Sukses

Persiapan Cabor Atletik Jelang ASEAN Para Games 2020

Kurang dari 4 minggu perhelatan ASEAN Para Games akan digelar di Filipina. Atlet-atlet di berbagai cabang olahraga semakin mematangkan persiapan.

Liputan6.com, Solo Kurang dari empat minggu, perhelatan ASEAN Para Games akan digelar di Filipina. Atlet-atlet Tanah Air dari berbagai cabang olahraga semakin mematangkan persiapan.

Seperti pantauan Liputan6.com Jumat (20/12/2019) di stadion Universitas Sebelas Maret, Solo. Pukul 06.00 pagi, para atlet dari cabang olahraga atletik dan balap kursi roda sudah melakukan pemanasan dan pelenturan fisik.

Di cabang olahraga ini, para atlet disabilitas terdiri dari penyandang tuna daksa dari berbagai kelas dan tuli.

"Sekarang sedang melakukan penyempurnaan teknis dan fisik. Jumlah atlet ada 55 dan turun di tiga nomor," kata Slamet Widodo, Pelatih Kepala Bidang Atletik.

Tiga nomor yang disebutkan adalah lari jarak 100 meter, 200 meter, dan lompat jauh. Pada [ASEAN Para Games](https://www.liputan6.com/tag/asean-para-games "") 2020, Indonesia menargetkan meraih 31 emas. Namun, Slamet berharap bisa lebih dari itu.

"Untuk sprint dan lompat selain mendapat medali, mudah-mudahan juga dapat memecahkan rekor," kata Slamet.

 

2 dari 2 halaman

Dua Atlet Melaju Ke ASEAN Para Games

Sejauh ini tercatat ada dua atlet yang lolos ke ASEAN Para Games. Dua atlet tersebut adalah Sapto Yogo Purnomo dan Karisma Evi Tiarani. Sapto mengaku telah persiapan yang dilakukan telah 90 persen. 

"Persiapan 90 persen, ya memaksimalkan mental dan kecepatan," kata Sapto.

Ia juga berharap dapat memecahkan rekor pribadi di nomor lari sprint 100 meter. Sebelumnya, ia sempat memecahkan rekor di kejuaraan dunia.

Di sisi lain, Evi yang juga lolos ke ASEAN Para Games mengaku sudah melakukan persiapan yang cukup matang. Ia turun di tiga nomor yaitu lari 100 meter, 200 meter, dan lompat jauh.

"Udah cukup matang sih, tinggal ikutin pelatih. Target dapat emas di nomor 100 dan 200 meter untuk lompat jauh. Ya (berikan) yang terbaik aja," kata Evi.

Slamet menambahkan, tidak ada kendala yang sangat berarti selama pelatihan. Menurutnya, atlet sudah mendapat peralatan terbaik kelas 1.

"Seragam dan fasilitas bagus, lapangan standar nasional, kendalanya paling lapangan basah setelah hujan,  yang lain secara umum enggak masalah," pungkas Slamet.