Sukses

Perkuat Cabor Bulutangkis, Khalimatus Siap Bertanding di ASEAN Para Games 2020

Sekilas tak terlihat kekurangan atau disabilitas yang dimiliki Khalimatus Sadiyah. Ia terlihat begitu sehat dan cekatan ketika mengayunkan raket di Gor Hartono Trade Center, Solo, Kamis (19/12/2019).

Liputan6.com, Jakarta Sekilas tak terlihat kekurangan atau disabilitas yang dimiliki Khalimatus Sadiyah. Ia terlihat begitu sehat dan cekatan ketika mengayunkan raket di Gor Hartono Trade Center, Solo, Kamis (19/12/2019).

Ketika dilihat-lihat, ternyata Khalimatus memiliki panjang kaki yang tidak sama. Namun, di balik kekurangannya itu ia mampu membuktikan bahwa dirinya tetap bisa membanggakan Indonesia melalui bidang olahraga.

Khalimatus Sadiyah adalah salah satu dari 24 atlet cabang olahraga bulutangkis yang akan bertanding di ASEAN Para Games 2020 mendatang. Gadis kelahiran Jawa Timur 20 tahun silam ini sempat memenangkan 1 emas dan 2 perunggu di ASEAN Para Games sebelumnya.

"Target untuk Para Games kali ini 1 emas dan dua perak," katanya.

Ia berkisah, awal mula terjun ke dunia bulu tangkis sejak kelas 5 SD. Awalnya, ia menekuni olahraga bola voli. Namun, pelatihnya bilang keadaannya kurang memungkinkan di olahraga tersebut kemudian merekomendasikan bulu tangkis.

"Awalnya, saya masuk klub untuk non-disabilitas. Saya mulai ikut latihan seperti ini di 2013, ketika usia 13 tahun," kata Khalimatus. 

 

2 dari 2 halaman

Merasakan dua jenis lathan

Memasuki klub bulu tangkis disabilitas ternyata bukan hal yang mudah bagi Khalimatus. Ia mengaku sempat kaget melihat para atlet yang keadaan disabilitasnya lebih parah darinya. Hal itu membuatnya tak bisa tidur selama dua minggu dan kerap menangis.

 

Namun, sebagai atlet yang sempat merasakan dua jenis pelatihan yaitu untuk disabilitas dan non-disabilitas, ia mengaku tak merasa perbedaan yang signifikan. "Bedanya ya kita dipandang sebelah mata sama yang lainnya kalau di klub non disabilitas," ujarnya.

Ia juga menambahkan, ragam disabilitas yang dapat masuk ke cabang olahraga bulu tangkis adalah tuna daksa. Tuna netra dan tuli belum bisa. Sedang, tunagrahita juga tidak ada namun di nasional ada.

Sejauh ini, Khalimatus dan kawan-kawan telah melakukan pelatihan selama lebih kurang 7 bulan. Setiap harinya, latihan dimulai pukul 8.00 sampai 11.00 dilanjutkan pukul 15.00 hingga 17.00 setiap harinya.

Ia juga berharap bisa ikutv Olimpiade. "Semoga dikasih sehat biar bisa masuk Olimpiade," pungkasnya.   

Video Terkini