Sukses

Deaf Cafe Fringetalk dan Car Wash Pekerjakan Penyandang Disabilitas

Kafe dan Pencuci Mobil bernama Deaf Car Wash yang berada di Depok dikenal unik karena karyawan disabilitasnya

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi disabilitas sama sekali tidak menghalangi seseorang untuk tetap terus bekerja. Bahkan salah satu tempat usaha bersama Deaf Cafe Fringetalk dan Car Wash, memperkerjakan penyandang disabilitas.

Usaha milik Dissa Syakina Ahdanisa ini sudah banyak dikenal orang dengan keunikannya tersebut. Deaf Cafe Fringetalk dan Car Wash mulai didatangi banyak orang ketika buka. Termasuk juga penyandang disabilitas tuna rungu dan tuna wicara ikut berdatangan.

Salah satunya adalah Lukman. Pemuda asal Ciledug, Tangerang, Banten itu sengaja datang bersama temannya untuk mencuci motor di Deaf Car Wash. 

Lukman mengaku, mengetahui adanya tempat pencucian mobil motor tersebut dari rekan-rekannya. Komunitas penyandang disabilitas memang memiliki ikatan kekeluargaan sangat kuat. Mereka saling mendukung dalam bentuk apa pun.

"Seenggaknya satu hari itu kita punya customer yang deaf, pasti ada (di car wash)," ujar pemilik usaha, Dissa.

Menurut Dissa, bukan hanya penyandang disabilitas saja yang berkunjung ke kafe dan pencucian mobil ini, masyarakat umum juga turut datang kesana.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Ingin Angkat Derajat Disabilitas

Dissa menceritakan pengalaman pelanggan yang baru pertama kali datang dan tidak mengetahui bahwa pegawainya adalah penyandang disabilitas. Dia mengkritik sebab tidak ada kata sambutan dari pegawainya. 

Dissa sebenarnya memiliki rencana untuk memberitahu pengunjungnya bahwa semua pegawainya adalah penyandang disabilitas. Namun hal itu batal karena menurutnya langkah itu justru merendahkan pegawainya seakan ingin dikasihani.

Padahal, dissa mendirikan cafe dan car wash ini karena ingin mengangkat derajat para penyandang disabilitas.

Salah satu pelanggan bernama Hery mengaku sudah dua kali mencuci motor di Deaf Car Wash. Pertama kali datang, dia sama sekali tidak tahu bahwa pegawai yang bekerja adalah penyandang tuna rungu dan tuna wicara.

Setelah ada seorang pegawai yang mengajak bicara dengan bahasa isyarat, dia baru mengetahuinya. Dia sangat kagum setelah mereka selesai mencuci motornya, karena hasilnya tidak mengecewakan.

"Makanya ini saya datang lagi yang kedua kali karena emang cuciannya bersih banget," ucap pria asal Depok tersebut.

Sementara itu, Ningrum yang baru datang pertama kali ke Deaf Cafe tersebut menilai makanan yang dipesannya tak mengecewakan. Walau dia hanya memesan kentang goreng dan es jeruk, tapi semua pesanannya terasa enak.

 

(Annisa Suryanie)

 

Reporter : Desi Aditia Ningrum

Sumber  : Merdeka