Liputan6.com, Jakarta - Non Fungible Token atau NFT selain bisa digunakan sebagai koleksi digital ternyata memiliki manfaat di sektor lain karena kelebihannya yang dapat data secara permanen, transparan, dan sulit dipalsukan.
Analis sekaligus pengamat kripto, Afid Sugiono ada beberapa sektor yang dapat memanfaatkan NFT di antaranya dalam industri hiburan hingga properti. Di industri hiburan sektor game, NFT bisa jadi aset dalam game (seperti karakter atau item) yang benar-benar dimiliki pemain.
Baca Juga
“Di industri musik atau film, NFT bisa jadi tiket eksklusif atau cara baru monetisasi karya,” kata Afid kepada Liputan6.com, dikutip Sabtu (28/12/2024).
Advertisement
Afid menambahkan, di sektor real estate, NFT mulai digunakan untuk sertifikat properti digital atau kontrak berbasis blockchain, saat ini yang sudah muncul dan dikembangkan adalah fractional NFT, dimana kepemilikan dari sebuah properti bisa dimiliki oleh beberapa individu.
“Menurut pandangan saya, di masa depan NFT memiliki potensi besar untuk bertransformasi dari sekadar aset digital atau barang koleksi menjadi representasi dokumen penting yang bersifat autentik dan aman,” jelasnya.
NFT untuk Dokumen Penting
Afid menuturkan NFT juga dapat dimanfaatkan sebagai penyimpanan dokumen-dokumen penting seperti akta kelahiran, surat tanah, hingga identitas diri.
NFT dapat menggantikan dokumen fisik dengan catatan digital yang unik dan tidak bisa digandakan. Akta dalam bentuk NFT bisa lebih mudah diakses, diverifikasi, dan dikelola secara global tanpa perlu khawatir kehilangan dokumen fisik.
Afid mengungkapkan NFT juga memungkinkan pencatatan kepemilikan properti dengan transparansi tinggi. Dengan integrasi ke blockchain, semua transaksi jual beli tanah atau properti bisa dilacak, mengurangi risiko pemalsuan atau sengketa kepemilikan.
Alternatif Digital untuk KTP
NFT bisa menjadi alternatif digital untuk KTP, paspor, atau kartu identitas lainnya. Identitas berbasis NFT memungkinkan individu untuk memverifikasi data pribadi secara instan tanpa melibatkan pihak ketiga, menjaga privasi sekaligus meningkatkan efisiensi.
Dengan adopsi teknologi ini, berbagai institusi baik pemerintah maupun swasta dapat mengelola dokumen penting secara lebih efisien, sekaligus memitigasi risiko korupsi, pemalsuan, atau kehilangan data.
“Namun, untuk mewujudkan ini, diperlukan regulasi yang jelas, adopsi teknologi blockchain yang luas, dan edukasi masyarakat untuk memahami manfaatnya,” pungkasnya.
Advertisement