Sukses

Frida Kahlo, Tokoh Pelukis Difabel dengan Karya Mendunia

Kisah hidup Frida Kahlo, seniman difabel.

Liputan6.com, Jakarta Frida Kahlo adalah seniman lukis difabel dari Meksiko yang sering membuat lukisan potret dirinya. Karir melukisnya dimulai setelah ia mengalami kecelakaan bus di usia 18 tahun dan membuatnya tidak dapat berjalan lagi.

"Aku melukis potret diri karena seringkali sendirian, karena akulah yang paling mengenal diriku sendiri," ujar Frida seperti dikutip dari laman biography.

Frida dengan nama lengkap Magdalena Carmen Frieda Kahlo y Calderon lahir pada 6 Juli 1907 di Coyoacan, Meksiko. Pada usia 6 tahun, Frida menderita penyakit polio yang membuatnya harus terbaring di tempat tidur selama 9 bulan.

Penyakit tersebut membuat Frida Kahlo pincang ketika berjalan karena polio merusak kaki kanannya. Ayahnya Wilhelm mendorongnya untuk bermain bola, berenang, dan bahkan bergulat untuk membantu penyembuhan. Padahal, hal tersebut sangat asing bagi perempuan di kala itu.

2 dari 4 halaman

Kecelakaan yang Membuka Talenta

Pada 17 September 1925, Frida dan kekasih pertamanya, Alejandro Gomez Arias, mengalami kecelakaan saat mengendarai bus sepulang sekolah. Bus yang mereka tumpangi bertabrakan dengan mobil.

Tabrakan tersebut membuat kaki Frida tertusuk baja untuk pegangan tangan. Ia juga mendapat banyak luka lain di tulang belakang dan pinggul.

Setelah menjalani operasi dan dirawat di Red Cross Hospital Meksiko selama berminggu-minggu, ia kembali ke rumah untuk penyembuhan. Ia mulai melukis sambil menjalani proses penyembuhan dan lukisan potret diri pertamanya selesai di tahun berikutnya. Ia memberi lukisan tersebut pada Gomez Arias. 

Mengutip laman kahlo.org, Gomez Arias menjadi salah satu obyek lukisan minyak Frida. Potret diri Gomez Arias tampak berbeda dari lukisan-lukisan Frida lainnya. Lukisan potret diri pria itu dibuat Frida ketika hubungan mereka kandas. 

Dukungan terhadap karier melukis juga didapat Kahlo dari seniman mural Meksiko, Diego Rivera. Keduanya menikah pada 1929. Kahlo kerap ikut dalam perjalanan tugas Rivera sebagai seniman mural. Mereka pernah tinggal di New York City ketika Rivera mendapat pekerjaan melukis mural di RCA Building, Rockefeller Center.

3 dari 4 halaman

Berkembang Sebagai Pelukis

Karir melukisnya berkembang ketika ia berteman dengan tokoh seniman bernama Andre Breton pada 1938. Di tahun yang sama ia ikut serta dalam pameran besar di sebuah galeri di New York. Ia berhasil menjual setengah dari 25 lukisan yang ditampilkan di sana. Kahlo juga mendapat kerja sama degan editor majalah terkenal Clare Boothe Luce dari pameran tersebut.

Pada 1939, Frida pergi ke Paris untuk tinggal beberapa waktu. Di sana, ia memamerkan beberapa lukisannya dan membangun pertemanan dengan beberapa seniman seperti Marcel Duchamp dan Pablo Picasso.

Frida menerima tugas melukis dari pemerintah Meksiko untuk melukis lima potret wanita penting Meksiko pada 1941. Namun, ia tak mampu menyelesaikannya karena ayahnya meninggal di tahun yang sama.

Pada 1953, Frida menggelar pameran tunggal di Meksiko. Walaupun kala itu ia hanya dapat terbaring di kasur, ia tak melewatkan malam pembukaan pamerannya. Ia datang menggunakan ambulans dan menghabiskan malam dengan berbincang dan merayakannya dengan para tamu.

4 dari 4 halaman

Karya-Karya Sepeninggal Frida

Sekitar seminggu setelah ulang tahun ke 47, Frida meninggal dunia. Tepatnya pada 13 Juli 1954, di rumahnya. Pada 2002 kisah Frida diangkat dalam film berjudul Frida. Film arahan Julie Taymor ini telah masuk 6 nominasi Academy Awards dan memenangkan kategori make up terbaik.

Pada 1958, rumah keluarga Frida yang diberi nama Blue House atau Casa Azul dibuka sebagai museum. Terletak di Coyoacan, Mexico City, Meksiko, rumah itu berisi barang-barang peninggalan Frida, alat-alat seni, termasuk karya-karya lukisannya.

Pada 1983, Hayden Herrera menerbitkan buku berjudul Frida: A Biography of Frida Kahlo. Buku ini berisi biografi Frida, mulai dari masa kecil, kecelakaan, karir seniman, pernikahan, kehidupan politik, dan kehidupan percintaannya.