Sukses

Harga Kripto Hari Ini 21 Desember 2024: Bitcoin Cs Berguguran

Harga kripto jajaran teratas bervariasi pada perdagangan Sabtu, 21 Desember 2024. Harga bitcoin susut 1,31 persen dalam 24 jam terakhir.

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau mengalami pergerakan yang beragam pada Sabtu (21/12/2024). Mayoritas aset kripto teratas berada di zona merah dalam 24 jam terakhir.

Berdasarkan data Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC), mengalami penurunan 1,31 persen dalam 24 jam terakhir dan 5,05 persen sepekan. Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 96.296,15 atau sekitar Rp 1.562.000.000 (asumsi kurs Rp 16.200 per dolar AS).

Ethereum (ETH) juga naik tipis 0,02 persen dalam sehari terakhir tetapi terkoreksi 12,37 persen dalam sepekan. ETH berada di level USD 3.425,54 atau sekitar Rp 55,5 juta per koin.

Binance Coin (BNB) turun 0,29 persen dalam 24 jam terakhir, dan turun 7,89 persen dalam sepekan. Harga BNB berada di level USD 669,56, setara Rp 10,85 juta per koin.

Cardano (ADA) mencatatkan kenaikan kecil 2,32 persen dalam 24 jam terakhir namun maish terkoreksi 18,18 persen dalam sepekan. Harga ADA saat ini adalah USD 0,9112, atau sekitar Rp 14.760 per koin.

Solana (SOL) mengalami koreksi 3,60 persen dalam 24 jam terakhir dan turun 15,41 persen dalam sepekan. SOL saat ini dihargai USD 189,19, atau sekitar Rp 3,07 juta per koin.

XRP mencatatkan penurunan 1,85 persen dalam sehari terakhir dan 8,32 persen dalam sepekan. XRP saat ini berada di level USD 2,23 atau sekitar Rp 36.100 per koin.

Koin meme Dogecoin (DOGE) melemah signifikan, turun 3,70 persen dalam 24 jam terakhir dan 23,99 persen dalam sepekan. Dengan demikian, harga DOGE saat ini berada si posisi USD 0,3081 atau setara Rp 4.990 per koin.

Harga kripto hari ini yakni stablecoin Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) relatif stabil di harga USD 0.9999, setara Rp 16.199.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto saat ini berada di level USD 3,33 triliun atau sekitar Rp 53.946 triliun, turun 0.80% dalam 24 jam terakhir.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Analis Ramal Pasar Kripto Anjlok Jelang Pelantikan Donald Trump

Sebelumnya, salah satu pendiri Bitmex dan analis pasar kripto, Arthur Hayes menilai pertumbuhan pasar kripto baru-baru ini kemungkinan akan tergeser oleh momentum pelantikan presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.

Mengutip News.bitcoin.com, Jumat (20/12/2024) dalam opini terbarunya "Trump Truth," Hayes menjelaskan Donald Trump akan mendevaluasi dolar AS terhadap emas untuk membuat AS lebih menarik bagi perusahaan, yang bertujuan untuk membawa produksi ke dalam negeri.

Ini berarti pasokan uang dolar Amerika Serikat akan meningkat, mendorong Bitcoin ke titik tertinggi baru dalam jangka panjang. Di sisi lain, Hayes pesimistis tentang peluang cadangan Bitcoin yang akhirnya mendapat lampu hijau di Amerika Serikat setelah devaluasi yang diprediksi ini. 

"Saya pikir politisi lebih suka menghabiskan dolar AS yang baru dibuat untuk barang-barang bagi penduduk guna memastikan kemenangan mereka dalam pemilihan yang akan segera diadakan," ungkapnya.

Hal ini karena perhatian para anggota parlemen akan diarahkan pada tugas kampanye mereka pada 2026, dengan fokus pada memenangkan pemilihan paruh waktu. 

Menurut Hayes, hal ini memberi Trump waktu yang terbatas untuk menerapkan langkah-langkah yang diarahkan untuk mengurangi masalah ekonomi AS saat ini.

"Namun, memperbaiki masalah domestik dan internasional yang mendasarinya yang berdampak negatif pada mereka akan membutuhkan waktu lebih dari satu dekade, bukan hanya satu tahun,” ujar dia.

Hal ini akan mengarah pada apa yang digambarkan Hayes sebagai "penyesalan pembeli", yang mendorong penjualan besar-besaran dalam kripto dan perdagangan ekuitas Trump 2.0 lainnya.

 

3 dari 4 halaman

Bank Sentral Inggris Usulkan Peraturan Lebih Ketat untuk Stablecoin

Sebelumnya, stablecoin telah mendapatkan daya tarik yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir karena potensinya dalam mengurangi volatilitas yang sering dikaitkan dengan mata uang kripto seperti Bitcoin.

Dilansir dari Coinmarketcap, Kamis (7/12/2023), ada kekhawatiran mengenai stabilitas dan keamanan Stablecoin telah mendorong badan pengawas di seluruh dunia untuk mempertimbangkan kembali pendirian mereka mengenai penerbitan dan pengelolaannya. 

Proposal baru Bank Sentral Inggris (BoE) mencerminkan sentimen hati-hati yang diungkapkan oleh Federal Reserve awal tahun ini ketika memperingatkan terhadap model bisnis stablecoin tertentu. 

Model yang dimaksud melibatkan stablecoin yang didukung oleh sekumpulan aset, termasuk mata uang tradisional dan sekuritas. Sedangkan pendekatan ini bertujuan untuk menjaga kestabilan nilai mata uang digital. Hal ini juga menimbulkan kompleksitas dan potensi risiko yang dianggap mengkhawatirkan oleh regulator.

Inti masalahnya terletak pada sifat stablecoin yang didukung aset ini, di mana penerbitnya memiliki cadangan aset untuk menjamin nilai stablecoin tersebut.

Proposal Bank Sentral Inggris berupaya untuk memperketat pengawasan peraturan terhadap penerbit stablecoin dengan mewajibkan persyaratan cadangan dan praktik manajemen risiko yang lebih ketat. 

Peraturan yang diusulkan akan menuntut peningkatan transparansi dari penerbit stablecoin mengenai komposisi cadangan aset mereka. BoE berpatokan terhadap mata uang tradisional tetap aman. 

Selain itu, BoE bertujuan untuk menerapkan stress test dan audit rutin untuk menilai ketahanan penerbit stablecoin terhadap fluktuasi pasar. Sementara beberapa pihak berpendapat peraturan yang diusulkan ini merupakan langkah penting untuk menjaga stabilitas keuangan.  

 

4 dari 4 halaman

Texas Luncurkan RUU untuk Jadikan Bitcoin Cadangan Strategis

Sebelumnya, Texas meluncurkan RUU baru untuk membuat cadangan bitcoin strategis di negara bagian Lone Star untuk melawan inflasi dan volatilitas ekonomi. 

Program ini akan memungkinkan Texas untuk mengumpulkan mata uang kripto di kas negara dengan menerima sumbangan, pajak, atau biaya dalam bentuk bitcoin, yang harus tetap tidak tersentuh selama minimal lima tahun sebelum dapat dijual atau dipindahkan.

Presiden Texas Blockchain Council, Lee Bratcher mengatakan tidak ada dana pembayar pajak yang akan digunakan untuk membeli bitcoin guna memaksimalkan peluang pengesahan RUU tersebut.

“Bitcoin akan berasal dari sumbangan warga Texas, perusahaan yang berbasis di AS, dan sumber daya negara bagian lainnya, kata Bratcher, dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (18/12/2024).

Namun, rekam jejak Texas dalam menyetujui undang-undang blockchain dan bitcoin sebagian besar positif. Dalam beberapa tahun terakhir, negara bagian tersebut menyetujui RUU yang mengizinkan perusahaan Texas untuk menggunakan teknologi blockchain, dan pada 2021.

Negara bagian Lone Star tersebut juga menyetujui RUU mata uang virtual yang menetapkan status hukum mata uang virtual dan memberikan hak kepada pemegangnya.

Texas juga dikabarkan ingin menjadi pusat keuangan global, dan untuk tujuan ini, sebelumnya telah membuat keputusan untuk meluncurkan Bursa Efek Texas, yang akan dibuka tahun depan di Dallas.