Liputan6.com, Jakarta - Rik Bennett, pria asal Inggris yang berusia 47 tahun merupakan disabilitas satu kaki dan memiliki hobi berselancar. Hobinya tersebut berhasil menghantarkan Rik bisa mewakili Inggris untuk turun ke ombak berkat kaki palsunya.
Pria yang mengubah namanya menjadi Pegleg ini lahir tanpa pergelangan kaki kiri. Saat masih bayi, kaki kirinya diamputasi mulai dari bawah lutut. Tetapi berkat serangkaian kaki palsu, Pagleg bisa melakukan aktivitasnya dengan bebas meski menjadi disabilitas.
Melansir metro.news, Kamis (5/12/2019), kini dia memiliki 10 kaki palsu yang berbeda, salah satunya untuk berselancar.
Advertisement
Bukan hanya itu, Pagleg juga punya kaki palsu untuk mendaki gunung. Gunung yang sudah berhasil ditaklukannya adalah Gunung Everest.
Pagleg yang berasal Kota Perranporth yang berada di tepi laut pantai utara Cornwall, Inggris ini bertekad menjadi peselancar karena melihat orang-orang sekelilingnya. Dengan tekad yang kuat, ia pun belajar berselancar sendiri.
"Saya hanya berpikir, ya, saya ingin berdiri. Semua orang melakukannya, mengapa saya tidak bisa melakukannya. Dan ini, sebelum aku memiliki kaki selancar, jadi aku mulai berdiri dengan satu kaki dan pergi dari sana," kata Pagleg.
Hingga akhirnya, Pagleg mengatakan, selancar adalah hidupnya. Karena ketika dirinya berada di air, semua masalah hidupnya bisa terlupakan sejenak. Termasuk juga kondisinya sebagai seorang disabilitas yang bisa terlupakan olehnya ketika berada di air.
"Ini segalanya bagiku digabungkan menjadi satu, meditasinya, ini (selancar) adalah latihanku, dengan gym-ku, ini pelarianku, di situlah semua yang terjadi di darat tertinggal, hilang," ucap Pagleg.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kumpulkan Uang
Pegleg mendapat kesempatan untuk mewakili Surf England di Stance ISA World Adaptive Surfing Championship di La Jolla, California. Bahkan ia juga ingin ikut kontes selancar lain di Meksiko.
Pagleg mencari uang sendiri dari hasil hobinya dan dikumpulkan untuk bisa pergi ke Amerika Selatan.
"Mungkin saya harus mengeluarkan biaya sekitar 1.000 Euro, jadi saya mencoba mengumpulkan uang saat ini agar saya dapat mengambil bagian dari acara tersebut," ucap Pagleg.
Karena kegemarannya dalam berselancar, ia sampai bermimpi tentang kompetisi Meksiko agar bisa diwujudkan menjadi kenyataan.
"Akan sangat bagus untuk membantu menampilkan selancar adaptif," tandas Pagleg.
(Annisa Suryanie)
Advertisement