Sukses

Bank Investasi Tertua AS Ungkap Harga Bitcoin Bisa Tembus USD 225.000

Analis H.C. Wainwright & Co, Mike Colonnese mengungkapkan bahwa harga Bitcoin berpotensi naik hingga ke kisaran USD 225.000.

Liputan6.com, Jakarta - Analisis dari salah satu bank investasi tertua di Amerika Serikat, H.C. Wainwright & Co memperkirakan harga Bitcoin (BTC) dapat mengalami kenaikan yang signifikan dalam kondisi yang optimal.

Mengutip News.bitcoin.com, Minggu (5/1/2025) analis H.C. Wainwright & Co, Mike Colonnese mengungkapkan bahwa harga Bitcoin berpotensi naik hingga ke kisaran USD 225.000.

Perspektifnya berada di antara gelombang prediksi harga Bitcoin yang muncul setelah pemilihan presiden AS tahun 2024, di mana Donald Trump mengalahkan Kamala Harris.

"Berdasarkan analisis kami terhadap siklus harga historis dan pergerakan harga terkini, bersama dengan ekspektasi yang dipegang luas untuk lingkungan regulasi yang lebih menguntungkan bagi industri aset digital di AS pada tahun 2025 di bawah pemerintahan baru, ketersediaan produk ETF spot di AS, dan percepatan adopsi oleh investor institusional dan perusahaan, kami sekarang memperkirakan bahwa BTC akan mencapai USD 225.000 per koin pada akhir tahun 2025," ungkap Colonnese dalam sebuah wawancara dengan CNBC.

Senada dengan Colonnese, Citi sebelumnya juga mengantisipasi ledakan kripto tahun ini, berkat langkah Donald Trump yang kerap menyampaikan pernyataan dukungan pada industri kripto.

Presto Research, cabang cerdas dari perusahaan perdagangan algoritmik Presto, menyuarakan optimisme ini, meramalkan bahwa BTC dapat mencapai USD 210.000 per koin.

Adapun putra Donald Trump, Eric Trump, yang bahkan memperkirakan nilai Bitcoin dapat melonjak hingga USD 1 juta per koin, mengaitkan hal ini dengan terpilihnya "presiden paling pro-kripto dalam sejarah Amerika."

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

2 dari 4 halaman

Penurunan Tak Terhindarkan

Namun, analis H.C. Wainwright mengingatkan bahwa penurunan 30% pada Bitcoin juga merupakan hal yang wajar dalam kenaikan.

"Pergerakan harga BTC secara historis sangat berkorelasi dengan likuiditas global (diukur dengan M2), yang telah mengalami tren turun sejak Oktober," jelas Colonnese.

Ke depan, menurut Colonnese, Bitcoin mungkin bergantung pada kombinasi sentimen pasar, keputusan kebijakan, dan pada akhirnya ketahanan Bitcoin (BTC) itu sendiri.

Seiring penerimaan BTC secara luas sebagai instrumen keuangan semakin mendalam, perubahan selera investor dapat memicu peluang bagi teknologi perintis dan spekulan yang berhati-hati.

Ketidakpastian tetap menjadi pendamping yang selalu ada untuk prakiraan yang optimis. Namun, para pendukung melihat setiap fluktuasi pasar sebagai bukti evolusi yang langgeng.

3 dari 4 halaman

Reli Terhenti, Bitcoin Terkoreksi 3,2% sepanjang Desember 2024

Sebelumnya, reli Bitcoin untuk melanjutkan rekor tertinggi baru harus berhenti pada Desember 2024. Reli yang dipicu oleh kemenangan Donald Trump sebagai Presiden AS juga terhenti menjelang pergantian tahun 2025.

Sepanjang Desember 2024, Bitcoin mencatatkan penurunan bulanan pertamanya sejak Agustus. Aset digital tersebut turun 3,2 persen bulan lalu karena investor AS merealisasikan keuntungan setelah reli beberapa bulan sebelumnya. 

Spekulasi reli di pasar kripto telah mereda karena ekspektasi penurunan suku bunga dari Federal Reserve berkurang, mengikis selera terhadap aset yang lebih berisiko. Di sisi lain ETF Bitcoin di AS mengalami arus keluar bersih sekitar USD 1,8 miliar sejak 19 Desember, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. 

Bunga terbuka atau kontrak yang beredar untuk Bitcoin berjangka yang diselenggarakan oleh CME Group Inc yang berbasis di Chicago, yang dipandang sebagai ukuran untuk kepentingan institusional AS, juga turun hampir 20 persen dari puncaknya pada Desember.

Meski begitu, Bitcoin membukukan kenaikan 120 persen sepanjang 2024. Kenaikan ini berhasil membuat aset kripto terbesar di dunia mengungguli emas dan ekuitas global. 

 

4 dari 4 halaman

Regulasi Ramah

QCP Capital dalam sebuah catatan kepada klien mengungkapkan pada Januari 2025 sentimen untuk pasar Bitcoin berada yaitu terkait ekspektasi regulasi yang lebih ramah. 

“Sementara optimisme melingkupi regulasi yang ramah kripto pasca pelantikan Trump, kami pikir katalis utama mungkin muncul pada bulan Januari saat lembaga menyesuaikan kembali alokasi aset,” jelas QCP Capital, dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (2/1/2025). 

Dengan Bitcoin yang sekarang diadopsi secara luas oleh spektrum lembaga yang luas membuat alokasi meningkat, memperkuat dominasi Bitcoin, menstabilkan pergerakan spot, dan menggeser dinamika volatilitas lebih dekat ke ekuitas.

Video Terkini