Liputan6.com, Jakarta El Salvador mengatakan mereka akan terus membeli bitcoin, sehari setelah pemerintah mencapai kesepakatan pembiayaan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) yang menyatakan mereka harus membatasi eksposur mereka terhadap mata uang kripto.
Dilansir dari Yahoo Finance, Sabtu (21/12/2024), Stacy Herbert, direktur kantor bitcoin nasional El Salvador, menulis di X bitcoin akan tetap menjadi alat pembayaran yang sah di negara Amerika Tengah tersebut, dan pemerintah akan terus menambah cadangan strategisnya.
Baca Juga
Pada Rabu, El Salvador mencapai kesepakatan pinjaman sebesar USD 1,4 miliar dengan IMF, yang mana pemerintah Presiden Nayib Bukele setuju untuk mengurangi kebijakan bitcoin mereka. Kesepakatan tersebut menetapkan bahwa pembayaran pajak hanya akan dilakukan dalam alat pembayaran resmi lainnya, yaitu dolar AS.
Advertisement
Juru bicara IMF Julie Kozack mengatakan pada hari Kamis bahwa reformasi hukum yang direncanakan di El Salvador akan membuat penerimaan bitcoin oleh sektor swasta bersifat sukarela.
Pengumuman pemerintah mereka akan melakukan lebih banyak pembelian bitcoin mungkin hanya cara untuk melawan reaksi negatif dari status mata uang kripto yang dianggap menurun di El Salvador.
Saat ini, El Salvador memiliki 5.968 koin, senilai USD 594 juta. Bitcoin telah menguat dalam beberapa hari terakhir setelah Presiden terpilih AS Donald Trump menegaskan kembali rencana untuk cadangan strategis bagi mata uang kripto, mirip dengan cadangan minyak strategis.
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Â
Â
Dampak Kebijakan The Fed, Bitcoin dan Kripto Lainnya Turun Tajam
Bitcoin mengalami penurunan tajam pada perdagangan hari Kamis 19 Desember 2024. Bitcoin jatuh di bawah angka psikologis USD 100.000, seiring dengan prospek suku bunga yang lebih tinggi dan pengurangan pemotongan suku bunga yang diharapkan pada tahun 2025.
Harga Bitcoin tercatat turun lebih dari 5% hingga mencapai sekitar USD 98.835 pada tengah hari, sementara aset kripto lainnya juga tertekan.
Dikutip dari Market Business Insider, Sabtu (21/12/2024), penurunan harga Bitcoin ini terjadi setelah pertemuan kebijakan The Federal Reserve (Fed) pada Desember yang mengungkapkan rencana agresif mengenai suku bunga.
Meskipun Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, prospek pemotongan suku bunga pada tahun 2025 diperkecil secara signifikan, dengan hanya dua pemotongan yang diproyeksikan, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan empat pemotongan yang sebelumnya diharapkan.
Pernyataan dari Ketua Fed, Jerome Powell, semakin memperburuk situasi bagi investor kripto. Powell menegaskan bahwa Fed akan lebih hati-hati dalam mengubah suku bunga, dengan menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut. Hal ini memperburuk aksi jual di pasar aset berisiko, termasuk kripto.
Sementara saham berusaha pulih setelah penurunan tajam pada hari Rabu, Bitcoin dan sektor kripto lainnya terus mengalami tekanan. Ethereum dan XRP tercatat masing-masing turun lebih dari 4%, dengan total kapitalisasi pasar kripto anjlok hampir 7%, mencapai USD3,41 triliun, menurut data dari CoinMarketCap.
Â
Advertisement