Liputan6.com, Jakarta - Dunia aset digital kripto makin ramai diperbincangkan belakangan ini. Hal ini karena Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi salah satu petinggi dunia yang pro kripto. Hal ini mendorong harga Bitcoin mencapai rekor USD100.000 pada Desember 2024.
Namun, bagi banyak orang bahkan mereka yang sudah terbiasa dengan dunia investasi, istilah-istilah seperti blockchain, halving, atau cold wallet seringkali terdengar membingungkan. Istilah ini memang sangat baru di industri investasi dan banyak dipakai di dunia kripto.Â
Baca Juga
Dikutip dari dari BBC Rabu (11/12/2024), berikut penjelasan sederhana tentang beberapa istilah penting dalam dunia kripto yang perlu kamu tahu:
Advertisement
Bitcoin
Bitcoin adalah mata uang digital yang tidak dikendalikan oleh bank atau lembaga keuangan. Sifatnya yang terdesentralisasi menarik bagi banyak orang karena dianggap memberikan kebebasan finansial. Namun, nilainya sangat fluktuatif, dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran pasar.
Contohnya, setelah Donald Trump memenangkan pemilu AS pada November 2024, harga Bitcoin melonjak hingga mencapai USD 100.000 pada 5 Desember. Meski begitu, harga Bitcoin juga bisa anjlok sewaktu-waktu.
Halving Bitcoin
Halving merupakan peristiwa ketika hadiah untuk para penambang Bitcoin dipotong setengahnya, yang terjadi setiap empat tahun sekali. Peristiwa terakhir pada April 2024 mengurangi hadiah penambang dari 6,25 Bitcoin menjadi 3,125.
Halving bertujuan menjaga pasokan Bitcoin tetap terbatas, maksimal 21 juta koin. Namun, hal ini juga membuat proses penambangan lebih mahal, sehingga penambang harus mempertimbangkan kelayakan operasional mereka.
Blockchain
Blockchain adalah teknologi inti di balik mata uang kripto. Ini seperti buku besar digital tempat semua transaksi dicatat dalam blok yang terhubung. Dalam jaringan Bitcoin, transaksi diverifikasi oleh para penambang yang diberi imbalan berupa Bitcoin. Namun, proses ini membutuhkan energi yang sangat besar, sehingga sering dikritik karena dampaknya terhadap lingkungan.
Bursa Kripto
Bursa kripto adalah platform tempat orang membeli, menjual, dan memperdagangkan mata uang kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Prosesnya mirip dengan membeli saham di bursa efek, dengan biaya transaksi tertentu.
Dompet Kripto
Dompet kripto adalah tempat penyimpanan mata uang digital Anda. Ada dua jenis: dompet panas, yang terhubung ke internet untuk kemudahan akses, dan dompet dingin, perangkat offline seperti USB yang lebih aman untuk penyimpanan jangka panjang.
Ethereum
Ethereum adalah blockchain besar kedua setelah Bitcoin, dengan mata uangnya disebut Ether. Berbeda dengan Bitcoin, Ethereum mendukung berbagai aplikasi digital seperti NFT. Pada 2022, Ethereum beralih ke sistem yang lebih ramah lingkungan, mengurangi konsumsi energi.
ETF Bitcoin
ETF Bitcoin adalah cara bagi investor untuk berinvestasi tanpa langsung membeli Bitcoin. Portofolio ini diperdagangkan di bursa saham dan memungkinkan akses lebih mudah bagi investor tradisional. Persetujuan ETF Bitcoin pada awal 2024 membuka peluang besar bagi perusahaan besar seperti BlackRock dan Fidelity untuk masuk ke dunia kripto.
Â
Advertisement
 Stablecoin
Stablecoin adalah mata uang kripto yang dirancang untuk memiliki nilai lebih stabil dibandingkan kripto lainnya. Biasanya, nilainya terkait dengan aset seperti dolar AS. Meski lebih stabil, stablecoin juga mendapat pengawasan ketat setelah beberapa kejadian yang membuat harganya jatuh.
XRP
XRP adalah mata uang digital dari Ripple Labs yang digunakan untuk transaksi cepat dan murah, terutama untuk pembayaran lintas negara. Tidak seperti Bitcoin yang diverifikasi melalui penambangan, XRP menggunakan konsensus antar-validator. XRP menarik bagi lembaga keuangan, tetapi juga menghadapi tantangan regulasi dan fluktuasi harga yang signifikan.
Memahami istilah-istilah ini dapat membantu anda lebih mengenal dunia mata uang kripto yang dinamis dan penuh peluang.