Liputan6.com, Jakarta Disleksia atau disabilitas membaca cenderung didapat dari faktor genetik. Berkaitan dengan gen yang mempengaruhi otak dalam memproses bacaan dan bahasa.
Dilansir dari mayoclinic.org, faktor-faktor yang dapat menyebabkan disleksia antara lain gen dari keluarga yang memiliki disleksia dan disabilitas belajar lainnya. Kelahiran prematur atau kurangnya berat badan ketika lahir, paparan nikotin, obat terlarang, dan alkohol saat dalam kandungan.
Dampak Disleksia
"Disleksia dapat menyebabkan masalah belajar, masalah sosial, dan masalah sebagai orang dewasa," tulis staf Mayo Clinic.
Adanya masalah dalam belajar disebabkan membaca adalah keahlian dasar yang harus dimiliki untuk menguasai berbagai pelajaran. Anak dengan disleksia bisa mendapat kesulitan dalam berbagai kelas dan bisa saja memiliki masalah dengan teman sebaya.
Kehidupan sosial dapat terganggu, karena jika dibiarkan, disleksia dapat menjurus pada merasa rendah diri. Hal ini berdampak juga pada kebiasaan, panik, memicu serangan, dan menarik diri dari teman-teman, orangtua, dan guru.
Masalah ini juga dapat dirasakan oleh penyandang disleksia di usia dewasa. Ketidakmampuan dalam membaca dan memahami orang lain dapat mencegah anak dalam meraih potensinya seiring ia bertumbuh. Hal ini dapat menyebabkan masalah berkepanjangan di dunia belajar, sosial, dan ekonomi.
Anak dengan disleksia berisiko memiliki hyperactivity disorder atau gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas anak hingga perilakunya cenderung berlebihan.
Hyperactivity disorder dapat menyebabkan kesulitan dalam mendapat perhatian karena aktivitas berlebihan yang menjadi kebiasaan dan dapat menyebabkan disleksia semakin sulit untuk diatasi.
Â
Advertisement