Sukses

Disabilitas Tanpa Tangan, Wanita Asal Iran Ini Mampu Melukis dan Main Tenis Meja

Semua kegiatan dilakukan dengan menggunakan jari kaki, mengingat dirinya adalah disabilitas tanpa tangan.

Liputan6.com, Jakarta - Zohreh Etezadossaltaneh, seorang wanita berusia 52 tahun asal Iran yang terlahir tanpa tangan. Meski merupakan penyandang disabilitas , ia mampu melakukan banyak hal, seperti melukis hingga bermain tenis meja.

Zohreh adalah seorang guru pensiun asal Iran. Ia telah mengabdikan hidupnya untuk membantu orang lain yang memiliki kekurangan sama dengan dirinya.

Kisah kegigihannya pun patut dijadikan contoh. Dia tidak pernah mengeluh dan terus semangat dalam menjalani hidup di tengah keterbatasannya sebagai seorang disabilitas.

"Setiap tubuh mungkin memiliki beberapa keterbatasan dan kekurangan. Tetapi jika Anda memiliki jiwa yang murni dan tinggi, saya pikir tubuh itu tidak penting," ujar Zohreh, dilansir Fox News, Kamis (21/11/2019).

Dia mengenyam pendidikan dasar dalam sebuah sekolah khusus untuk anak penyandang disabilitas. Tak hanya itu, Zohreh juga memperoleh gelar dalam bidang psikologi.

Saat ini, ia bekerja untuk penyandang disabilitas. Salah satu muridnya bernama Roohollah Jafar yang berusia 9 tahun. Jafar senasib dengannya tidak memiliki tangan karena musibah kecelakaan.

Zohreh mengajarinya melukis dan membuat seni kaligrafi menggunakan kaki. Permulaan belajar, Zohreh terlebih dahulu mengajarkan teknik dasar cara memegang pena menggunakan jari kaki.

Semua kegiatan tersebut dilakukan dengan menggunakan jari kaki, mengingat dirinya adalah disabilitas tanpa tangan. Kuas cat diselipkan di antara jari-jari kakinya.

"Dia bekerja begitu mudah sehingga saya benar-benar lupa dia melukis dengan kakinya," kata instruktur lukisnya, Parisa Samavatian.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Bermain Tenis

Zohreh juga mampu bermain tenis meja. Raket tenis meja diselipkannya di jemari kakinya.

Keahlian Zohreh dalam bermain tenis meja, membuatnya tampil dalam berbagai macam pertandingan. Ia ingin merubah pemikiran masyarakat bahwa penyandang disabilitas juga bisa melakukan hal sama layaknya orang normal.

"Saya ingin bermain dengan serius dan mendapatkan nama, saya ingin mewakili negara saya dalam kompetisi di luar negeri," pungkas Zohreh.

 

(Annisa Suryanie)