Liputan6.com, Jakarta - Bitcoin (BTC) berhasil menembus harga psikologis USD 100.000 atau sekitar Rp 1,6 miliar (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.170) untuk pertama kalinya pada 2025, didorong oleh sentimen positif yang terus berkembang setelah lonjakan historis tahun lalu.
Pada Selasa, 7 Januari 2025 pukul 08.00 WIB harga Bitcoin mencapai USD 102.100 menguat 10,45% dalam 7 hari terakhir. Meski demikian, harga tersebut masih cukup jauh dari rekor tertingginya di USD 108.135.
Baca Juga
Penguatan Bitcoin ini sejalan dengan meningkatnya aktivitas perdagangan ETF Bitcoin Spot di Amerika Serikat sejak pekan lalu. Pada penutupan mingguan 3 Januari 2025, ETF Bitcoin Spot mencatat inflow harian tertinggi sebesar USD 908,10 juta.
Advertisement
Secara keseluruhan, total net inflow selama periode tersebut mencapai USD 244,99 juta pada 30 Desember 2024 - 3 Januari 2025, mencerminkan peningkatan minat investor setelah sebelumnya mengalami outflow yang signifikan. Tren ini menjadi salah satu faktor utama di balik pergerakan bullish Bitcoin.
Trump dan Strategi Bitcoin Reserve
Selain itu, rencana Presiden Terpilih AS Donald Trump untuk mengimplementasikan cadangan strategis Bitcoin oleh pemerintah AS juga menjadi perhatian utama para investor.
Proposal ini mencakup upaya untuk mempertahankan kepemilikan Bitcoin pemerintah saat ini sekitar 210.000 Bitcoin senilai USD 21 miliar yang sebagian besar diperoleh melalui penyitaan terkait aktivitas kriminal. Tidak hanya itu, ada potensi akuisisi tambahan Bitcoin sebagai bagian dari strategi ini.
Langkah ini semakin memperkuat narasi bullish terhadap BTC, di mana semakin banyak pihak yang melihat aset kripto ini sebagai lindung nilai strategis di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Aksi Beli Bitcoin
MicroStrategy dan Perusahaan Lainnya Bergabung dalam Aksi Beli Bitcoin
Di sektor korporasi, MicroStrategy tetap menjadi pelopor dalam akumulasi Bitcoin. Baru-baru ini, perusahaan mengumumkan pembelian 21.550 Bitcoin dengan total nilai sekitar USD 2,1 miliar.
Dengan pembelian ini, total kepemilikan Bitcoin MicroStrategy meningkat menjadi sekitar 423.650 Bitcoin, yang saat ini bernilai sekitar USD 41,5 miliar berdasarkan harga pasar.
Strategi agresif perusahaan ini terus dibiayai melalui penjualan saham, sejalan dengan rencana ambisius mereka untuk terus menambah kepemilikan Bitcoin di masa mendatang.
Tidak hanya MicroStrategy, perusahaan terkemuka lainnya juga mulai menunjukkan minat terhadap Bitcoin. Riot Platforms, misalnya, mengumumkan rencana untuk menggalang dana sebesar USD 500 juta melalui penawaran catatan konversi guna meningkatkan cadangan Bitcoin mereka.
Selain itu, Marathon Digital dan Semler Scientific juga telah mengutarakan niat untuk memperbesar kepemilikan Bitcoin mereka. Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa Bitcoin semakin mendapatkan tempat sebagai aset strategis di kalangan korporasi.
"Dari analisa teknikal, jika BTC bertahan di atas support psikologis $100.000, dapat potensi lanjut menguat ke $106.000 (IDR 1.718.140.000), namun jika turun dari psikologis support, maka berpotensi kembali turun ke MA-20 $97.000 (IDR 1.570.430.000),” ujar Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha seperti dikutip dari keterangan resmi, ditulis Rabu, (8/1/2025).
Advertisement
Agenda Pekan Ini
Pekan ini, pasar akan menantikan laporan Non-Farm Payroll (NFP) yang dijadwalkan rilis pada Jumat, 10 Januari 2025. Data ini akan menjadi penentu sentimen pasar, di mana angka payroll yang lebih lemah dari perkiraan dapat meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve.
Selain itu, pada Kamis, 9 Januari 2025, pasar juga akan mencermati risalah rapat Federal Reserve dari pertemuan Desember lalu (FOMC Minutes). Dengan pasar yang sudah memproyeksikan pemangkasan suku bunga pada 2025, investor akan mencari petunjuk mengenai potensi perubahan kebijakan moneter dari risalah ini.
“Dengan berbagai faktor positif yang terus mendukung, Bitcoin tampaknya berada di jalur yang kuat untuk melanjutkan tren kenaikannya,” ujar Panji.
Namun, Ia mengatakan, volatilitas pasar tetap menjadi elemen yang tidak dapat diabaikan, sehingga para investor disarankan untuk tetap waspada dalam mengambil keputusan investasinya.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.