Sukses

Harga Kripto Bitcoin Tersungkur Akibat Ulah The Fed

Presiden Terpilihn Trump pada Juli 2024 mengatakan, ia akan menjadikan Amerika Serikat sebagai ibu kota kripto di planet ini, dan negara adikuasa bitcoin di dunia. Namun sepertinya langkah tersebut dihadang oleh The Fed.

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin anjlok pada Rabu, 18 Desember 2024. Setelah Chairman The Fed Jerome Powell mengatakan, bank sentral Amerika Serikat (AS) tidak berniat untuk mengubah aturan mengenai mata uang digital. Selain itu, tekanan kepada kripto juga setelah The Fed mengisyaratkan pendekatan yang lebih hati-hati terhadap pemotongan suku bunga di 2025.

Adapun harga Bitcoin turun lebih dari 5 persen pada Rabu (18/12/2024) sore, setelah konferensi pers yang digelar The Federal Reserve.

"Kami tidak diizinkan memiliki bitcoin. Undang-Undang Federal Reserve mengatakan apa yang dapat kami miliki, dan kami tidak menginginkan perubahan hukum," kata Powell dikutip dari laman Yahoo Finance, Kamis (19/12/2024).

"Itu lah hal yang perlu dipertimbangkan oleh Kongres, tetapi kami tidak menginginkan perubahan hukum di The Fed," tegas Powell.

Komentar Powell merupakan tanggapan atas pertanyaan apakah ia melihat peluang dalam membangun cadangan bitcoin di AS. Sebuah ide yang sempat dilontarkan oleh Presiden AS terpilih, Donald Trump sebagai cara untuk tetap unggul dalam persaingan saat negara-negara lain merangkul kripto.

Kendati para ahli pun telah memperingatkan risiko mata uang kripto yang fluktuatif, harga bitcoin justru melonjak dalam beberapa bulan terakhir. Menyusul sikap Trump yang tampaknya bakal menciptakan regulasi yang bersahabat untuk kripto.

Trump pada Juli 2024 mengatakan, ia akan menjadikan Amerika Serikat sebagai ibu kota kripto di planet ini, dan negara adikuasa bitcoin di dunia. Pada September 2024, Trump membantu meluncurkan bisnis mata uang kripto baru yang terkait dengan keluarganya.

Sementara pada awal bulan ini, dirinya menunjuk mantan eksekutif PayPal David Sacks sebagai 'Pemegang AI Gedung Putih' dan 'Raja Kripto'. Ia juga mencalonkan mantan Komisaris SEC, Paul Atkins sebagai Kepala Komisi Sekuritas dan Bursa.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.    

2 dari 3 halaman

Texas Luncurkan RUU untuk Jadikan Bitcoin Cadangan Strategis

Sebelumnya, Texas meluncurkan RUU baru untuk membuat cadangan bitcoin strategis di negara bagian Lone Star untuk melawan inflasi dan volatilitas ekonomi. 

Program ini akan memungkinkan Texas untuk mengumpulkan mata uang kripto di kas negara dengan menerima sumbangan, pajak, atau biaya dalam bentuk bitcoin, yang harus tetap tidak tersentuh selama minimal lima tahun sebelum dapat dijual atau dipindahkan.

Presiden Texas Blockchain Council, Lee Bratcher mengatakan tidak ada dana pembayar pajak yang akan digunakan untuk membeli bitcoin guna memaksimalkan peluang pengesahan RUU tersebut.

“Bitcoin akan berasal dari sumbangan warga Texas, perusahaan yang berbasis di AS, dan sumber daya negara bagian lainnya, kata Bratcher, dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (18/12/2024).

 

3 dari 3 halaman

Pusat Keuangan Global

Namun, rekam jejak Texas dalam menyetujui undang-undang blockchain dan bitcoin sebagian besar positif. Dalam beberapa tahun terakhir, negara bagian tersebut menyetujui RUU yang mengizinkan perusahaan Texas untuk menggunakan teknologi blockchain, dan pada 2021.

Negara bagian Lone Star tersebut juga menyetujui RUU mata uang virtual yang menetapkan status hukum mata uang virtual dan memberikan hak kepada pemegangnya.

Texas juga dikabarkan ingin menjadi pusat keuangan global, dan untuk tujuan ini, sebelumnya telah membuat keputusan untuk meluncurkan Bursa Efek Texas, yang akan dibuka tahun depan di Dallas.

Video Terkini