarmuka blockchain yang kuat, kepatuhan, dan kemampuan anti pencucian uang (AML) untuk manajemen berkelanjutan, yang memungkinkan penerbit untuk membuat dan mengelola stablecoin dengan mudah.

Proses tokenisasi untuk berbagai aset, termasuk ekuitas, obligasi, stablecoin, poin loyalitas, dan lainnya dipermudah dengan Hadron by Tether.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

2 dari 2 halaman

Kapitalisasi Pasar Stablecoin Cetak Rekor Tertinggi, Tether Dominan

Di tengah ekspektasi pemerintahan Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang pro-kripto, harga mata uang kripto melonjak, dan begitu pula permintaan untuk stablecoin.

Mengejutkan, nilai keseluruhan pasar aset digital telah meningkat hampir USD 1 triliun sejak Pemilihan Presiden (Pilpres) AS.

Dengan Bitcoin (BTC) dan Solana (SOL) mencapai titik tertinggi baru, stablecoin juga telah bergabung dalam rangkaian pemecahan rekor saat mencapai rekor kapitalisasi pasar.

Dikutip dari coinpedia, dalam tonggak sejarah yang luar biasa, menurut laporan dari CCData nilai pasar gabungan stablecoin telah mencapai rekor USD 190 miliar bulan ini. Rekor tertinggi sebelumnya adalah USD 188 miliar, tercatat pada April 2022 tepat sebelum runtuhnya stablecoin Terra-Luna.

Tether Mendominasi

USDT Tether terus mendominasi sektor stablecoin karena kapitalisasi pasar token tersebut naik 10% selama bulan lalu ke puncak baru USD 132 miliar.

USDC Circle tumbuh 12% hingga mencapai kapitalisasi pasar hampir USD 39 miliar, yang merupakan yang tertinggi sejak krisis perbankan regional Maret 2023 yang berdampak besar pada token tersebut.

USDT saat ini memiliki pangsa pasar 69,9%, sementara USDC merupakan yang terbesar kedua dengan pangsa 20,5%.

Menurut laporan dari Bloomberg, Tether bertujuan untuk memperluas penggunaan USDT dengan mendorong masuk ke industri baru termasuk komoditas. Baru-baru ini mengumumkan pendanaan transaksi minyak mentah pertamanya di Timur Tengah.