Liputan6.com, Jakarta Pertunjukan perkusi yang dipersembahkan kawan-kawan tuli dan Yura Yunita dalam acara ‘Merakit Ruang Kolaborasi’, Minggu (15/12/2019), ternyata merupakan ide dari salah satu penyandang tuli bernama Galuh. Perempuan yang sering disapa Bunda oleh Yura ini memiliki mimpi untuk bermain musik sejak puluhan tahun lalu.
“Sebenarnya ini mimpi saya sejak lama. Selama puluhan tahun belum pernah merasakan bermain musik dan menikmati orang bernyanyi. Ini adalah tahun terbaik untuk saya karena ketemu lagu ‘Merakit’, lagu paling inklusif di Indonesia, semua orang bisa menikmatinya,” kata Galuh melalui penerjemah bahasa isyarat di Jakarta Selatan.
Baca Juga
Ia juga berterima kasih kepada Yura yang menurutnya telah berhasil membuat orang-orang dengan disabilitas merasa setara dan bisa menikmati musik. Dengan acara ini, Galuh juga ingin menunjukkan bahwa bahasa isyarat itu mudah dan memiliki tataran sastra dan kedalaman jiwanya sendiri.
Advertisement
Penampilan perkusi ini diikuti oleh sekitar 25 penyandang tuli yang melingkar di bawah panggung. Setiap hentakan diberi intruksi oleh seorang instruktur musik dari Touch and Play. Lagu yang dibawakan adalah lagu ‘Merakit’ dari Yura Yunita.
Inspirasi di Balik Lagu 'Merakit'
Inspirasi di Balik Lagu 'Merakit'
Sementara, Yura mengungkapkan pelajaran yang ia dapat dari kolaborasi ini. Ia menyebut, ternyata bahasa isyarat juga ada bahasa seninya bukan hanya bahasa sehari-hari. Ia juga berharap, ke depannya semua orang dapat lebih ramah terhadap penyandang disabilitas.
“Jangan menghindar, emang biasanya kita takut salah kalau ingin memulai obrolan dengan teman tuli padahal mereka juga bisa secasual itu, mulai lah buka komunikasi,” kata Yura.
Yura juga berkisah, lagu ‘Merakit’ ini terinspirasi dari seorang gadis tuna netra bernama Delia. Bahkan, Delia tampil dalam video klip lagu ‘Merakit’ dan ikut serta memeriahkan acara dengan menyanyikan beberapa lagu.
“Tuhan mempertemukan aku dengan Delia saat aku di titik terendah. Ternyata jika kita membuka hati, banyak hal untuk kita pelajari. Kayaknya kalau aku gak ketemu Delia mungkin gak ada lagu dan album ‘Merakit’ ini,” kata Yura.
Advertisement