Sukses

Kolaborasi Apik Yura Yunita dengan Teman Disabilitas

Yura Yunita berkolaborasi dengan perkusi para penyandang tuli.

Liputan6.com, Jakarta Kita terus maju yakini diriku, yakini dirimu. Semesta 'kan bantu merakit mimpiku, merakit mimpimu melesatlah seperti peluru.

Itu adalah potongan lagu ‘Merakit’ yang dinyanyikan Yura Yunita bersama teman-teman disabilitas.

Sekitar 25 orang penyandang tuli bermain perkusi dalam acara ‘Merakit Ruang Kolaborasi’ yang diusung penyanyi Yura Yunita di M Bloc Space, Jakarta Selatan Minggu lalu.

“Masya Allah, hari ini, pertama kali teman tuli tahu gimana caranya main musik, awalnya musik hanya untuk orang denger tapi Yura dengan ‘Merakit’ ini bisa membuktikan kami bisa belajar bermain musik bersama,” kata Galuh melalui penerjemah bahasa isyarat Minggu (16/12/2019) di Jakarta Selatan.

Ia menambahkan, walapun hanya belajar satu kali tetapi teman-teman tuli merasa full dan bahagia. Teman tuli lainnya Mufi menyebutkan ini adalah pengalaman pertamanya bermain musik.

“Aku mrasa belum pernah sekali pun belajar perkusi, ini pertama kali rasanya wow banget. Ternyata belajar musik itu perasaannya seperti ini. Kita belajar bersama, berharapnya kedepannya ada acara seperti lagi lagi,” kata Mufi melalui penerjemah bahasa isyarat.

Yura Yunita mengaku sulit menjelaskan perasaannya kala itu. Menurutnya, semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati musik.

“Susah jelasinnya ada perasaan getaran yang gak bisa dijelaskan, semua orang punya kesempatan yg sama. Latihanya baru kemarin sore dan tadi dua jam tapi hasilnya luar biasa,” kata Yura Ia menambahkan, acara ini digelar supaya semua orang bisa berkolaborasi dengan siapa pun.

2 dari 2 halaman

Pengalaman Latihan Perkusi dengan Teman Tuli

Musisi perkusi Touch and Play dipilih untuk menjadi pelatih para teman-teman tuli. Koi dari Touch and Play mengaku ini merupakan pengalaman yang sangat istimewa. Mengajarkan teman tuli dalam bermain musik adalah pengalaman pertama Koi dan rekan-rekannya.

“Bukan hanya mereka yang belajar tapi kami juga belajar dari mereka. Gimana caranya kita mampu berkomunikasi melalui musik ke teman tuli,” kata Koi.

Ia juga menyebut, Touch and Play adalah tim pertama yang bekerjasama dengan teman tuli. Ketika ia menanyakan tim perkusi lain, mereka mengaku belum pernah mendapatkan kesempatan serupa.