Sukses

Harga Kripto 18 Desember 2024: Bitcoin hingga Solana Unggul di Zona Hijau

Harga kripto urutan teratas mengalami pergerakan beragam pada perdagangan hari Rabu, 18 Desember 2024. Sebagian besar koin berdiri di zona hijau.

Liputan6.com, Jakarta Harga kripto urutan teratas mengalami pergerakan beragam pada perdagangan hari Rabu, 18 Desember 2024. Sebagian besar koin berdiri di zona hijau.

Mengutip data dari Coinmarketcap, (/6/2024), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat 1,03% dalam 24 jam dan 12,22% dalam sepekan. Harga Bitcoin hari ini berada di level Rp.1,715,748,568.91.

Kripto Ethereum (ETH) menurun 1,38% dalam 24 jam namun masih menguat 9,74% dalam sepekan. Harga ETH sekarang berada di level Rp.62,736,310.47 per koin.

XRP menguat 5,59% dalam 24 jam dan 15,09% dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp.41,605.93 per koin.

Harga kripto stablecoin Tether (USDT) menguat hingga 0,71% dalam 24 jam dan 1,62% dalam sepekan. Hal itu membuat USDT diperdagangkan seharga Rp.16,138.62.

Sementara itu, Solana (SOL) berhasil mencapai zona hijau. SOL naik 5,43% dalam sehari dan 6,03% dalam sepekan. Saat ini, harga SOL diperdagangkan di level Rp.3,607,471.05 per koin.

Harga Binance coin (BNB) naik 1,36% dalam 24 jam dan 9,69% dalam sepekan. Harga kripto BNB kini dipatok Rp.11,631,939.17 per koin.

Adapun USD Coin (USDC) yang menguat 0,73% dalam 24 jam dan 1,68% dalam sepekan. USDC hari ini berada di kisaran Rp.16,137.31.

Sedangkan coin Meme Dogecoin (DOGE) melemah tipis 0,18% dalam sehari namun masih menguat 4,77% sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp.6,370.95 per token.

Kemudian Cardano (ADA) melemah 0,45% dalam 24 jam terakhir tetapi masih menguat 8,23% sepekan. Dengan begitu, harga ADA berada pada level Rp.17,028.48 per koin.

TRON (TRX) menurun 3,59% persen dalam 24 jam tetapi naik ke 7,22% sepekan. Harga Toncoin kini diperdagangkan Rp.4,522.52.

Adapun keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level Rp.60,75P, naik 3,12 dalam sehari terakhir.

2 dari 3 halaman

Bitcoin Kembali Cetak Rekor, Bos Indodax: Jangan Terbawa Euforia

Harga Bitcoin (BTC) kembali mencetak rekor tertinggi hari ini, menembus angka di atas USD 107.000 atau sekitar Rp 1,7 Miliar. Kenaikan harga kripto paling besar ini dipicu oleh perdagangan whale dan bergabungnya MicroStrategy ke dalam indeks Nasdaq 100 sebagai industri teknologi memperkuat sentimen bullish.

Selain itu, harga Bitcoin juga naik karena adanya data makroekonomi AS yang positif seperti kenaikan inflasi sebesar 2,7% memperkuat sentimen ini. Ditambah lagi, analisis on-chain menunjukkan cadangan devisa Bitcoin di bursa yang terus menurun, mencerminkan tekanan jual yang rendah dan minat yang meningkat terhadap aset crypto.

Faktor lainnya yang mendukung kenaikan Bitcoin adalah kemungkinan Trump akan mengeluarkan perintah eksekutif pada hari pertamanya menjabat, 20 Januari 2025, yang bisa menetapkan Bitcoin sebagai aset cadangan nasional. Dengan kondisi makroekonomi yang mendukung dan partisipasi institusional yang semakin meningkat, kenaikan harga Bitcoin dapat diperkirakan berlanjut dalam waktu dekat.

CEO Indodax Oscar Darmawan menjelaskan, pencapaian Bitcoin ini mencerminkan semakin kuatnya kepercayaan pasar terhadap aset digital di tengah dukungan dari pemain institusional besar seperti MicroStrategy.

"Masuknya MicroStrategy ke Nasdaq 100 memberikan validasi tambahan terhadap peran Bitcoin sebagai aset investasi yang semakin diterima secara global," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (17/12/2024).

Ia juga mengungkapkan bahwa lonjakan harga Bitcoin didorong oleh penurunan tekanan jual di pasar.

"Analisis on-chain menunjukkan cadangan devisa Bitcoin di bursa terus menurun. Hal ini menandakan banyak investor yang memilih menyimpan aset mereka, yang menjadi pendorong utama dalam reli harga saat ini," jelas Oscar.

 

3 dari 3 halaman

Fear and Greed Index

Menurutnya, indikator Fear and Greed Index yang berada di angka 80 menunjukkan dominasi sentimen optimisme. "Namun, sentimen ini harus diimbangi dengan kewaspadaan, mengingat volatilitas pasar kripto yang tinggi dapat membawa risiko bagi investor," tambahnya.

Oscar juga menyoroti peran data makroekonomi AS, seperti inflasi, dalam mendukung tren positif ini. "Inflasi yang terkendali dan kebijakan moneter yang stabil memberikan pondasi bagi Bitcoin untuk terus menarik minat dari berbagai kalangan, termasuk investor institusional," kata Oscar.

Di sisi lain, Oscar mengingatkan investor untuk tidak terbawa euforia semata. "Meskipun tren makroekonomi mendukung, investor harus tetap berhati-hati dan mempertimbangkan risiko yang ada sebelum mengambil keputusan investasi," tutupnya.

Video Terkini