Liputan6.com, Jakarta Kerugian akibat penipuan, eksploitasi, dan peretasan kripto menurun pada akhir 2024 dengan Desember tercatat sebagai bulan dengan jumlah peretasan terkecil sepanjang tahun.
Dilansir dari Coinmarketcap, Jumat (3/1/2024), perusahaan keamanan blockchain CertiK mengatakan dalam sebuah posting pada 31 Desember di X terdapat kerugian yang diketahui sebesar USD 28,6 juta atau setara Rp 463,5 miliar (asumsi kurs Rp 16.207 per dolar AS) akibat eksploitasi, peretasan, dan penipuan pada Desember.
Baca Juga
Nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan USD 63,8 juta pada November dan USD 115,8 juta pada Oktober. Menurut perusahaan tersebut, eksploitasi merupakan bagian terbesar dari kerugian, dengan USD 26,7 juta dicuri oleh penyerang pada bulan Desember.
Advertisement
Dua insiden paling signifikan adalah eksploitasi senilai USD 2,1 juta terhadap platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) GemPad, di mana seorang penyerang mencuri aset dengan mengeksploitasi kerentanan dalam kontrak pintar proyek tersebut.
Insiden paling serius kedua yang dicatat oleh CertiK adalah ketika seorang peretas mengeksploitasi jembatan token proyek DeFi FEG, menarik token FEG dari kontrak jembatan tanpa menyimpannya di rantai sumber, sehingga menghabiskan USD 1 juta.Â
Menurut analisis CertiK pada 31 Desember, akar penyebab kerentanan tersebut adalah kesalahan dalam proses verifikasi pesan lintas rantai FEG. Perusahaan keamanan blockchain PeckShield membagikan data serupa dalam posting pada 1 Januari di X.Â
Perusahaan tersebut mencatat kerugian peretasan sebesar USD 24,7 juta pada Desember, yang menurutnya merupakan penurunan sebesar 71 persen dibandingkan dengan November.
Di antara lebih dari 25 peretasan yang dicatat oleh PeckShield, eksploitasi pada 16 dan 17 Desember yang dialami oleh pengguna layanan manajemen kata sandi LastPass, yang mengakibatkan kerugian sebesar USD 12,3 juta, menurut bukti onchain dari detektif Web3 Zachxbt, merupakan yang paling signifikan.
Â
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.Â
Bitcoin Berhasil Melonjak Tajam Sepanjang 2024
Bitcoin naik lebih dari dua kali lipat pada 2024 didorong oleh persetujuan regulator pasar Amerika Serikat (AS) untuk dana yang diperdagangkan di bursa yang dikaitkan dengan harga spotnya, dan optimisme atas pelonggaran rintangan regulasi dengan Donald Trump yang akan kembali ke Gedung Putih.Â
Bitcoin berhasil melewati USD 100.000 atau setara Rp 1,6 miliar (asumsi kurs Rp 16.299 per dolar AS) awal bulan ini, sebuah tonggak sejarah yang telah memicu semangat di antara para pendukung kelas aset yang dulunya baru lahir.
Bitcoin alami Lonjakan lebih dari 120 persen pada 2024 dan lonjakan hampir 50 persen untuk ether, mata uang kripto terbesar kedua, telah mendorong nilai pasar sektor ini menjadi sekitar USD 3,5 triliun, menurut data CoinGecko.
Banyak analis percaya lebih banyak keuntungan akan terjadi pada tahun 2025, salah satunya analis di perusahaan pialang Bernstein dalam catatan klien awal bulan ini.
"Kami tetap yakin USD 100.000 bukanlah tonggak akhir. Kami memperkirakan Bitcoin akan mencapai titik tertinggi siklus USD 200.000 pada akhir tahun 2025," tulis analis Bernstein, dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (3/1/2025).
Â
Advertisement
Pemegang Bitcoin Korporat Terbesar
MicroStrategy, sebuah perusahaan perangkat lunak yang telah menjadi pemegang bitcoin korporat terbesar di dunia, telah melihat sahamnya melonjak hampir lima kali lipat pada 2024.
Saham tersebut, yang baru-baru ini bergabung dengan indeks acuan Nasdaq-100, kini dilihat sebagai proksi untuk bitcoin, dengan pergerakannya terkait erat dengan sentimen terhadap aset digital tersebut. Beberapa perusahaan kecil mengikuti pedomannya dan mengalokasikan sebagian uang tunai mereka ke bitcoin.
"Kami memperkirakan bitcoin akan muncul sebagai aset penyimpan nilai utama zaman baru yang pada akhirnya menggantikan emas selama dekade berikutnya dan menjadi bagian permanen dari alokasi multi-aset institusional dan standar untuk manajemen perbendaharaan perusahaan," pungkas catatan Bernstein.
Â
Disclaimer:Â Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.