Liputan6.com, Jakarta - Kursi roda pintar bernama Smart Wheelchair berhasil dibuat Tim Penelitian Universitas Brawijaya untuk penyandang disabilitas.
Kursi roda pintar yang dirakit oleh FilkomGrup Riset Computer Vision ini dilengkapi teknologi multi navigasi dengan lima fitur input perintah.
Ide pembuatannya lantaran kursi roda yang ada saat ini tidak ramah bagi penyandang disabilitas, baik mereka dengan cacat tangan atau kaki. Kursi roda yang ada biasanya hanya manual dan otomatis.
Advertisement
Keduanya masih membutuhkan kerja tangan pengguna untuk menggerakkan roda atau mengoperasikan joystick pada kursi roda listrik.
Selain itu, pengguna pun akan kesulitan jika hanya mengandalkan caregiver untuk menjangkau lokasi tertentu.
Dilansir Prasetya Online UB, Ketua Grup Riset Computer Vision Fitri Utaminingrum mengatakan, Smart Wheelchair ini adalah generasi kedua.
"Pada pengembangan versi kedua, Smart Wheelchair telah dilengkapi teknologi multi navigasi yang memiliki lima fitur input perintah untuk mengoperasikan pergerakan kursi roda," ucap Fitri.
Dia menjelaskan, fitur pertama input perintah melalui LCD, terpasang pada Smart Wheelchair dengan menyentuh arah panah layar LCD untuk menggerakkan kursi roda tersebut.
"Fitur kedua, yakni dengan menggunakan handphone memungkinkan pengguna dapat mengoperasikan pergerakan kursi roda dengan dikontrol melalui handphone yang telah terinstal aplikasi khusus," papar Fitri.
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Fitur Canggih Selanjutnya
Fitur ketiga, lanjut Fitri, menggunakan perintah suara, pengguna menggerakkan kursi roda dan mengucapkan arah yang diinginkan.
"Pasalnya, kursi roda pintar ini telah dilengkapi sensor suara yang akan menangkap suara pengguna, dan kemudian bergerak sesuai perintah," kata dia.
Menurut Fitri, fitur keempat adalah pergerakan kepala, di sini, para pengguna dapat mengontrol gerak kursi dengan gerakan kepalanya.
"Fitur kelima adalah human tracking, di mana kursi roda akan bergerak mengikuti orang di depannya. Sehingga, guide atau caregiver tidak perlu mendorong kursi roda dan lebih bebas bergerak," paparnya.
Fitri juga menyebut, Smart Wheelchair dkembangkan dengan prosesor, sehingga gerak kursi roda merespon lebih cepat dengan perintah pengguna.
Menurutnya, mesin yang digunakan juga jauh lebih besar. Hal tersebut membuat kursi roda dapat melaju lebih cepat dan mengangkat beban tubuh pengguna lebih berat hingga 100 kilogram.
Meski begitu, Fitri menegaskan, Smart Wheelchair akan terus dikembangkan, khususnya pada setiap fitur agar berfungsi lebih optimal.
"Akan terus kita kembangkan. Seperti dari fitur human tracking yang saat ini masih kurang optimal karena faktor cahaya juga masih mempengaruhi kemampuan lensa pada Smart Wheelchair untuk mendeteksi guide di depannya," pungkas Fitri.
(Annisa Suryanie)
Reporter : Siti Rutmawati
Sumber : Merdeka.com
Advertisement