Sukses

Cerita Marita, Kapten Tim Nasional Sepak Bola Disabilitas

Marita memperkuat tim nasional sepak bola penyandang disabilitas dalam berbagai pertandingan internasional.

Liputan6.com, Temanggung - Kapten tim nasional sepak bola penyandang disabilitas intelektual putri Marita Ariani bercerita bercerita tentang dirinya yang ingin memiliki pekerjaan tetap.

Dilansir Antara, Jumat (18/10/2019), saat ini, Marita yang merupakan mantan penerima manfaat Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) Temanggung, ikut membantu meracik bahan masakan atau mencuci piring di sebuah warung milik tetangga.

Hal itu dilakukannya agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Menurut Marita (20), dirinya sudah menjadi yatim piatu sejak TK.

Dia pun kini tinggal bersama neneknya, Sutinah (81) di Kampung Mujahidin, Kelurahan Giyanti, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

"Saya mendapat upah sekitar Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu sehari, kalau upah saya tidak memandang berapa, yang penting bisa makan sehari-hari," ujar mMarita.

Menurut Marita, sebelum dipilih masuk tim sepak bola, dirinya lebih fokus pada olahraga lari.

"Awalnya saya ikut tim kelimaan nasional, semula mengikuti futsal di Semarang dan Riau," ucapnya.

Marita memperkuat tim nasional sepak bola disabilitas dalam berbagai pertandingan internasional antara lain di Abu Dhabi, Malaysia, Filipina, dan India.

"Saya posisi sebagai striker dan kapten tim, dari sejumlah pertandingan internasional tersebut tim saya pernah medapat medali emas, perak, dan perunggu," papar Marita.

Dia mengatakan, Indonesia mendapatkan medali emas di Malaysia pada November 2017 dan India 2019, kemudian runner up di Abu Dhabi 2019.

"Pertandingan paling seru waktu melawan Ukraina saat bermain di Abu Dhabi dan India. Waktu di Abu Dhabi juara 2 dengan skor 1-2 dan di India skor 3-1 untuk Indonesia. Waktu bermain di Abu Dhabi tahun 2018 saya dapat bonus Rp 10 juta," kenang dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Berharap Bertemu Bupati Temanggung

Marita pun berharap bisa bertemu dengan Bupati Temanggung dan diberi pekerjaan tetap.

"Saya tidak menyesal dengan kondisi sekarang, saya sudah bangga bisa sampai ke mana-mana berkat sepak bola. Saya sekarang butuh pekerjaan tetap," tutup Marita.