Liputan6.com, Jakarta - Seorang penyandang disabilitas bernama Wisono Basuki mampu memberikan inspirasi perjuangan tanpa lelah yang dilakukannya.
Pria berusia sekitar 50 tahunan ini tinggal di Kota Malang, Jawa Timur. Meski menjadi disabilitas dalam kondisi lumpuh kakinya dan tak bisa bicara, Wisono bekerja dengan berjualan perkakas dapur.
Hebatnya, dia mampu membeli motor Harley Davidson, meskipun motor tersebut keluaran lama, bukan yang terbaru.
Advertisement
Demi menyambung kehidupan, Wisono Basuki berjualan alat-alat dapur, alat pijat, dan mainan anak dari kayu. Menariknya, dia berjualan menggunakan sepeda motor Harley Davidson yang dipenuhi tulisan dan stiker.
Tulisan dan stiker yang menutupi hampir seluruh bodi motor itu bukan sembarangan hiasan. Terpampang di antaranya tulisan, Pramuka Luar Biasa dan Basuki cari uang untuk membeli sepeda motor HD.
Merdeka.com bertemu dengan Wisono Basuki di sebuah warung di Malang. Meski ada kendala karena Wisono ternyata tidak dapat bicara, tetapi rupanya ia mengerti jika diajak komunikasi. Tak lama, datang seorang lelaki teman dekat Wisono yang menjadi perantara pembicaraan kami.
Wisono Basuki menderita cacat sejak lahir, kakinya lumpuh dan tidak bisa bicara. Meski menjadi disabilitas cacat, dia tidak mau menyerah dan ingin selalu mandiri.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Buktikan Kegigihan
Wisono Basuki membuktikan kegigihannya dengan berjualan alat-alat dan mainan dari kayu. Awalnya, pria yang beralamat di Jalan JA Suprapto III/93 Kota Malang itu berjualan menggunakan sepeda kayuh hingga akhirnya bisa membeli sepeda motor Harley Davidson.
Motor gede itu pun digunakannya sebagai sarana jualannya sehari-hari. Awal-awal dia jualan dia harus dibopong karena keterbatasan fisiknya, namun hal itu tak menyurutkan semangatnya. Dia tidak mau meminta-minta ataupun diberi uang oleh orang.
Sikapnya tidak mau minta-minta bisa dilihat di warung pada perjumpaan tersebut. Saat itu, Wisono sambil merangkak keluar dari sebuah rumah makan di Kota Malang.
Seorang pengunjung rumah makan yang merasa iba mencoba memberinya uang, namun dia mengabaikan. Dia kemudian duduk di teras rumah makan dengan memainkan mainan kayu, barang dagangannya.
Wisono Basuki baru mau menerima uang jika orang lain membeli barang dagangannya. Dia menjual alat-alat seharga Rp 20 ribuan dengan omzet tak menentu.
Â
(Annisa Suryanie)
Â
Reporter : Muhammad Hasits
Sumber : Merdeka.com
Advertisement