Sukses

El Salvador jadi Satu-satunya Negara yang Lakukan Pembelian Bitcoin Secara Langsung

Laporan dari sebuah bursa Bitcoin, River, ada lebih dari 13 negara yang saat ini dipastikan memegang Bitcoin. Di antara 13 negara tersebut, El Salvador salah satu yang menonjol karena menjadi satu-satunya negara yang melakukan pembelian Bitcoin secara langsung.

Liputan6.com, Jakarta - Laporan dari sebuah bursa Bitcoin, River, ada lebih dari 13 negara yang saat ini dipastikan memegang Bitcoin. Di antara 13 negara tersebut, El Salvador salah satu yang menonjol karena menjadi satu-satunya negara yang melakukan pembelian Bitcoin secara langsung. 

Ini karena beberapa negara yang saat ini menyimpan Bitcoin merupakan hasil sitaan kejahatan dan bukan pembelian langsung

Amerika Serikat memimpin dengan 208.100 BTC, yang mewakili 67,9 persen dari total kepemilikan negara-bangsa. Sebagian besar kepemilikan Bitcoin pemerintah AS merupakan hasil sitaan dalam kasus pidana, termasuk 50.676 BTC yang disita dari peretas Silk Road pada 2022 dan 94.636 BTC yang terkait dengan peretasan Bitfinex pada 2016.

Inggris menyusul dengan 61.200 BTC, sementara Tiongkok memegang 15.000 BTC, yang sebagian besar diperoleh melalui tindakan penegakan hukum. 

Negara-negara seperti Bhutan, Norwegia, dan Swiss telah mengambil jalur yang lebih rahasia. Bhutan dan Ethiopia, misalnya, mengandalkan operasi penambangan yang didanai negara untuk mengakumulasi Bitcoin, sementara Norwegia menggunakan dana kekayaan kedaulatannya untuk mendapatkan eksposur.

“Membeli Bitcoin secara langsung mengandung risiko politik dan lebih sulit dilakukan secara rahasia. Sebaliknya, ada lebih banyak opsi pribadi dan strategis yang tersedia untuk menumpuk Bitcoin,” isi laporan River, dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (13/12/2024). 

Pada tanggal 5 Desember, Bukele membagikan tangkapan layar kepemilikan Bitcoin El Salvador di X. Tangkapan layar tersebut mengungkapkan cadangan Bitcoin El Salvador sekarang bernilai USD 603,34 juta, mencerminkan peningkatan nilai sebesar 117,74 persen tahun ini. 

Total laba negara tersebut mencapai USD 333,59 juta dari investasi awal sebesar USD 269,74 juta, didorong oleh lonjakan Bitcoin baru-baru ini melewati USD 100.000.

Laporan River juga mencatat bahwa 47 negara telah meningkatkan akses ke Bitcoin sejak 2020, sementara hanya empat negara yang memberlakukan peraturan yang lebih ketat.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Video Terkini