Sukses

Peserta Paskibraka Ditantang Menghafal Nomor HP Semua Teman

Belum semua peserta Paskibraka Nasional 2016 hafal nama teman-teman yang lain dari provinsi yang berbeda.

Liputan6.com, Jakarta Belum semua peserta Paskibraka Nasional 2016 hafal nama teman-teman yang lain dari provinsi yang berbeda. Karena kenalan nama sudah terlalu mainstream (biasa), para pembina minta mereka hapal nomor telepon sesama warga Desa Bahagia.

Lagi-lagi perwakilan dari Papua, Arnaldi Doncorys Waroy, yang kena giliran pertama. Jangankan nomor telepon, nama dua peserta yang duduk di depan dan sampingnya saja ia belum hafal, apalagi nomor telepon yang terdiri dari beberapa digit.

"Ngggg... Nggg... Belum hafal, kak," kata Arnaldi ke Widi di Wisma PP-PON Menpora, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (29/7/2016).

Belum semua peserta hafal nama teman-teman dari provinsi lain (Foto: Aditya EP)


Semua peserta sibuk mencatat nomor telepon teman-temannya. Lalu menghafal semua nomor yang mereka tulis di secarik kertas. Gaya mereka mirip seperti pelajar yang sedang menghafal pelajaran yang akan diujikan. Seperti Lvana dari Sulawesi Tengah yang memamerkan nomor telepon ketiga teman yang berada satu meja makan, Arsy Ardan Lubis (Sumatera Utara), Ade Yuliana Iswan (Sulawesi Barat), dan Aditya Lubis (Banten).

"Lebih gampang menghapal ID Line teman ketimbang nomor telepon, kak," kata Lvana sambil terkekeh.

Sudah tiga orang yang ditanya pembina Paskibraka Widi tak bisa menghafal nomor telepon teman-temannya dengan baik. Ia lalu menyuruh peserta yang sudah hafal nama lengkap dan nomor telepon teman-temannya untuk angkat tangan.

Perkenalan dan kegiatan saling menukar nomor telepon (Foto: Aditya EP)



"Saya, kak," kata Fionna Sharleen dari Kepulauan Riau dengan lantang.

Fionna tidak menemukan kendala apa pun. Dengan cepat ia menyebut semua nomor teman-temannya agar tak lupa. Hanya ketika Widi bertanya "Lalu, berapa nomor teleponmu?" Fionna malah gagap dan menjawab tidak tahu. Fionna dan teman-teman yang lain pun tertawa.

Perkenalan dan kegiatan saling menukar nomor telepon harus diakhiri karena suara adzan Isya berkumandang. Menandakan bahwa sebentar lagi mereka harus masuk kelas yang berada di lantai dua.