Sukses

Jubah Ajaib Bantu Disabilitas Berjalan

SuitX membantu penyandang disabilitas berjalan selama empat jam tanpa henti, dengan kecepatan sekitar 1,5 kilometer per jam.

Liputan6.com, Jakarta - Di Indonesia fasilitas untuk penyandang disabilitas masih dirasa kurang. Hal ini dapat dilihat dari minimnya fasilitas umum yang dapat menunjang pengguna kursi roda.

Tentunya fasilitas bagi penyandang disabilitas itu berbeda dengan yang ada di negara maju. Di negara maju, fasilitas umum seperti toilet, trotoar, hingga transportasi umum sudah dapat menunjang aktivitas penyandang disabilitas.

Namun hal tersebut masih belum membuat penyandang disabilitas puas. Keinginan mereka untuk berekspresi selayaknya manusia lain, menggugah kreativitas para ilmuwan.

Salah satu penyandang disabilitas bernama Austin Whitney. Dilansir dari Cnet tahun 2011 silam, ia telah membuat banyak orang kaget karena bisa berdiri dari kursi roda dan berjalan sejauh tiga meter untuk menerima gelar sarjana di University of California.

Ternyata, Whitney memakai sebuah jubah robot exoskeleton. Jubah itu adalah sebuah robot yang dipakai lengkap dengan persendian di pinggul dan lutut, membantu penyandang disabilitas bergerak. Sayangnya, kala itu jubah robot masih dalam tahap eksperimen.

Kabar baiknya, kini jubah robot versi sempurna sudah bisa dibeli. Jubah robot ini dikembangkan oleh SuitX dengan nama Phoenix.

SuitX membantu penyandang disabilitas berjalan selama empat jam tanpa henti, dengan kecepatan sekitar 1,5 kilometer per jam.

Saat uji coba, ternyata jubah robot bukan hanya dapat membuat penyandang disabilitas bisa berjalan lagi, melainkan bisa digunakan untuk bermain bola.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Berapa Harganya?

Sebelumnya, ada produk sejenis bernama ReWalk yang juga merilis jubah robot bagi para penyandang disabilitas. Sayangnya, harga yang ditawarkan cukup mahal, yaitu mencapai Rp 1 miliar.

Hal tersebut membuat produk keluaran SuitX lebih kompetitif. Dibanderol dengan harga Rp 550 juta, jubah robot keluaran SuitX akan laris manis dibeli banyak rumah sakit dan klinik rehab.

Proyek ini bukanlah hal baru. Di awal 2000-an, sebuah badan yang dibawahi Militer Amerika Serikat bernama DARPA, sudah mengembangkan jubah robot exoskeleton.

Tujuannya membuat jubah perang menjadi ringan dan fleksibel, sehingga membantu menambah kekuatan dan ketahanan tentara di medan perang.

 

(Annisa Suryanie)

 

Reporter : Indra Cahya

Sumber   : Merdeka.com