Sukses

Jutawan Kripto di AS Buka Sayembara Perburuan Harta Karun Bitcoin

Jutawan kripto, Jon Collins-Black mengungkapkan bulan lalu kalau menyembunyikan barang-barang berharga mulai dari medali emas Olimpiade hingga artefak.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang jutawan kripto mengaku telah menyembunyikan harta karun senilai jutaan dolar Amerika Serikat (AS) di berbagai kota di Amerika Serikat, dan menerbitkan sebuah buku tentang cara menemukannya.

Melansir CNBC International, Sabtu (7/12/2024) jutawan kripto, Jon Collins-Black mengungkapkan bulan lalu kalau menyembunyikan barang-barang berharga mulai dari medali emas Olimpiade dan kartu perdagangan langka hingga artefak bersejarah, serta kripto dalam lima kotak teka-teki.

Dalam buku tulisannya,  berjudul “There’s Treasure Inside,” Collins-Black menulis tentang benda-benda mahal yang ia sembunyikan dan memberikan petunjuk untuk menentukan lokasinya.

Kotak-kotak tersebut, yang katanya tidak dikubur, masing-masing terletak di sebuah properti publik dalam jarak tiga mil dari jalan umum.

Collins-Black mengatakan ia tidak tahu nilai sebenarnya dari harta tersebut, tetapi mencatat “Saya pribadi menghabiskan lebih dari dua juta dolar untuk harta karun ini,"

Dengan reli Bitcoin sebesar 140% tahun ini, nilai kripto tersebut berada di lebih dari USD 100.000 pada Kamis sore, 5 Desember 2024. Sehingga, nilai harta karun simpanan Collins-Black terus naik.

"Saya ingin memberi nilai lebih pada peti harta karun daripada sebelumnya,” katanya.

Collins-Black mengatakan di situs webnya bahwa ia merancang perburuan ini untuk siapa saja yang tertarik dengan ide memecahkan petunjuk, berada di alam, atau menemukan harta karun tersembunyi.

Barang-barang dalam peti harta karun tersembunyi tersebut meliputi:

-Medali emas yang dimenangkan oleh atlet putra Nigeria di Olimpiade 1996

-Berbagai Bitcoin

-Kartu Pokemon holografik yang langka

-Gelas yang pernah dimiliki oleh George Washington

-Batu bulan

-Bongkahan emas California seberat 21 ons

-Gelang giok Tiongkok kuno dari tahun 3000-4000 SM

 

 

2 dari 4 halaman

Terinspirasi dari Sayembara

Collins-Black mengaku, ja terinspirasi oleh sayembara perburuan harta karun 2010 yang diluncurkan oleh Forrest Fenn dan membutuhkan waktu 10 tahun untuk menemukannya. Konon, harta karun yang disimpan Fenn sangat sulit ditemukan sehingga banyak orang meninggal dalam prosesnya.

Meski sulit ditemukan, Collins-Black memastikan perburuan harta karunnya tidak disimpan di tempat berbahaya. 

"Semua kotak terletak di tempat yang aman dan tidak berbahaya untuk dijangkau," tulisnya di situs webnya. 

“Siapa pun yang kesehatannya rata-rata akan baik-baik saja. Seluruh bagian buku ini didedikasikan untuk menjelaskan cara memastikan pengalaman berburu harta karun Anda aman dan menyenangkan,” tutur dia.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

3 dari 4 halaman

MicroStrategy Kembali Borong Bitcoin Senilai Rp 23,9 Triliun

Sebelumnya, perusahaan perangkat lunak MicroStrategy kembali mengumumkan pembelian Bitcoin besar-besaran terbarunya. Ini merupakan pembelian keempat dalam beberapa minggu terakhir.

Dilansir dari Decrypt, Selasa (3/12/2024), MicroStrategy pada Senin, 2 Desember 2024 mengungkapkan telah membeli 15.400 Bitcoin seharga USD 1,5 miliar atau setara Rp 23,9 triliun (asumsi kurs Rp 15.936 per dolar AS) antara tanggal 25 November hingga 1 Desember. Perusahaan membeli Bitcoin dengan harga rata-rata USD 95.976 per koin.

MicroStrategy kini memiliki 402.100 Bitcoin. Pada harga hari ini, jumlah tersebut sekitar USD 39 miliar dalam mata uang kripto terkemuka. Bitcoin kini diperdagangkan di kisaran harga USD 95.000, menurut CoinGecko.

Perusahaan perangkat lunak yang sebelumnya tidak aktif itu kini mengamankan Bitcoin dengan membeli aset tersebut dan memungkinkan investor untuk membeli sahamnya yang terdaftar di Nasdaq untuk mendapatkan eksposur terhadap mata uang kripto tersebut.

Michael Saylor, salah seorang pendiri dan Ketua Eksekutif MicroStrategy, mencetuskan ide tersebut pada 2020. Perusahaan tersebut pada Agustus tahun itu menghabiskan USD 250 juta untuk aset tersebut.

Pengusaha teknologi tersebut berpendapat Bitcoin adalah taruhan terbaik jika perusahaan ingin mendapatkan keuntungan bagi pemegang sahamnya, karena mata uang digital tersebut langka dan nilainya lebih tinggi daripada investasi lain setiap tahunnya.

MicroStrategy telah berulang kali membeli Bitcoin sejak 2020, tetapi tahun ini mempercepat pembeliannya karena harga Bitcoin melonjak. Perusahaan tersebut baru-baru ini mengatakan mereka akan mengumpulkan dana tambahan sebesar USD 42 miliar untuk terus membeli Bitcoin, seperti yang telah mereka lakukan baru-baru ini.

4 dari 4 halaman

Vladimir Putin Sebut Tak Ada yang Bisa Hentikan Bitcoin

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan kembali dukungannya terhadap Bitcoin dan aset digital. Presiden Putin juga menyatakan BTC dan aset digital akan terus berkembang di beberapa negara, termasuk Rusia. 

Ia menambahkan, Rusia telah memajukan pengembangan sistem pembayaran digital untuk mendukung industri dan menurunkan biaya bisnis.

"Tidak seorang pun dapat menghentikan Bitcoin (BTC),” kata Putin di World Trade Center di Moskow pada Rabu, 4 Desember, menurut Bloomberg dan kantor berita lokal TASS, dikutip dari Coinmarketcap, Kamis (5/12/2024).

Pendekatan Rusia terhadap mata uang kripto telah bergeser selama bertahun-tahun. Pada akhir November, Presiden Putin mengakui kripto sebagai properti dengan undang-undang pajak baru. 

Negara itu melegalkan penambangan BTC dan kripto pada Agustus, yang memungkinkan lembaga tertentu untuk memanfaatkan mata uang digital menggunakan daya komputasi di tanah Rusia.

Adopsi mata uang kripto lokal juga meningkat di tengah perombakan kebijakan untuk memenuhi tuntutan paradigma blockchain yang berkembang. Menurut Bank Rusia, warga negara memegang aset hampir USD 7 miliar di bursa kripto.

Sebuah studi Bitkan menemukan bahwa sekitar 14,6 juta orang, sekitar 10 persen dari populasi Rusia, memiliki mata uang digital. Survei lain menemukan bahwa 20 persen dari negara tersebut telah berinteraksi dengan mata uang kripto sebelumnya.

Meskipun ada perubahan, penggunaan mata uang kripto untuk pembayaran di Rusia tetap dilarang. Namun, Parlemen Rusia sedang mempertimbangkan untuk memanfaatkan mata uang digital untuk perdagangan lintas batas.

 

Video Terkini