Sukses

70% Investor Kripto Korea Selatan Cetak Keuntungan dari Bitcoin hingga Ethereum

Studi Despread Research menunjukkan, 75% investor memperkirakan harga Bitcoin akan melampaui USD 100.000.

Liputan6.com, Jakarta - 70% investor kripto di Korea Selatan berhasil memperoleh keuntungan pada 2024, dengan Bitcoin (BTC), XRP, dan Ethereum (ETH) sebagai aset terbesar mereka. Hal itu diungkapkan dalam studi terbaru yang dilakukan oleh Despread Research.

Melansir News.bitcoin.com, Jumat (28/3/2025) laporan Despread Research menyoroti masuknya investor kripto baru di Korea Selatan secara signifikan, terutama didorong oleh perkembangan pasar utama seperti pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan persetujuan ETF spot Bitcoin.

Potensi Bitcoin untuk diakui sebagai aset strategis oleh pemerintah AS, bersama dengan ekspektasi kebijakan yang ramah terhadap kripto dari pemerintahan Trump, telah memicu optimisme pasar lebih lanjut.

Banyak investor menantikan tahun 2025, dengan 75% memperkirakan bahwa harga Bitcoin akan melampaui USD 100.000.

Meskipun pengetahuan yang terbatas tentang bursa terdesentralisasi, investor Korea Selatan telah memusatkan kepemilikan mereka pada mata uang kripto utama, sebagian besar karena aksesibilitas aset ini di bursa terpusat.

Bithumb, misalnya, saat ini mendukung lebih banyak koin meme aktif seperti DOGE, TRUMP, dan PENGU dibandingkan dengan pesaingnya Upbit.

Karena Korea Selatan tetap menjadi pemain kunci di pasar kripto global, sentimen investor menunjukkan momentum bullish yang berkelanjutan pada tahun 2025.

31 Perusahaan Kripto di Korea Selatan Gulung Tikar Imbas Ketidakpastian Regulasi

Pada Februari 2025, sejumlah perusahaan kripto dilaporkan keluar dari pasar Korea Selatan imbas ketidakpastian kepatuhan terhadap peraturan dan kendala dengan akses perbankan.

Laporan pada 7 Februari dari Finance Intelligent Unit (FIU) mengungkapkan bahwa hanya ada 31 perusahaan perdagangan kripto yang terdaftar di Korea Selatan.

Angka tersebut menandai penurunan lebih dari 26% dari 42 tahun lalu, menurut laporan surat kabar asal Korea Selatan, Dailian.

 

2 dari 3 halaman

Sederet Perusahaan Kripto yang Gulung Tikar dari Korea Selatan

Perusahaan yang dihapus dari daftar tersebut termasuk GDAC, ProBit, Huobi Korea, dan Bitrade, dan beberapa lainnya.

Laporan itu juga menyebut, sebagian besar bursa yang meninggalkan pasar Korea Selatan adalah platform token-only tanpa dukungan fiat, yang menghadapi kesulitan untuk tetap menjalankan bisnis.

Selain kendala bisnis, banyak platform kripto di Korea Selatan yang gagal memperbarui pendaftaran mereka, sehingga menyebabkan pengunduran dari daftar negara.

 

3 dari 3 halaman

Lanjut Menurun?

Bursa khusus token, yang tidak memiliki rekening bank dengan nama asli, telah bermasalah selama beberapa waktu. Tanpa opsi perdagangan fiat seperti dolar AS atau won Korea juga kesulitan menarik pengguna.

"Lebih dari 90% bursa ini mengalami erosi modal total tahun lalu," ungkap FIU.

Laporan tersebut juga memperingatkan bahwa jumlah bursa kripto di Korea Selatan mungkin akan terus turun karena beberapa perusahaan yang masih ada dalam daftar telah mengumumkan rencana untuk keluar, sementara yang lain mengalihkan fokus ke pasar luar negeri karena ketidakpastian peraturan.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Selanjutnya: Sederet Perusahaan Kripto yang Gulung Tikar dari Korea Selatan