Liputan6.com, Jakarta - Michael Saylor, Executive Chairman MicroStrategy (MSTR) yang menjadi penggemar berat Bitcoin membagikan nama-nama institusi global yang menjadi pemegang terbesar aset kripto Bitcoin.
Daftar nama institusi global pemegang Bitcoin tersebut ia bagikan di jaringan media sosial X yang sebelumnya populer sebagai Twitter.
Baca Juga
Dalam tweet ini, ia mendesak komunitas untuk memulai atau melanjutkan mengakumulasi mata uang digital andalan dunia sebelum terlambat.
Advertisement
"Apakah Anda menumpuk bitcoin tahun ini?" cuit Michael Saylor dikutip dari U Today, Sabtu (28/12/2024).
Ia juga mengungkapkan berapa banyak Bitcoin yang kini dipegang oleh perusahaan Tesla yang didirikan oleh Elon Musk.
Saylor menerbitkan daftar 60 pemegang Bitcoin institusional terbesar di seluruh dunia. MicroStrategy berada di urutan pertama, dengan mengantongi 444.262 Bitcoin, diikuti oleh Marathon Digital (MARA), yang memegang 44.394 BTC. Terdapat perbedaan sekitar 10x antara keduanya.
Kemudian muncul Riot Platforms dan Hut 8. Saylor telah menyebutkan ketiga perusahaan ini beberapa kali dalam tweet-nya akhir-akhir ini sejak mereka mulai mengumpulkan Bitcoin untuk membentuk cadangan BTC strategis mereka sendiri, mengikuti apa yang dilakukan oleh MicroStrategy.
Raksasa produksi mobil listrik milik Elon Musk, Tesla, berada di posisi kelima dalam daftar ini dengan 9.720 BTC di simpanannya. Tesla diikuti oleh bursa kripto AS terbesar Coinbase, yang memiliki cadangan sebesar 9.480 BTC.
Dalam daftar ini juga terdapat raksasa seperti Galaxy Digital milik Mike Novogratz (5.400 BTC), Block milik Jack Dorsey (8.363 BTC), dan lainnya.
Negara Lain
Perusahaan yang mengoleksi Bitcoin tidak hanya dari AS, tetapi juga yang berkantor pusat di Kanada, Singapura, Norwegia, Thailand, Jerman, Jepang, dan negara-negara lain di seluruh dunia.
Secara kumulatif, 60 entitas ini memiliki total 591.368 Bitcoin senilai USD 54.225.094.424 pada nilai tukar BTC/USD saat ini.
Awal minggu ini, MicroStrategy mengumumkan akuisisi Bitcoin besar lainnya senilai USD 561 juta dalam bentuk BTC yang dilakukan dengan harga pembelian sekitar USD 107.000 per satu BTC.
Â
Disclaimer:Â Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rusia Akui Pakai Bitcoin untuk Perdagangan Luar Negeri
Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov mengungkapkan perusahaan-perusahaan Rusia mulai menggunakan bitcoin dan mata uang digital lainnya dalam pembayaran internasional menyusul perubahan legislatif yang mengizinkan penggunaan tersebut untuk melawan sanksi Barat.
Sanksi telah mempersulit perdagangan Rusia dengan mitra utamanya seperti Tiongkok dan Turki, karena bank-bank lokal sangat berhati-hati dengan transaksi yang terkait dengan Rusia untuk menghindari pengawasan dari regulator Barat.
Tahun ini, Rusia mengizinkan penggunaan  kripto dalam perdagangan luar negeri dan telah mengambil langkah-langkah untuk melegalkan penambangan mata uang kripto, termasuk bitcoin. Rusia adalah salah satu pemimpin global dalam penambangan bitcoin.
"Sebagai bagian dari rezim eksperimental, dimungkinkan untuk menggunakan bitcoin, yang telah kami tambang di sini di Rusia dalam transaksi perdagangan luar negeri," kata Siluanov kepada saluran televisi Russia, dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (27/12/2024).
Â
Advertisement
Aset Alternatif
Awal bulan ini, Presiden Vladimir Putin mengatakan pemerintahan AS saat ini melemahkan peran dolar AS sebagai mata uang cadangan dengan menggunakannya untuk tujuan politik, sehingga memaksa banyak negara beralih ke aset alternatif.
Ia memilih bitcoin sebagai salah satu contoh aset tersebut, dengan mengatakan bahwa tidak ada seorang pun di dunia yang dapat mengatur bitcoin. Pernyataan Putin menunjukkan pemimpin Rusia tersebut mendukung penggunaan mata uang kripto secara luas.