Sukses

Ulah Paskibraka dari NTT dan Papua Barat Selalu Bikin Sakit Perut

Daniele Parlindungan (Dani) justru menganggap Daniel yang paling konyol dan menggemaskan.

Liputan6.com, Jakarta Tingkah konyol Daniele dan Daniel selalu berhasil mengocok perut seluruh peserta Diklat Paskibraka 2016. Dua orang yang memiliki kemiripan nama dijadikan ikon oleh teman-teman dari provinsi lain. Bisa jadi hal terberat ketika harus pulang ke daerah masing-masing adalah berpisah dengan dua siswa terpilih dari wilayah Timur tersebut.  

Daniele Parlindungan Kause (Nusa Tenggara Timur) dan Daniel D.H Sayori (Papua Barat) sendiri bingung mengapa teman-temannya bisa menganggap mereka lucu. "Aku justru yang bingung. Karena selama di sini, dia ini (menunjuk ke Daniel) yang menurutku paling abstrak. Aku saja ketawa melihat tingkahnya," kata Daniele yang biasa dipanggil Dani oleh teman-teman Paskibraka penghuni asrama Wisma Soegoendo, PP-PON Menpora, Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (7/8/2016).

Mendengar pernyataan Dani membuat Komang Arya Ananta, Paskibraka dari Bali turut berkomentar. "Itulah anehnya si Dani. Dia sendiri nggak sadar kalau tingkahnya sama kayak Daniel. Bikin orang ketawa-ketawa saja setiap hari," ujar Komang.

Menurut Komang, baik Dani maupun Daniel memiliki kesamaan yang membuat mereka terlihat sangat lucu. Sehingga teman-teman peserta Diklat Paskibraka tingkat nasional 2016 yang lain selalu terhibur jika berada di dekatnya. "Kalau lihat muka mereka berdua, sudah ketawa saja bawaannya. Mereka juga konyol. Pokoknya, sifat sama suaranya bikin orang ketawa terbahak-bahak," kata Komang.

Dua Peserta Diklat Paskibraka Tingkat Nasional 2016 yang Memiliki Kemiripan Nama, Daniel dan Daniele, Selalu Bisa Menghibur Teman-teman yang Lain dengan Tingkahnya yang Konyol

Komang dan Dani adalah teman satu kamar. Tentu, Komang tahu betul kelakukan temannya tersebut. Termasuk hal-hal konyol yang membuat Komang bakal sulit melupakan kejadian tersebut. "Pernah suatu ketika, dia main semprot obat nyamuk. Dia semprot sendiri, dia yang sesak nafas sendiri sampai batuk-batuk. Kebetulan waktu itu lagi ramai orang, jadilah kami semua tertawa," kata Komang.

Komang bersyukur mendapatkan teman satu kamar seperti Dani. Di satu sisi Dani termasuk teman yang bisa disuruh-suruh. Dalam arti bisa diajak kerjasama. Namun, Dani memiliki sifat buruk yang tak jarang Komang terkena imbasnya.

"Dia disuruh rapi-rapi nggak mau. Makanya, kemarin itu kami dapat kalung tulang ayam," kata Komang.

Sementara yang membuat Laurensius G.R Rentanubun dari Maluku selalu tertawa melihat kedua orang peserta Diklat Paskibraka 2016 adalah senyumnya Daniel yang mirip anak kecil dan Dani yang tingkah lakunya selalu konyol dan memiliki mimik wajah yang lempeng, apa pun kondisinya.

"Semua yang mereka lakukan adalah hal konyol. Kalau Daniel itu saat dia jadi komandan pasukan Paskibraka, logatnya itu belum bisa hilang. Kalau Dani dari NTT, cara jalannya dan wajahnya yang selalu lempeng," kata Laurensius.